Dari Uang Recehan Loper Koran, Pasutri di Jambi Ini Berangkat Haji
loading...
A
A
A
JAMBI - Seorang loper koran di Jambi akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk pergi haji setelah menabung selama lebih 20 tahun. Bersyukurnya lagi, dari uang receh koran tersebut dirinya berangkat dengan istri tercintanya.
Pasangan lanjut usia (lansia), Fendi Arifin (58) dan Fauziah (49) tidak menyangka apa yang diniatkan puluhan tahun silam untuk ke Tanah Suci, Mekkah menunaikan haji bisa terwujud.
Bagaimana tidak, warga Jalan Iswahyudi Baijuri, RT 04, Talangbakung, Paalmerah, Kota Jambi serasa bermimpi bisa mendapatkan panggilan Allah untuk beribadah ke rumah-Nya.
"Alhamdulillah berkat kesabaran keikhlasan dan selalu takwa kepada Allah, Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat haji," ujar pria yang akrab dipanggil Arif Koran ini, Jumat (26/5/2023).
Diakuinya, uang yang untuk berangkat haji dari uang penjualan koran. "Alhamdulillah ini hasil dari duit koran murni yang kami kumpulkan sejak 25 tahun lalu," tandasnya.
"Yang penting niat dan keihklasan kita, istikomah dan tekad untuk berangkat haji. Alhamdulillah rezeki itu ada, duit koran sedikit demi sedikit yang terkumpul bisa ditabung untuk menunaikan rukun islam kelima tersebut," tukas Fauziah istri Arif menimpali sedikit memberikan motivasi.
Bersyukurnya lagi, dia tidak sendiri berangkat haji. Tapi bersama istri tercinta. Dengan tekad dan niat yang bulat tersebut, cuan dari loper koran berhasil untuk membiayai pergi haji berdua.
"Kalau nabung untuk berangkat haji sejak 25 tahun lalu. Ya sedikit demi sedikit dikumpulkan, saat mencapai 50 juta kemudian saya setor sebagai porsi untuk berangkat haji ke bank," ujar Arif yang sudah menjadi loper koran sejak bujangan pada tahun 1989 hingga sekarang.
Dirinya menambahkan, jadwal keberangkatan Kloter 19 pada tanggal 7 Juni mendatang yang akan dilepas langsung Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Namun begitu, pasutri tersebut sempat ngedrop lantaran pada tahun 2020 lalu tertunda hajinya. "Ya sempat ngedrop kami karena Covid-19 bakal terancam tidak bisa berangkat haji. Tapi Alhamdulillah atas izin Allah, hasil dari duit koran semua ini kami bisa berangkat bersama," ungkapnya sembari tersenyum semringah.
Tidak hanya itu, keduanya juga rela tidak membeli keperluan lainnya hanya untuk bisa pergi haji. "Rela tidak membeli barang-barang lain yang penting nabung. Sampai anak saya lebaran tidak beli baju baru," tukas ayah tiga anak ini.
Saat menabung tidak langsung bisa memenuhi porsi berhaji butuh berhari-hari mengumpulkan uang. "Pokoknya dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ada 500 ribu, satu juta baru disetor untuk ongkos naik haji," imbuh Arif.
Baca: Terbukti Terima Suap, Mantan Rektor Unila Divonis 10 Penjara.
Dia juga menceritakan perjuangan menjadi loper koran tidaklah mudah. Selain harus bangun dini hari untuk menjemput koran juga sudah menghabiskan banyak motor.
"Saya bangun pagi, gelap-gelapan sudah mengambil koran di percetakan baru mengantarkan ke pelanggan koran. Sedangkan kendaraan, sudah habis empat motor," katanya.
Terpisah, pelanggan koran Arif mengaku sudah lama menjadi pelanggan korannya. "Pak Arif itu jam 4 subuh sudah mulai berkerja. Dan saya pelanggan koran tetapnya. Semoga menjadi Haji Mabrur," harap Nuraini.
Pasangan lanjut usia (lansia), Fendi Arifin (58) dan Fauziah (49) tidak menyangka apa yang diniatkan puluhan tahun silam untuk ke Tanah Suci, Mekkah menunaikan haji bisa terwujud.
Bagaimana tidak, warga Jalan Iswahyudi Baijuri, RT 04, Talangbakung, Paalmerah, Kota Jambi serasa bermimpi bisa mendapatkan panggilan Allah untuk beribadah ke rumah-Nya.
"Alhamdulillah berkat kesabaran keikhlasan dan selalu takwa kepada Allah, Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat haji," ujar pria yang akrab dipanggil Arif Koran ini, Jumat (26/5/2023).
Diakuinya, uang yang untuk berangkat haji dari uang penjualan koran. "Alhamdulillah ini hasil dari duit koran murni yang kami kumpulkan sejak 25 tahun lalu," tandasnya.
"Yang penting niat dan keihklasan kita, istikomah dan tekad untuk berangkat haji. Alhamdulillah rezeki itu ada, duit koran sedikit demi sedikit yang terkumpul bisa ditabung untuk menunaikan rukun islam kelima tersebut," tukas Fauziah istri Arif menimpali sedikit memberikan motivasi.
Bersyukurnya lagi, dia tidak sendiri berangkat haji. Tapi bersama istri tercinta. Dengan tekad dan niat yang bulat tersebut, cuan dari loper koran berhasil untuk membiayai pergi haji berdua.
"Kalau nabung untuk berangkat haji sejak 25 tahun lalu. Ya sedikit demi sedikit dikumpulkan, saat mencapai 50 juta kemudian saya setor sebagai porsi untuk berangkat haji ke bank," ujar Arif yang sudah menjadi loper koran sejak bujangan pada tahun 1989 hingga sekarang.
Dirinya menambahkan, jadwal keberangkatan Kloter 19 pada tanggal 7 Juni mendatang yang akan dilepas langsung Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Namun begitu, pasutri tersebut sempat ngedrop lantaran pada tahun 2020 lalu tertunda hajinya. "Ya sempat ngedrop kami karena Covid-19 bakal terancam tidak bisa berangkat haji. Tapi Alhamdulillah atas izin Allah, hasil dari duit koran semua ini kami bisa berangkat bersama," ungkapnya sembari tersenyum semringah.
Tidak hanya itu, keduanya juga rela tidak membeli keperluan lainnya hanya untuk bisa pergi haji. "Rela tidak membeli barang-barang lain yang penting nabung. Sampai anak saya lebaran tidak beli baju baru," tukas ayah tiga anak ini.
Saat menabung tidak langsung bisa memenuhi porsi berhaji butuh berhari-hari mengumpulkan uang. "Pokoknya dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ada 500 ribu, satu juta baru disetor untuk ongkos naik haji," imbuh Arif.
Baca: Terbukti Terima Suap, Mantan Rektor Unila Divonis 10 Penjara.
Dia juga menceritakan perjuangan menjadi loper koran tidaklah mudah. Selain harus bangun dini hari untuk menjemput koran juga sudah menghabiskan banyak motor.
"Saya bangun pagi, gelap-gelapan sudah mengambil koran di percetakan baru mengantarkan ke pelanggan koran. Sedangkan kendaraan, sudah habis empat motor," katanya.
Terpisah, pelanggan koran Arif mengaku sudah lama menjadi pelanggan korannya. "Pak Arif itu jam 4 subuh sudah mulai berkerja. Dan saya pelanggan koran tetapnya. Semoga menjadi Haji Mabrur," harap Nuraini.
(nag)