MUI Jateng Imbau Tokoh Agama Tak Khutbah Politik Identitas
Sabtu, 20 Mei 2023 - 13:46 WIB
SEMARANG - MUI Jateng imbau tokoh agama tak khotbah politik identitas jelang Pemilu 2024. Sebab, politik identitas membahayakan persatuan apalagi jika dilakukan pemuka agama melalui khotbah.
"Politik identitas ini bahaya, bisa memecah belah persatuan," ujar Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji di Kantor MUI Jateng, Kompleks Masjid Baiturrahman, Jalan Pandanaran, Semarang.
Dia juga berpesan, capres-cawapres, caleg, dan lainnya agar menyampaikan program yang akan dijalankan ketika terpilih. Bukan menyampaikan politik identitas yang akan memecah belah bangsa.
Baca juga: Massa Jari Tangan untuk Ganjar di Blitar Banjiri Rumah Masa Kecil Bung Karno
"Sampaikan apa saja programnya. Jangan politik identitas. Karena ini pesta, jangan sampai berujung pada petaka," imbuhnya.
Ia menyebut saat ini politik identitas belum muncul. Namun perlu diantisipasi mengingat sebentar lagi masuk masa kampanye. "Politik identitas No! Intoleransi juga No!" kata Darodji.
Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah (MUI Jateng) mengingatkan semua kalangan agar menjauhi praktik politik identitas jelang Pemilu 2024. Untuk itu, semestinya hal negatif tak muncul dalam pesta demokrasi.
"Ini perlu diantisipasi. Sebentar lagi masa kampanye. Kalau dibiarkan, bisa muncul," tandas dia.
Dia menegaskan semua pihak yang terkait dengan Pemilu semestinya memberikan pengetahuan soal politik identitas kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat menjadi paham dan bisa diajak menjauhi politik identitas.
"Siapapun kandidat dalam Pemilu 2024, politik identitas jangan muncul!" tegasnya.
"Politik identitas ini bahaya, bisa memecah belah persatuan," ujar Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji di Kantor MUI Jateng, Kompleks Masjid Baiturrahman, Jalan Pandanaran, Semarang.
Dia juga berpesan, capres-cawapres, caleg, dan lainnya agar menyampaikan program yang akan dijalankan ketika terpilih. Bukan menyampaikan politik identitas yang akan memecah belah bangsa.
Baca juga: Massa Jari Tangan untuk Ganjar di Blitar Banjiri Rumah Masa Kecil Bung Karno
"Sampaikan apa saja programnya. Jangan politik identitas. Karena ini pesta, jangan sampai berujung pada petaka," imbuhnya.
Ia menyebut saat ini politik identitas belum muncul. Namun perlu diantisipasi mengingat sebentar lagi masuk masa kampanye. "Politik identitas No! Intoleransi juga No!" kata Darodji.
Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah (MUI Jateng) mengingatkan semua kalangan agar menjauhi praktik politik identitas jelang Pemilu 2024. Untuk itu, semestinya hal negatif tak muncul dalam pesta demokrasi.
"Ini perlu diantisipasi. Sebentar lagi masa kampanye. Kalau dibiarkan, bisa muncul," tandas dia.
Dia menegaskan semua pihak yang terkait dengan Pemilu semestinya memberikan pengetahuan soal politik identitas kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat menjadi paham dan bisa diajak menjauhi politik identitas.
"Siapapun kandidat dalam Pemilu 2024, politik identitas jangan muncul!" tegasnya.
(msd)
tulis komentar anda