Puluhan Emak-emak Tutup Jalan, Marah karena Perusahaan Rekrut Pekerja Luar Provinsi
Rabu, 17 Mei 2023 - 22:59 WIB
MUSI BANYUASIN - Puluhan emak-emak di Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin , Sumatera Selatan menutup jalan dengan memasang portal dan mendirikan tenda di akses jalan perusahaan kebun kelapa sawit PT. Cangkul Bumi Subur.
Aksi tersebut wujud kemarahan warga lantaran pihak perusahaan merekrut pekerja dari luar propinsi, sedangkan warga pribumi hanya jadi penonton.
Akibatnya, sejumlah truk bermuatan buah kelapa sawit milik perusahaan disetop warga dan tidak diperbolehkan melintas. Aksi itu mereka lakukan sebelum pihak perusahaan menerima mereka bekerja di perusahaan yang beroperasi di desa setempat.
Warga mendesak, jika belum ada tanggapan dan kepastian dari pihak perusahaan untuk memperkerjakan mereka, warga akan tetap memasang portal dan menutup jalan tersebut hingga mendapat jawaban dari perusahaan.
Camat Sungai Keruh, Edi Heryanto dan jajaran Polres Musi Banyuasin dan Polsek Jirak bersama Babinsa Kodim 0401 turun langsung berusaha meredam amarah warga. Setelah mendengarkan keluhan para emak-emak yang berunjuk rasa maka dilakukan mediasi antara perusahaan dan warga.
“Ini adalah bentuk kekecewaan kepada pihak perusahaan yang telah merekrut puluhan pekerja dari luar propinsi, sementara warga setempat jadi penonton. Warga juga mengeluhkan akses jalan desa yang hancur akibat lalu lalang mobil bermuatan buah sawit perusahaan,” kata salah seorang pengunjuk rasa, Misa.
Mediasi antara warga dan perusahaan dihadiri maneger perusahaan Fahmi. “Pihak perusahaan dapat merekrut 16 orang lagi, namun warga meminta 40 orang yang ingin bekerja di perusahaan kelapa sawit itu,” kata Camat Sungai Keruh, Edi Heryanto.
Meski demikian, hasil mediasi belum menemukan titik terang, sedangkan Fahmi selaku maneger masih meminta waktu untuk koordinasi dengan atasan di Jakarta agar ada solusi terbaik.
Aksi tersebut wujud kemarahan warga lantaran pihak perusahaan merekrut pekerja dari luar propinsi, sedangkan warga pribumi hanya jadi penonton.
Akibatnya, sejumlah truk bermuatan buah kelapa sawit milik perusahaan disetop warga dan tidak diperbolehkan melintas. Aksi itu mereka lakukan sebelum pihak perusahaan menerima mereka bekerja di perusahaan yang beroperasi di desa setempat.
Warga mendesak, jika belum ada tanggapan dan kepastian dari pihak perusahaan untuk memperkerjakan mereka, warga akan tetap memasang portal dan menutup jalan tersebut hingga mendapat jawaban dari perusahaan.
Camat Sungai Keruh, Edi Heryanto dan jajaran Polres Musi Banyuasin dan Polsek Jirak bersama Babinsa Kodim 0401 turun langsung berusaha meredam amarah warga. Setelah mendengarkan keluhan para emak-emak yang berunjuk rasa maka dilakukan mediasi antara perusahaan dan warga.
“Ini adalah bentuk kekecewaan kepada pihak perusahaan yang telah merekrut puluhan pekerja dari luar propinsi, sementara warga setempat jadi penonton. Warga juga mengeluhkan akses jalan desa yang hancur akibat lalu lalang mobil bermuatan buah sawit perusahaan,” kata salah seorang pengunjuk rasa, Misa.
Mediasi antara warga dan perusahaan dihadiri maneger perusahaan Fahmi. “Pihak perusahaan dapat merekrut 16 orang lagi, namun warga meminta 40 orang yang ingin bekerja di perusahaan kelapa sawit itu,” kata Camat Sungai Keruh, Edi Heryanto.
Meski demikian, hasil mediasi belum menemukan titik terang, sedangkan Fahmi selaku maneger masih meminta waktu untuk koordinasi dengan atasan di Jakarta agar ada solusi terbaik.
(nic)
tulis komentar anda