Atasi Kemacetan Jakarta, Pemprov DKI Terapkan Teknologi AI
Rabu, 10 Mei 2023 - 15:17 WIB
JAKARTA - Beragam cara dicoba Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Salah satunya penggunaan teknologi artificial intelligence (AI).
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sebuah sistem komputer yang bisa meniru cara berpikir manusia. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI sudah mulai menerapkan teknologi ini untuk mengurai kemacetan di Jakarta Timur.
"Contohnya yang sudah dilakukan itu di Simpang Buaran, Jakarta Timur, dan ada beberapa titik lainnya," ujar Kadishub DKI, Syafrin Liputo kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Semakin Canggih, Teknologi AI Kini Bisa Memprediksi Sesuatu
Syafrin menjelaskan, penerapan teknologi AI awalnya diusulkan dalam satu koridor perjalanan yang terdiri dari 8 simpang dan 5 ruas jalan. Namun, Google menilai usulan tersebut kurang efektif sehingga dilakukan pemisahan.
"Sebelumnya kami usulkan di satu koridor, yaitu mulai di Jalan Imam Bonjol, kemudian di Jalan Diponegoro, Proklamasi, Pramuka, sampai dengan ke Pemuda," jelasnya.
"Tapi dari hasil analisis data rekan rekan Google, kami melakukan resetting terkait dengan cycle time traffic light di titik yang mana sudah diprogramkan tadi. Artinya, tidak akan bisa dilakukan pengaturan secara AI tadi, sehingga dilakukan pemisahan," pungkasnya.
Kemacetan kini kembali jadi pekerjaan berat Jakarta setelah sempat berkurang selama pandemi Covid-19. Pemprov DKI sedang mempersiapkan sejumlah skema guna mengatasi kemacetan itu.
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sebuah sistem komputer yang bisa meniru cara berpikir manusia. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI sudah mulai menerapkan teknologi ini untuk mengurai kemacetan di Jakarta Timur.
"Contohnya yang sudah dilakukan itu di Simpang Buaran, Jakarta Timur, dan ada beberapa titik lainnya," ujar Kadishub DKI, Syafrin Liputo kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Semakin Canggih, Teknologi AI Kini Bisa Memprediksi Sesuatu
Syafrin menjelaskan, penerapan teknologi AI awalnya diusulkan dalam satu koridor perjalanan yang terdiri dari 8 simpang dan 5 ruas jalan. Namun, Google menilai usulan tersebut kurang efektif sehingga dilakukan pemisahan.
"Sebelumnya kami usulkan di satu koridor, yaitu mulai di Jalan Imam Bonjol, kemudian di Jalan Diponegoro, Proklamasi, Pramuka, sampai dengan ke Pemuda," jelasnya.
"Tapi dari hasil analisis data rekan rekan Google, kami melakukan resetting terkait dengan cycle time traffic light di titik yang mana sudah diprogramkan tadi. Artinya, tidak akan bisa dilakukan pengaturan secara AI tadi, sehingga dilakukan pemisahan," pungkasnya.
Kemacetan kini kembali jadi pekerjaan berat Jakarta setelah sempat berkurang selama pandemi Covid-19. Pemprov DKI sedang mempersiapkan sejumlah skema guna mengatasi kemacetan itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda