3 Penguasa Pertama Kesultanan Mataram, Salah Satunya Mencapai Masa Keemasan
Senin, 01 Mei 2023 - 18:48 WIB
Sebagai founding father dari Kerajaan Mataram Islam, beliau paham betul bagaimana cara pengelolaan konflik intern ataupun cara menghegemoni daerah lain.
Langkah politik ke dalam, yang ditempuh oleh Senopati salah satunya adalah dengan melenyapkan Ki Ageng Mangir, seorang tokoh yang menghalangi kekuasaan Senopati. Sedangkan langkah politik keluar, dilakukan dengan mengadakan politik ekspansionis kewilayahan yang berguna untuk memperluas wilayah.
Pergantian kekuasaan ini membawa dampak buruk dengan munculnya pemberontakan di beberapa daerah. Misalnya seperti pemberontakan Pangeran Puger di Demak, dan pemberontakan Pangeran Jayanegara di Ponorogo.
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Sultan Agung dikenal sebagai salah satu raja yang berhasil membawa kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan pada 1627, tepatnya setelah empat belas tahun Sultan Agung memimpin kerajaan Mataram Islam.
Dalam kurun waktu 1613 sampai 1645 wilayah kekuasaan Mataram Islam meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat. Selain itu, Sultan Agung juga menjadi otak serangan ke Batavia untuk mengusir VOC dari nusantara.
Namun serangan Mataram Islam terhadap VOC yang berkedudukan di Batavia mengalami kegagalan disebabkan tentara VOC membakar lumbung persediaan makanan pasukan kerajaan Mataram Islam pada saat itu.
Hingga pada akhirnya Raden Mas Rangsang meninggal pada tahun 1646 M dan digantikan oleh putranya, Susuhunan Amangkurat I. Dia memerintah pada rentang waktu tahun 1646-1677.
Langkah politik ke dalam, yang ditempuh oleh Senopati salah satunya adalah dengan melenyapkan Ki Ageng Mangir, seorang tokoh yang menghalangi kekuasaan Senopati. Sedangkan langkah politik keluar, dilakukan dengan mengadakan politik ekspansionis kewilayahan yang berguna untuk memperluas wilayah.
2. Raden Mas Jolang
Setelah Panembahan Senopati mangkat pada 1601 M, kekuasaan dipegang oleh putranya yang bernama Mas Jolang atau Pangeran Seda Krapyak dengan gelar Sultan Anyakrawati. Dia memerintah Mataram Islam sejak 1601 sampai 1613 M.Pergantian kekuasaan ini membawa dampak buruk dengan munculnya pemberontakan di beberapa daerah. Misalnya seperti pemberontakan Pangeran Puger di Demak, dan pemberontakan Pangeran Jayanegara di Ponorogo.
3. Raden Mas Rangsang
Sesudah Mas Jolang meninggal, dia digantikan oleh Raden Mas Rangsang yang disebut dengan raja paling besar Kerajaan Mataram yang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo yang memerintah dari tahun 1613 sampai 1645.Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Sultan Agung dikenal sebagai salah satu raja yang berhasil membawa kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan pada 1627, tepatnya setelah empat belas tahun Sultan Agung memimpin kerajaan Mataram Islam.
Dalam kurun waktu 1613 sampai 1645 wilayah kekuasaan Mataram Islam meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat. Selain itu, Sultan Agung juga menjadi otak serangan ke Batavia untuk mengusir VOC dari nusantara.
Namun serangan Mataram Islam terhadap VOC yang berkedudukan di Batavia mengalami kegagalan disebabkan tentara VOC membakar lumbung persediaan makanan pasukan kerajaan Mataram Islam pada saat itu.
Hingga pada akhirnya Raden Mas Rangsang meninggal pada tahun 1646 M dan digantikan oleh putranya, Susuhunan Amangkurat I. Dia memerintah pada rentang waktu tahun 1646-1677.
Lihat Juga :
tulis komentar anda