Banyak Raja Ditangkap Korupsi, Pemkab Maluku Tengah Gandeng Kampus di Semarang

Rabu, 22 Maret 2023 - 07:32 WIB
SDM yang rendah itu, sebut Marasabessy, juga yang menyebabkan konflik berlarut di wilayahnya. “Selain karena budaya ya, karena mereka senang kalau berkelahi, minum-minuman keras. Jadi konflik awalnya antar-individu, jadi meluas, konflik kecil jadi konflik antar-kampung, rata-rata lulusan SMA,” sambungnya.

Selain mengupayakan aneka persoalan terkait SDM itu, Marasabessy juga ingin ada pendampingan untuk pemanfaatan energi terbarukan. “Kami ini wilayahnya pulau-pulau, ada beberapa desa yang sampai hari ini listrik belum ada,” kata dia.

Berangkat dari beberapa sebab itu, Marasabessy kemudian meneken nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) dengan SCU. Ada harapan ke depan wilayah Maluku Tengah perlahan bisa terus berkembang.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) SCU Dr. Y. Trihoni Nalesti Dewi, mengemukakan kampusnya menaruh perhatian besar di wilayah-wilayah seperti itu.

“Kami pernah melakukan riset di Ambon, belajar di sana. Rekonsiliasi pasca-konflik,” kata dia seraya menambahkan akan menurunkan mahasiswanya untuk riset di wilayah Maluku Tengah.

Senada dengannya, Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset dan Publikasi SCU, Robertus Setiawan Aji, Ph.D, mengemukakan sebagai salah satu tindak lanjut dari MoU dan PKS dengan Kabupaten Maluku Tengah, pihaknya akan menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di sana.

“Tentunya akan lebih banyak riset terlebih dahulu, kami punya teorinya tetapi apa yang terjadi di lapangan juga harus dicari tahu,” tambah Robertus Setiawan
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More