Bos Densus 88 Bongkar Cara Kerja Teroris Kuasai Medsos untuk Rekrutmen
Selasa, 21 Maret 2023 - 07:53 WIB
“Twitter dan Facebook yang paling banyak digunakan (sebagai sarana propaganda radikal teror), karena di sana memiliki algoritma yang sedang tren,” jelasnya.
Sebab itu, kata Marthinus, anak-anak muda tak terkecuali para mahasiswa diajak untuk bersama-sama membuat konten-konten positif dan disebarkan di media sosial.
“Agar tercipta eco chamber, untuk menetralisir propaganda radikal teror di medsos,” ajaknya di depan ribuan mahasiswa yang hadir mengikuti kuliah umum itu.
Pada kegiatan itu hadir pula sebagai narasumber yakni Rektor SCU Dr. Ferdinandus Hindiarto hingga 2 mantan narapidana terorisme yakni Hadi Masykur yang dulu tergabung kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Munir Kartono yang sempat bergabung kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) kelompok lokal di Indonesia yang berafiliasi dengan kelompok teror global ISIS.
Sebab itu, kata Marthinus, anak-anak muda tak terkecuali para mahasiswa diajak untuk bersama-sama membuat konten-konten positif dan disebarkan di media sosial.
“Agar tercipta eco chamber, untuk menetralisir propaganda radikal teror di medsos,” ajaknya di depan ribuan mahasiswa yang hadir mengikuti kuliah umum itu.
Pada kegiatan itu hadir pula sebagai narasumber yakni Rektor SCU Dr. Ferdinandus Hindiarto hingga 2 mantan narapidana terorisme yakni Hadi Masykur yang dulu tergabung kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Munir Kartono yang sempat bergabung kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) kelompok lokal di Indonesia yang berafiliasi dengan kelompok teror global ISIS.
(msd)
tulis komentar anda