Ribuan Pedagang Terdampak Corona, Salatiga Siapkan Jaring Pengaman
Selasa, 14 April 2020 - 12:06 WIB
SALATIGA - Sejak pandemi virus corona (covid-19), perdagangan disejumlah pasar tradisional di Salatiga lesu. Jumlah pengunjung pasar setiap terus berkurang sehingga pedagang sepi pembeli. Akibatnya, omzet penjualan dan pendapatan ribuan pedagang menurun.
Guna membantu pedagang yang terdampak pandemi covid-19, Pemkot Salatiga menyiapkan program jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi akibat virus tersebut. Pemkot Salatiga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71.765 miliar untuk penanganan dampak covid-19 meliputi bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi akibat virus corona.
Kepala Dinas Pasar Kota Salatiga Kusumo Adji menjelaskan, jumlah pedagang di Salatiga mencapai sekitar 4.000 orang lebih. Namun pedagang yang warga Salatiga jumlahnya sekitar 2.350 orang.
"Kami sudah menyiapkan bantuan untuk para pedagang. Saat ini, kami masih melakukan verifikasi data pedagang agar bantuan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran," katanya, Selasa (14/4/2020).
Nantinya, bantuan akan disalurkan oleh Gugus Tugas penanganan covid-19 Kota Salatiga melalui dinas teknis terkait. Saat ini, tim sedang melakukan penghitungan warga yang terdampak pandemi covid-19 dan verifikasi data untuk menghitung jumlah riil warga yang akan dibantu dan besaran bantuan yang akan disalurkan.
Sebelumnya, Pemkot Salatiga mengalokasikan dana untuk penanganan pandemi virus corona (covid-19) senilai Rp71.765.913.700. Anggaran tersebut merupakan akumulasi dari pergeseran anggaran kegiatan senilai Rp18.258.059.700 dan belanja tak terduga Rp53.507.863.000.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk penanganan dampak covid-19 meliputi bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi akibat virus corona.
"Anggaran penanganan covid-19 tersentral di Gugus Tugas dan pendistribusianya setelah diperoleh data warga yang sudah divalidasi supaya tepat sasaran," kata Yuliyanto.
Adapun pemanfaatan anggaran menyesuaikan kebutuhan dalam penanganan covid-19 selama enam bulan ke depan. Apabila setelah enam bulan ke depan, pandemi covid-19 belum berakhir dan anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi atau terjadi kekurangan anggaran, maka Pemkot Salatiga akan melakukan peregeseran dan refocusing anggaran lagi.
Guna membantu pedagang yang terdampak pandemi covid-19, Pemkot Salatiga menyiapkan program jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi akibat virus tersebut. Pemkot Salatiga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71.765 miliar untuk penanganan dampak covid-19 meliputi bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi akibat virus corona.
Kepala Dinas Pasar Kota Salatiga Kusumo Adji menjelaskan, jumlah pedagang di Salatiga mencapai sekitar 4.000 orang lebih. Namun pedagang yang warga Salatiga jumlahnya sekitar 2.350 orang.
"Kami sudah menyiapkan bantuan untuk para pedagang. Saat ini, kami masih melakukan verifikasi data pedagang agar bantuan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran," katanya, Selasa (14/4/2020).
Nantinya, bantuan akan disalurkan oleh Gugus Tugas penanganan covid-19 Kota Salatiga melalui dinas teknis terkait. Saat ini, tim sedang melakukan penghitungan warga yang terdampak pandemi covid-19 dan verifikasi data untuk menghitung jumlah riil warga yang akan dibantu dan besaran bantuan yang akan disalurkan.
Sebelumnya, Pemkot Salatiga mengalokasikan dana untuk penanganan pandemi virus corona (covid-19) senilai Rp71.765.913.700. Anggaran tersebut merupakan akumulasi dari pergeseran anggaran kegiatan senilai Rp18.258.059.700 dan belanja tak terduga Rp53.507.863.000.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk penanganan dampak covid-19 meliputi bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi akibat virus corona.
"Anggaran penanganan covid-19 tersentral di Gugus Tugas dan pendistribusianya setelah diperoleh data warga yang sudah divalidasi supaya tepat sasaran," kata Yuliyanto.
Adapun pemanfaatan anggaran menyesuaikan kebutuhan dalam penanganan covid-19 selama enam bulan ke depan. Apabila setelah enam bulan ke depan, pandemi covid-19 belum berakhir dan anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi atau terjadi kekurangan anggaran, maka Pemkot Salatiga akan melakukan peregeseran dan refocusing anggaran lagi.
(nun)
tulis komentar anda