Sasak Beusi, Misteri Wanita Bergaun Merah dan Sejarah dari Masa ke Masa

Sabtu, 18 Juli 2020 - 05:00 WIB
Dengan kondisi seperti itu, tentu saja sangat berbahaya bagi para pengguna jalan yang melaju tanpa memperhatikan keselamatan. Sedikit saja lengah, alamat kecelakaan lalu lintas tak bisa dihindari.

Beberapa insiden kecelakaan lalu lintas memang sempat terjadi, dari mulai tabrakan beruntun, truk trailer terbalik, hingga kecelakaan tunggal dengan korban jiwa tak tak sedikit.

Terlepas dari cerita mistis itu, Sasak Beusi memiliki peran vital dalam perkembangan Purwakarta sejak ratusan tahun silam.

Sejarawan Purwakarta Ahmad Said Widodo mengungkapkan, Sasak Beusi berada di atas aliran Sungai Cikao yang dibangun pada 1868 masa pemerintahan Bupati RAA Sastra Adhiningrat II (1863-1886); dengan Resident LWC Bosch (24-01-1868).

"Awalnya jembatan itu satu jalur. Tapi kini sudah digantikan sengan dua jembatan baru, yang satu dibangun pada 1977 dan satunya lagi sesudah tahun 2000-an. Namun salah satu jembatan yang baru tetap menggunakan pasangan batu-bata bekas jembatan Sasak Beusi lama," ungkap Widodo kepada SINDOnews.

Widodo mengemukakan, jembatan baru yang dibangun pada 1977 itu sempat diperiksa oleh Ir Sutami, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik era Orde Baru.

Tapi justru Sutami tidak bersedia meresmikan dikarenakan menurut perhitungannya tidak akan bertahan selama lebih dari 100 tahun. Tentu saja sejak masa Sutami hingga sekarang belum genap berusia satu abad.

Sementara itu, sebelum Tol Cipularang dibangun, Sasak Beusi menjadi sarana prasarana infrastruktur penghubung utama Jakarta-Bandung via Purwakarta.

Saat ini pun, Sasak Beusi masih memiliki peran vital itu, yakni menjadi penunjang bergulirnya roda perekonomian Purwakarta dan daerah di sekitarnya.
(awd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content