Terpapar COVID-19, Wali Murid SD Muhlas Meninggal Dunia
Rabu, 15 Juli 2020 - 14:11 WIB
SURABAYA - Duka mendalam menyelumuti keluarga besar SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas). Salah satu orang tua siswa kelas 3 meninggal dunia setelah sebelumnya terinfeksi virus Corona. Selain itu, ada beberapa wali murid lainnya juga masuk daftar Orang Dalam Pantauan (ODP).
Kepala Sekolah SD Muhlas, Irwan mengungkapkan, salah satu orangtua peserta didiknya itu meninggal di usia 50 tahun. Sebagai bentuk penghormatan, pihaknya mengajak seluruh guru, wali murid dan siswa untuk bersama-sama menggelar Salat Ghoib.
(Baca juga: Pantau Penerapan Protokol COVID-19, Kapolda Jatim Berencana Ngantor di Polsek )
"Hari ini kami para guru menggelar Salat Ghoib dan diikuti seluruh wali murid dan siswa," katanya usai penutupan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), di SD Muhlas, Rabu (15/7/2020).
Salat Ghoib yang dilakukan bersama para guru dan siswa serta wali murid tersebut disiarkan live streaming. Para guru menjalankan Salat di sekolah, sedangkan siswa dan wali murid mengikuti dari rumah masing-masing.
"Kami juga mengajak wali murid, siswa dan guru untuk berdoa bersama semoga wabah ini segera berlalu," imbuhnya. (Baca juga: Keluyuran Hingga Dini Hari, Puluhan Warga Sidoarjo Dirapid Test )
Usai Salat Ghoib dan doa bersama, para guru melalukan pelepasan balon sebagai simbol untuk memulai era baru serta sebagai harapan dan cita-cita supaya Covid-19 segera berlalu dari negeri ini.
Iwan menegaskan, bahwa pelaksanaan MPLS yang dimulai sejak hari Senin, 13 Juli 2020 telah berjalan dg baik. Dimulai dengan perkenalan guru, perkenalan letak dan kondisi kelas, serta konsep pembelajaran daring
Kemudian akan dilanjutkan dengan sistim pengajaran full daring. Sedangkan untuk mengatasi kejenuhan peserta didik selama belajar dirumah akan ada kunjungan para guru ke rumah siswa. Guru-guru nantinya akan memberikan motivasi sekaligus mengajar secara privat.
"Semoga Allah segera memusnahkan virus ini dan kami bisa kembali bersekolah tanpa khawatir..aamiin," pungkasnya.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Kepala Sekolah SD Muhlas, Irwan mengungkapkan, salah satu orangtua peserta didiknya itu meninggal di usia 50 tahun. Sebagai bentuk penghormatan, pihaknya mengajak seluruh guru, wali murid dan siswa untuk bersama-sama menggelar Salat Ghoib.
(Baca juga: Pantau Penerapan Protokol COVID-19, Kapolda Jatim Berencana Ngantor di Polsek )
"Hari ini kami para guru menggelar Salat Ghoib dan diikuti seluruh wali murid dan siswa," katanya usai penutupan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), di SD Muhlas, Rabu (15/7/2020).
Salat Ghoib yang dilakukan bersama para guru dan siswa serta wali murid tersebut disiarkan live streaming. Para guru menjalankan Salat di sekolah, sedangkan siswa dan wali murid mengikuti dari rumah masing-masing.
"Kami juga mengajak wali murid, siswa dan guru untuk berdoa bersama semoga wabah ini segera berlalu," imbuhnya. (Baca juga: Keluyuran Hingga Dini Hari, Puluhan Warga Sidoarjo Dirapid Test )
Usai Salat Ghoib dan doa bersama, para guru melalukan pelepasan balon sebagai simbol untuk memulai era baru serta sebagai harapan dan cita-cita supaya Covid-19 segera berlalu dari negeri ini.
Iwan menegaskan, bahwa pelaksanaan MPLS yang dimulai sejak hari Senin, 13 Juli 2020 telah berjalan dg baik. Dimulai dengan perkenalan guru, perkenalan letak dan kondisi kelas, serta konsep pembelajaran daring
Kemudian akan dilanjutkan dengan sistim pengajaran full daring. Sedangkan untuk mengatasi kejenuhan peserta didik selama belajar dirumah akan ada kunjungan para guru ke rumah siswa. Guru-guru nantinya akan memberikan motivasi sekaligus mengajar secara privat.
"Semoga Allah segera memusnahkan virus ini dan kami bisa kembali bersekolah tanpa khawatir..aamiin," pungkasnya.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(msd)
tulis komentar anda