Alih Fungsi Lahan yang Tidak Terkontrol Pemicu Banjir Bandang

Rabu, 15 Juli 2020 - 06:00 WIB
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar tak menampik dalam dua hari terakhir di Kabupaten Luwu Utara intensitas curah hujannya sedang hingga lebat. Dengan curah hujan berkisar 20 hingga lebih 50 milimeter per hari.

"Intensitas curah hujan Masamba 12-13 juli hujan intensitas sedang hingga lebat," tutur Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, kemarin. Dia melanjutkan, potensi hujan lebat disertai angin kencang diprediksi masih akan terjadi, hari ini.

Dijelaskan, kejadian hujan lebat di wilayah Luwu Utara dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat di Teluk Bone. Selain itu juga terdapat terdapat daerah belokan angin (konvergensi) di wilayah Sulawesi bagian Tengah. Kondisi ini yang memicu pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) yang mengakibatkan terjadinya hujan lebat.

"Berdasarkan analisa citra satelit BMKG pertumbuhan awan konvektif terjadi di wilayah Sulawesi Tengah, dan bergerak ke Luwu Timur dan Luwu Utara. Curah hujan yang cukup tinggi terkonsentrasi di wilayah hulu Luwu Timur," sebut dia. Baca Lagi : Sudah 15 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Masamba

Selain Luwu Utara, BMKG IV Makassar pun meminta daerah Sulsel bagian Utara lainnya mewaspadai kondisi ini. Dikatakan, potensi curah hujan sedang hingga lebat itu juga terjadi di wilayah Luwu Timur, Palopo, Toraja Utara, dan Tana Toraja.

"Hari ini (kemarin) sampai esok hari (hari ini) masih ada potensi hujan sedang-lebat. Hari berikutnya diperkirakan intensitas hujan sudah menurun. Kalau Sulsel wilayah Timur, intensitas hujan ringan hingga sedang," jelas Nur Asia.
(sri)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More