Ibu dan Anak Ditemukan Tewas
A
A
A
MALANG - Warga Jalan Sumber Sekar RT 3/RW 5 Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, digegerkan dengan penemuan dua mayat yang diketahui merupakan ibu dan anak. Keduanya ditemukan tewas di tempat berbeda kemarin.
Hariyadi, 59, ditemukan di dalam rumah dalam kondisi duduk di kursi ruang tengah dan di sekitarnya terdapat ceceran muntahan. Sementara jenazah ibunya, Rembati, 79, tergeletak di teras samping rumah dengan posisi telentang dan terdapat luka menganga berdiameter 10 sentimeter (cm) di pipi sebelah kanan.
Kedua jenazah itu ditemukan warga di dalam rumahnya sendiri yang beralamat di Jalan Sumber Sekar No 340, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jarak antara kedua jenazah sekitar 10 meter. Kondisi jenazah sudah membusuk dan mengeluarkan bau. Penemuan jenazah ini dilaporkan kepada petugas kepolisian sekitar pukul 09.00 WIB.
Tetangga korban, Made Lugra, 74, mengaku kaget dengan kejadian ini, karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda kejadian apa pun di rumah itu. “Tadi malam (Kamis, 7/5), saya melihat kondisi rumahnya gelap. Tetapi, saya tidak menyangka kalau keduanya meninggal. Tahutahu pagi hari (Jumat, 8/5), sudah ramai tetangga,” ujar pria yang tinggal di depan rumah korban.
Dia heran saat mengetahui jenazah Rembati ditemukan di teras samping rumah. Sebab selama ini Rembati tidak bisa berjalan karena mengalami sakit dan usianya yang uzur. Rumah yang ditempati korban pun sangat luas. Bangunannya terdiri dari dua rumah. Satu bagian rumah dijadikan tempat tinggal, sementara satu bagian lagi difungsikan untuk kegiatan pengajian.
Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung memeriksa. Rumah itu juga langsung dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan di antaranya pasangan suami-istri, Bambang, 50, dan Sugiarti, 45; Maimunah, 70; dan salah seorang rekan kerja korban Hariyadi. Bambang merupakan adik kandung korban Hariyadi.
Selama ini Bambang tinggal bersama Sugiarti di Jalan Sumber Sekar Gang Kenanga RT 3/RW 6 Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang. Sementara Maimunah merupakan tetangga korban yang dipercaya membantu di rumah korban. Terutama untuk berbelanja sayuran karena korban Rembati tidak bisa berjalan kaki.
Kepala Polres Malang AKBP Aris Haryanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. “Kami sudah mengidentifikasi jenazah kedua korban. Selain itu, kami juga mengambil sejumlah contoh sisa makanan, minuman, dan muntahan di sekitar korban, serta meminta keterangan kepada sejumlah saksi mata,” ungkap dia.
Aris belum bisa memastikan penyebab utama kematian kedua korban. Karena masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sejumlah contoh makanan, minuman, muntahan, serta hasil otopsi terhadap jenazah korban. Uji dilakukan di Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya.
Contoh makanan diketahui berupa jajanan pasar dan contoh minuman diketahui susu cokelat. Kedua korban diperkirakan meninggal dunia lebih dari satu hari. Kondisi ini didasarkan pada keterangan para saksi dan kondisi jenazah korban yang mulai membusuk. Saat ini untuk kepentingan penyelidikan, jenazah dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Saat ditemukan kondisi di rumah korban tidak mengalami kerusakan. Selain itu, juga tidak ada barang berharga yang hilang. Hanya satu pintu rumah kondisinya tidak terkunci. Sementara pintu rumah lainnya terkunci. Mobil minibus milik korban juga masih terparkir di garasi. Saat diperiksa Maimunah mengaku baru mengetahui tetangganya meninggal kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.
“Saat itu saya tiba di rumah itu dengan tujuan menawari Ibu Rembati untuk beli kerupuk atau tidak. Tetapi, saat saya lihat ke dalam, kondisi Hariyadi terduduk dan mengeluarkan muntahan dari mulutnya. Saya lihat ke samping, Ibu Rembati sudah telentang di teras samping,” kata dia.
Yuswantoro
Hariyadi, 59, ditemukan di dalam rumah dalam kondisi duduk di kursi ruang tengah dan di sekitarnya terdapat ceceran muntahan. Sementara jenazah ibunya, Rembati, 79, tergeletak di teras samping rumah dengan posisi telentang dan terdapat luka menganga berdiameter 10 sentimeter (cm) di pipi sebelah kanan.
Kedua jenazah itu ditemukan warga di dalam rumahnya sendiri yang beralamat di Jalan Sumber Sekar No 340, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jarak antara kedua jenazah sekitar 10 meter. Kondisi jenazah sudah membusuk dan mengeluarkan bau. Penemuan jenazah ini dilaporkan kepada petugas kepolisian sekitar pukul 09.00 WIB.
Tetangga korban, Made Lugra, 74, mengaku kaget dengan kejadian ini, karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda kejadian apa pun di rumah itu. “Tadi malam (Kamis, 7/5), saya melihat kondisi rumahnya gelap. Tetapi, saya tidak menyangka kalau keduanya meninggal. Tahutahu pagi hari (Jumat, 8/5), sudah ramai tetangga,” ujar pria yang tinggal di depan rumah korban.
Dia heran saat mengetahui jenazah Rembati ditemukan di teras samping rumah. Sebab selama ini Rembati tidak bisa berjalan karena mengalami sakit dan usianya yang uzur. Rumah yang ditempati korban pun sangat luas. Bangunannya terdiri dari dua rumah. Satu bagian rumah dijadikan tempat tinggal, sementara satu bagian lagi difungsikan untuk kegiatan pengajian.
Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung memeriksa. Rumah itu juga langsung dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan di antaranya pasangan suami-istri, Bambang, 50, dan Sugiarti, 45; Maimunah, 70; dan salah seorang rekan kerja korban Hariyadi. Bambang merupakan adik kandung korban Hariyadi.
Selama ini Bambang tinggal bersama Sugiarti di Jalan Sumber Sekar Gang Kenanga RT 3/RW 6 Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang. Sementara Maimunah merupakan tetangga korban yang dipercaya membantu di rumah korban. Terutama untuk berbelanja sayuran karena korban Rembati tidak bisa berjalan kaki.
Kepala Polres Malang AKBP Aris Haryanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. “Kami sudah mengidentifikasi jenazah kedua korban. Selain itu, kami juga mengambil sejumlah contoh sisa makanan, minuman, dan muntahan di sekitar korban, serta meminta keterangan kepada sejumlah saksi mata,” ungkap dia.
Aris belum bisa memastikan penyebab utama kematian kedua korban. Karena masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sejumlah contoh makanan, minuman, muntahan, serta hasil otopsi terhadap jenazah korban. Uji dilakukan di Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya.
Contoh makanan diketahui berupa jajanan pasar dan contoh minuman diketahui susu cokelat. Kedua korban diperkirakan meninggal dunia lebih dari satu hari. Kondisi ini didasarkan pada keterangan para saksi dan kondisi jenazah korban yang mulai membusuk. Saat ini untuk kepentingan penyelidikan, jenazah dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Saat ditemukan kondisi di rumah korban tidak mengalami kerusakan. Selain itu, juga tidak ada barang berharga yang hilang. Hanya satu pintu rumah kondisinya tidak terkunci. Sementara pintu rumah lainnya terkunci. Mobil minibus milik korban juga masih terparkir di garasi. Saat diperiksa Maimunah mengaku baru mengetahui tetangganya meninggal kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.
“Saat itu saya tiba di rumah itu dengan tujuan menawari Ibu Rembati untuk beli kerupuk atau tidak. Tetapi, saat saya lihat ke dalam, kondisi Hariyadi terduduk dan mengeluarkan muntahan dari mulutnya. Saya lihat ke samping, Ibu Rembati sudah telentang di teras samping,” kata dia.
Yuswantoro
(ftr)