Avanza Terjun ke Jurang

Senin, 04 Mei 2015 - 13:05 WIB
Avanza Terjun ke Jurang
Avanza Terjun ke Jurang
A A A
MALANG - Kecelakaan maut terjadi di Desa Sumberragung, Kecamatan Sumber manjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (2/5/) malam. Mobil Avanza B 1811 PQO yang mengangkut rombongan wisatawan, terjun bebas ke dalam jurang sekitar 200 meter hingga menyebabkan korban tewas dan luka parah.

Seorang saksi di tempat kejadian menuturkan, peristiwa tragis yang menyebabkan satu dari delapan orang tewas itu, diduga karena sopir Avanza warna hitam yang membawa penumpang dari Kampung Kediri ini tidak menguasai medan. “Korban tewas diketahui bernama Ayu Sukma Dewi, 19, salah seorang mahasiswi di kampung Inggris Pare-Kediri. Ayu ditemukan tewas di tempat kejadian dengan luka di bagian paha dan pelipis,” ungkap Agus, warga setempat, kepada wartawan, kemarin.

Agus yang rumahnya hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian, menuturkan, para korban diduga akan berwisata ke Pantai Sendangbiru. Namun, sampai di lokasi terjadi longsor akibat hujan. Sopir yang tidak menyadari ada longsor di depannya, melaju menuju longsoran itu. Nahas, mobil langsung terjun bebas. Mengetahui kejadian ini, Agus bersama warga lainnya mengevakuasi para korban. Sebanyak dua warga setempat, Hari dan Basori, turut mengevakuasi korban.

“Setelah mendengar kabar itu, saya langsung turun ke lokasi. Saya ketahui korban bernama Ayu sudah dalam kondisi tak bernyawa. Selanjutnya, saya bopong ke atas, dan saya taruh di warung bakso,” kata Agus. Agus yang beralamat di RT 15/02 Desa Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) itu mengatakan, sepanjang Sabtu (2/5), hujan deras mengguyur daerah itu.

Akibatnya terjadi banjir dan tanah longsor. Dalam peristiwa itu, tujuh korban lainnya harus mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit setempat. Sementara salah seorang di antara mereka diduga melarikan diri. Menurut Agus, pria itu tidak mengalami luka. Sebelum kabur, dia pamitnya hanya mau pijat, namun tidak kembali hingga proses evakuasi selesai.

Pihak kepolisian yang tiba di lokasi langsung membawa korban tewas dan merujuk seorang sopir yang belum diketahui identitasnya ke RSSA Malang. Sementara lima orang korban lainnya dilarikan ke Puskesmas Sitiarjo, masing-masing Yahya, 16, warga NTB; Ali Yapi, 19, warga asal Kendal, Semarang; Mega, 21, asal Majalengka; Achmad Fandy, 19, warga asal Manado; Riko Alimurdani, 25, asal Jambi; dan satu orang lagi Ayu Wahyu Ramadani, 18, warga Riau, sampai kemarin masih dirawat di Puskesmas Sitiarjo.

Kepala Desa Sitiarjo, Lisiyanto Daud, mengatakan, tempat yang diberi nama jurang Omega ini memang kerap terjadi kecelakaan. Di samping sepanjang jalan jalur provinsi itu tanpa dilengkapi penerangan jalan umum, plengsenganjurang berkedalaman 200 meter bekas longsor ini juga dibiarkan begitu saja. Sejak tebing itu longsor dua bulan lalu, tidak seorang pun dari Bina Marga melakukan kroscek ke lokasi. Penyebab kecelakaan ini, salah satunya karena tidak ada pagar pengaman.

Kanit LantasPolresMalang, Ipda YoyokSupandi, mengatakan, mobil nahas yang ringsek itu belum dievakuasi karena berada di kedalaman lebih dari 100 meter. “Kami upayakan untuk secepatnya dievakuasi,” kata Yoyok. Menurut dia, kecelakaan maut ini diduga karena sopir tidak menguasai medan. Apalagi di lokasi kejadian terjadi longsor. Kendaraan melaju dari utara ke selatan karena akan menuju Pulau Sempu yang berada di Desa Tambakrejo.

Kemungkinan terlalu ke kiri sehingga terperosok masuk ke jurang. Sopir mobil, Miftahul Farid, warga Pekanbaru, Riau. Dia mengalami luka berat di kaki dan kepala. Menurut Yoyok, lima orang kemudian dibawa ke Puskesmas Sitiarjo. Tapi yang sudah diperbolehkan pulang hanya tiga orang karena ada keluarga yang menjemput. Ketiganya yaitu Ali Yafi, Megawati, dan Riko Ali. Sementara yang masih dirawat yakni Fandi dan Yahya.

Yosef naiobe
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3943 seconds (0.1#10.140)