Penumpang KA Dialihkan Menggunakan Bus
A
A
A
MALANG - Selain Jalan Raya Porong, banjir juga mengganggu lalu lintas kereta api (KA). Salah satunya kereta api (KA) jurusan Malang-Surabaya dan sebaliknya.
Bahkan, penumpang KA Bima jurusan Surabaya- Malang terpaksa dialihkan menumpang bus dari Sidoarjo menuju Malang. Selain KA Bima, perjalanan KA Ekonomi Penataran juga terhambat. KA Ekonomi Penataran yang berangkat dari Stasiun Besar Malang pukul 04.30 WIB terhenti di Stasiun Bangil.
Penumpang diturunkan dan dialihkan menggunakan bus menuju Sidoarjo yang dilanjutkan dengan KA ke Surabaya. Demikian pula dengan KA Ekonomi Penataran yang berangkat dari Surabaya pukul 04.30 WIB harus berhenti di Sidoarjo. Penumpang lalu dipindahkan ke bus menuju Stasiun Bangil. Dari Stasiun Bangil, para penumpang diangkut menggunakan KA menuju Stasiun Besar Malang.
Menurut Kepala Stasiun Besar Malang Sukardono mengatakan, KA Ekonomi Penataran yang harusnya berangkat dari Kota Malang pukul 07.10 WIB terlambat hingga tiga jam. KA baru diberangkatkan menuju Surabaya pukul 10.15 WIB. Selanjutnya mulai pukul 15.00 WIB, jalur dilaporkan mulai normal. “Genangan air mencapai 13 sentimeter (cm). Pagi tadi, genangan air di atas 20 cm,” kata dia.
Penumpang KA Bima yang seharusnya tiba di Stasiun Besar Malang pada pukul 08.10 WIB, terpaksa dihentikan hanya sampai di Stasiun Gubeng, Kota Surabaya. Penumpang KA Bima tujuan Malang dipindahkan ke bus menuju Sidoarjo, Bangil, Lawang, dan berakhir di Stasiun Besar Malang. Ada sekitar 300 penumpang dipindahkan ke lima bus. Mansur, 52, warga Sidoarjo, kecewa dengan ada pembatalan pemberangkatan KA Bima.
Dia dan keluarga berencana pulang ke Sidoarjo, tetapi tanpa pemberitahuan sebelumnya, tibatiba pemberangkatan KA diganti dengan bus. “Tadi pemberitahuannya di peron sini. Sebelumnya tidak diberi tahu,” kata dia. Peni, 42, warga Kota Malang, juga kecewa dengan pembatalan ini. “Tadi saya diberi tahu setelah tiba di peron stasiun. Lalu disuruh menunggu bus di depan stasiun,” tutur dia.
Yuswantoro
Bahkan, penumpang KA Bima jurusan Surabaya- Malang terpaksa dialihkan menumpang bus dari Sidoarjo menuju Malang. Selain KA Bima, perjalanan KA Ekonomi Penataran juga terhambat. KA Ekonomi Penataran yang berangkat dari Stasiun Besar Malang pukul 04.30 WIB terhenti di Stasiun Bangil.
Penumpang diturunkan dan dialihkan menggunakan bus menuju Sidoarjo yang dilanjutkan dengan KA ke Surabaya. Demikian pula dengan KA Ekonomi Penataran yang berangkat dari Surabaya pukul 04.30 WIB harus berhenti di Sidoarjo. Penumpang lalu dipindahkan ke bus menuju Stasiun Bangil. Dari Stasiun Bangil, para penumpang diangkut menggunakan KA menuju Stasiun Besar Malang.
Menurut Kepala Stasiun Besar Malang Sukardono mengatakan, KA Ekonomi Penataran yang harusnya berangkat dari Kota Malang pukul 07.10 WIB terlambat hingga tiga jam. KA baru diberangkatkan menuju Surabaya pukul 10.15 WIB. Selanjutnya mulai pukul 15.00 WIB, jalur dilaporkan mulai normal. “Genangan air mencapai 13 sentimeter (cm). Pagi tadi, genangan air di atas 20 cm,” kata dia.
Penumpang KA Bima yang seharusnya tiba di Stasiun Besar Malang pada pukul 08.10 WIB, terpaksa dihentikan hanya sampai di Stasiun Gubeng, Kota Surabaya. Penumpang KA Bima tujuan Malang dipindahkan ke bus menuju Sidoarjo, Bangil, Lawang, dan berakhir di Stasiun Besar Malang. Ada sekitar 300 penumpang dipindahkan ke lima bus. Mansur, 52, warga Sidoarjo, kecewa dengan ada pembatalan pemberangkatan KA Bima.
Dia dan keluarga berencana pulang ke Sidoarjo, tetapi tanpa pemberitahuan sebelumnya, tibatiba pemberangkatan KA diganti dengan bus. “Tadi pemberitahuannya di peron sini. Sebelumnya tidak diberi tahu,” kata dia. Peni, 42, warga Kota Malang, juga kecewa dengan pembatalan ini. “Tadi saya diberi tahu setelah tiba di peron stasiun. Lalu disuruh menunggu bus di depan stasiun,” tutur dia.
Yuswantoro
(ars)