Jatim Terbanyak Terima KIP
A
A
A
SURABAYA - Siswa dari keluarga kurang mampu di Jawa Timur (Jatim) paling banyak menerima bantuan tunai Program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ini bukan karena tingginya tingkat kemiskinan di provinsi tersebut.
Tiga provinsi, Jatim, Jabar, dan Jateng, menempati posisi teratas dengan jumlah siswa miskin terbanyak menerima dana program KIP. Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Prof Ibrahim Bafadal menyatakan, Jatim pada 2014 menerima dana program KIP Rp788,7 miliar.
“Untuk anak SD di Jatim yang akan menerima ada 1.752.790 siswa. Dari jumlah itu, siswa SD di Surabaya yang mendapatkan dana ada 63.101 siswa. Di Surabaya, untuk mengetahui nominalnya tinggal dikalikan Rp450.000 per anak per tahun,” kata Ibrahim Bafadal di sela-sela sosialisasi keberlanjutan pendidikan anak dan siswa kurang mampu oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Surabaya kemarin.
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof Agus Sartono menambahkan, siswa di sekolah yang dibawahi Kemenag tidak luput dari program ini, mulai MI, MTs, dan MA. “Ada 533.782 siswa MI, MTs, dan MA yang akan lebih dulu menerima kucuran yang telah dimulai tahun ini,” papar Agus. Mereka lebih dulu mendapatkan haknya karena TNP2K mengacu data pemberian bantuan siswa miskin (BSM) periode 2014.
Santri di pondok pesantren yang tidak menuntut ilmu secara formal juga akan tersentuh dana program KIP. Awal tahun ini akan ada 500.000 santri yang diusulkan akan menerima dana. Sementara itu, secara nasional pada 2015 akan ada 3,2 juta murid SMA yang menerima dana. Dana ini diberikan dua kali dalam tiap semester. “Untuk siswa SMA secara nasional yang akan menerima dana ada 3,2 juta,” ungkap Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Harris Iskandar yang juga berada di Surabaya.
Di sisi lain, kepada KORAN SINDO JATIM, Agus Sartono kembali menandaskan, namanama siswa penerima dana KIP akan ditempel di sekolah. “Supaya semua bisa saling kontrol. Tujuan penempelan data supaya tepat sasaran,” kata Agus. Untuk KIP tahun ini, kata Agus, akan dicetak 20,23 juta. Ini untuk anak usia sekolah 6–21 tahun dari keluarga yang miliki KKS atau yang memenuhi kriteria yang ditetapkan sesuai Program Keluarga Harapan (PKH).
“Dari 20,3 juta siswa di Indonesia, yang akan menerima dana KIP tahun ini ada 20,3 juta siswa. Disiapkan Rp12,8 triliun bersumber dari APBN,” rinci Agus. Anak SD/MI akan terima Rp450 per tahun per anak. Untuk SMP/sederajat Rp750.000 per tahun. SMK dan MA masing-masing Rp1 juta per siswa per tahun. Proses pencairan dilakukan via bank, ditransfer langsung ke rekening anak oleh sejumlah bank. Kartu tidak boleh hilang agar anak dapatkan manfaat.
Soeprayitno
Tiga provinsi, Jatim, Jabar, dan Jateng, menempati posisi teratas dengan jumlah siswa miskin terbanyak menerima dana program KIP. Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Prof Ibrahim Bafadal menyatakan, Jatim pada 2014 menerima dana program KIP Rp788,7 miliar.
“Untuk anak SD di Jatim yang akan menerima ada 1.752.790 siswa. Dari jumlah itu, siswa SD di Surabaya yang mendapatkan dana ada 63.101 siswa. Di Surabaya, untuk mengetahui nominalnya tinggal dikalikan Rp450.000 per anak per tahun,” kata Ibrahim Bafadal di sela-sela sosialisasi keberlanjutan pendidikan anak dan siswa kurang mampu oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Surabaya kemarin.
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof Agus Sartono menambahkan, siswa di sekolah yang dibawahi Kemenag tidak luput dari program ini, mulai MI, MTs, dan MA. “Ada 533.782 siswa MI, MTs, dan MA yang akan lebih dulu menerima kucuran yang telah dimulai tahun ini,” papar Agus. Mereka lebih dulu mendapatkan haknya karena TNP2K mengacu data pemberian bantuan siswa miskin (BSM) periode 2014.
Santri di pondok pesantren yang tidak menuntut ilmu secara formal juga akan tersentuh dana program KIP. Awal tahun ini akan ada 500.000 santri yang diusulkan akan menerima dana. Sementara itu, secara nasional pada 2015 akan ada 3,2 juta murid SMA yang menerima dana. Dana ini diberikan dua kali dalam tiap semester. “Untuk siswa SMA secara nasional yang akan menerima dana ada 3,2 juta,” ungkap Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Harris Iskandar yang juga berada di Surabaya.
Di sisi lain, kepada KORAN SINDO JATIM, Agus Sartono kembali menandaskan, namanama siswa penerima dana KIP akan ditempel di sekolah. “Supaya semua bisa saling kontrol. Tujuan penempelan data supaya tepat sasaran,” kata Agus. Untuk KIP tahun ini, kata Agus, akan dicetak 20,23 juta. Ini untuk anak usia sekolah 6–21 tahun dari keluarga yang miliki KKS atau yang memenuhi kriteria yang ditetapkan sesuai Program Keluarga Harapan (PKH).
“Dari 20,3 juta siswa di Indonesia, yang akan menerima dana KIP tahun ini ada 20,3 juta siswa. Disiapkan Rp12,8 triliun bersumber dari APBN,” rinci Agus. Anak SD/MI akan terima Rp450 per tahun per anak. Untuk SMP/sederajat Rp750.000 per tahun. SMK dan MA masing-masing Rp1 juta per siswa per tahun. Proses pencairan dilakukan via bank, ditransfer langsung ke rekening anak oleh sejumlah bank. Kartu tidak boleh hilang agar anak dapatkan manfaat.
Soeprayitno
(ftr)