Baterai Ponsel Meletus, Mata Alvian Terbakar
A
A
A
PONOROGO - Waspada dan selalu berhati-hatilah bila menggunakan perangkat elektronik. Bila tidak, bisa jadi nasib nahas yang dialami Alvian Nur Wachid, 17, warga Desa Gunungsari, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, juga menimpa kita.
Sekitar pukul 8.30 WIB kemarin, Alvian terkena letusan baterai telepon seluler yang baru saja dia recharge . “Saya habis ngecas (me-recharge ), nyabut charger dari colokan, ponsel juga saya lepas. Waktu itu kelihatan ponsel saya menggembung dan panas. Setelah saya lepas baterainya, dan saya pegang eh meletus,” ujar Alvian saat ditemui di ruang tunggu RSUD Dr Harjono, Ponorogo.
Letusan itu menciprat ke mata kiri Alvian, yaitu berupa serbuk yang berasal dari bagian tengah baterai yang menggembung tersebut. Bagian lain tercecer ke lantai. Alvian sempat dibawa keluarganya ke Puskesmas Mlarak. Namun, karena puskesmas tidak bisa memberikan pertolongan, Alvian dirujuk ke IGD RSUD Dr Harjono. Dia pun kemudian mendapatkan pertolongan pertama dan dirawat inap.
“Mata saya rasanya panas, seperti ada pasir. Kalau untuk melihat kabur,” ujar siswa kelas XII jurusan Elektronika Industri SMK Jenangan ini. Remaja yang baru saja menjalani ujian nasional (UN) ini hanya bisa menyandar pada bahu pamannya, sementara ayahnya mengurusi berkas perawatannya. Salah satu tenaga medis di Poliklinik Mata RSUD Dr Harjono, Ponorogo, menyatakan, dari pengamatan sementara, kornea mata Alvian terbakar.
Namun, untuk kondisi lebih lanjut masih akan terus diobservasi. Karena itu, Alvian dirawat inap dan bukan rawat jalan. “Akan diperiksa lagi sambil terus diamati oleh dokter ahlinya,” ujar petugas tersebut.
Dili eyato
Sekitar pukul 8.30 WIB kemarin, Alvian terkena letusan baterai telepon seluler yang baru saja dia recharge . “Saya habis ngecas (me-recharge ), nyabut charger dari colokan, ponsel juga saya lepas. Waktu itu kelihatan ponsel saya menggembung dan panas. Setelah saya lepas baterainya, dan saya pegang eh meletus,” ujar Alvian saat ditemui di ruang tunggu RSUD Dr Harjono, Ponorogo.
Letusan itu menciprat ke mata kiri Alvian, yaitu berupa serbuk yang berasal dari bagian tengah baterai yang menggembung tersebut. Bagian lain tercecer ke lantai. Alvian sempat dibawa keluarganya ke Puskesmas Mlarak. Namun, karena puskesmas tidak bisa memberikan pertolongan, Alvian dirujuk ke IGD RSUD Dr Harjono. Dia pun kemudian mendapatkan pertolongan pertama dan dirawat inap.
“Mata saya rasanya panas, seperti ada pasir. Kalau untuk melihat kabur,” ujar siswa kelas XII jurusan Elektronika Industri SMK Jenangan ini. Remaja yang baru saja menjalani ujian nasional (UN) ini hanya bisa menyandar pada bahu pamannya, sementara ayahnya mengurusi berkas perawatannya. Salah satu tenaga medis di Poliklinik Mata RSUD Dr Harjono, Ponorogo, menyatakan, dari pengamatan sementara, kornea mata Alvian terbakar.
Namun, untuk kondisi lebih lanjut masih akan terus diobservasi. Karena itu, Alvian dirawat inap dan bukan rawat jalan. “Akan diperiksa lagi sambil terus diamati oleh dokter ahlinya,” ujar petugas tersebut.
Dili eyato
(ars)