190 Tamtama Remaja Sandang Baret Marinir
190 Tamtama Remaja Sandang Baret Marinir
A
A
A
SURABAYA - Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A Faridz Washington menyematkan baret ungu pada 190 Tamtama Remaja angkatan XXXIV di Lapangan Sutedi Senaputra, Bumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, kemarin.
Baret ini menjadi apresiasi sekaligus penghargaan luar biasa bagi tamtama yang selama setahun digodok di kawah candradimuka, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal). Mereka menerima materi pendidikan militer dasar, militer kejuruan, militer laut, dan kursus tamtama marinir.
“Penganugerahan baret Korps Marinir pada Tamtama ini terhitung 17 April. Pembaretan ini tradisi dan momentum penting. Bagi tamtama remaja, pembaretan awal mengabdi ke bangsa dan negara,” tandasnya. Tradisi pembaretan, kata Faridz, merupakan bagian akhir penempaan di Kobangdikal. “Prosesi pembaretan selalu dipimpin pemimpin tertinggi korps. Orang tua Tamtama remaja juga diundang untuk membangun kedekatan antara korps dengan keluarga tamtama remaja,” sambungnya.
Sementara itu, turunnya hujan cukup mewakili suasana haru orang tua dan kerabat yang berkesempatan menyematkan baret ke anaknya, tamtama remaja. “Keponakan saya lima kali daftar tentara. Angkatan Darat dua kali, Angkatan Laut dua kali, dan yang kelima diterima di Marinir,” tutur Hertanto yang hendak menemui keponakannya, Prada Anang Prayogi.
Sebagai paman, Hertanto ikut senang atas diterimanya Anang. “Saat mendaftar dan gagal, nomor pendaftaran selalu digantung di kamar,” kata Hertanto. Hertanto yakin Anang akan mampu menjadi prajurit yang tangguh.
Ini karena sejak kecil sudah ditinggal bapaknya meninggal. Warga Jalan KH Samanjudi, Kelurahan Wirobarang, Kota Probolinggo, ini menginginkan keponakannya bekerja dengan benar.
Soeprayitno
Baret ini menjadi apresiasi sekaligus penghargaan luar biasa bagi tamtama yang selama setahun digodok di kawah candradimuka, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal). Mereka menerima materi pendidikan militer dasar, militer kejuruan, militer laut, dan kursus tamtama marinir.
“Penganugerahan baret Korps Marinir pada Tamtama ini terhitung 17 April. Pembaretan ini tradisi dan momentum penting. Bagi tamtama remaja, pembaretan awal mengabdi ke bangsa dan negara,” tandasnya. Tradisi pembaretan, kata Faridz, merupakan bagian akhir penempaan di Kobangdikal. “Prosesi pembaretan selalu dipimpin pemimpin tertinggi korps. Orang tua Tamtama remaja juga diundang untuk membangun kedekatan antara korps dengan keluarga tamtama remaja,” sambungnya.
Sementara itu, turunnya hujan cukup mewakili suasana haru orang tua dan kerabat yang berkesempatan menyematkan baret ke anaknya, tamtama remaja. “Keponakan saya lima kali daftar tentara. Angkatan Darat dua kali, Angkatan Laut dua kali, dan yang kelima diterima di Marinir,” tutur Hertanto yang hendak menemui keponakannya, Prada Anang Prayogi.
Sebagai paman, Hertanto ikut senang atas diterimanya Anang. “Saat mendaftar dan gagal, nomor pendaftaran selalu digantung di kamar,” kata Hertanto. Hertanto yakin Anang akan mampu menjadi prajurit yang tangguh.
Ini karena sejak kecil sudah ditinggal bapaknya meninggal. Warga Jalan KH Samanjudi, Kelurahan Wirobarang, Kota Probolinggo, ini menginginkan keponakannya bekerja dengan benar.
Soeprayitno
(ftr)
Explore More