Jalan Lingkar Masih Berlumpur
A
A
A
MUARAENIM - Jalan lingkar Kota Muaraenim dari Terminal Regional Type A hingga ke Desa Karang Raja Kecamatan Muaraenim hingga kini belum siap digunakan.
Saat ini kondisi jalan masih belum selesai dikerjakan dan di beberapa titik masih terdapat ku - bangan lumpur sehingga menyu - litkan pengendara yang mencoba untuk melintasi jalan tersebut. Padahal, penggunaan jalan ter - sebut sudah sangat ditunggu war ga Muaraenim maupun pe - ngendara lain. Apalagi saat ini kendaraan truk batu bara sangat banyak yang melintas di jalan SMB II Muara - enim.
“Kalau sedang musim hujan jangan coba-coba lewat sana kalau tidak ingin masuk dalam kolam lumpur,” ujar Hermansyah, 40, warga Prumnas Air Lintang, kemarin. Memang diakuinya, titik parah di ruas jalan tersebut tidak terlalu panjang dan hanya be - berapa titik. Namun menurutnya, jika memaksa untuk melintas terutama untuk kendaraan rendah akan sangat susah.
Bahkan menurutnya, tidak jarang ada pengendara yang terpaksa meminta tolong warga lain untuk mendorong mobil mereka yang terjebak di titik itu. “Kalau mobilnya double gardan mungkin masih bisa, tapi kalau jenis avanza apalagi sedan jangan coba-coba,” ujarnya. Namun, jika sedang musim ke marau semua kendaraan bisa le wat. Akan tetapi, dampak debunya juga tidak bisa dibayangkan lagi, karena sebagian ruas jalan masih berupa tanah kuning.
Jalan lingkar tersebut memang sengaja dibangun Pemkab Muaraenim untuk membagi arus kendaraan di ruas Jalan SMB II. Kendaraan dari arah Tanjung Enim maupun dari arah Lahat bisa mengambil jalur tersebut dan tidak harus melalu Jalan SMB II. Hanya saja, sampai sekarang kondisi jalan belum bisa digunakan seluruhnya, dan hanya sebagian ruas jalan saja yang bisa difungsikan.
Kepala Dinas PU Bina Marga Mua raenim A Yani He rianto me la lui Kabid Pemeliha raan Jalan dan Jembatan Il ham Yaholi me ngatakan, me mang pembangunan ruas jalan tersebut tidak lang sung diselesai kan da - lam setahun penganggaran. Bahkan menurutnya, untuk tahun 2014 lalu penganggaran dilakukan hanya untuk pengerasan dan pengaspalan beberapa kilometer saja dan tidak sekaligus.
“Memang diselesaikan secara bertahap dan tidak sekaligus. Tahun ini ada kelanjutan lagi. Namun, tampaknya belum akan selesai tahun ini,” ucapnya
Irhamudin s parmato
Saat ini kondisi jalan masih belum selesai dikerjakan dan di beberapa titik masih terdapat ku - bangan lumpur sehingga menyu - litkan pengendara yang mencoba untuk melintasi jalan tersebut. Padahal, penggunaan jalan ter - sebut sudah sangat ditunggu war ga Muaraenim maupun pe - ngendara lain. Apalagi saat ini kendaraan truk batu bara sangat banyak yang melintas di jalan SMB II Muara - enim.
“Kalau sedang musim hujan jangan coba-coba lewat sana kalau tidak ingin masuk dalam kolam lumpur,” ujar Hermansyah, 40, warga Prumnas Air Lintang, kemarin. Memang diakuinya, titik parah di ruas jalan tersebut tidak terlalu panjang dan hanya be - berapa titik. Namun menurutnya, jika memaksa untuk melintas terutama untuk kendaraan rendah akan sangat susah.
Bahkan menurutnya, tidak jarang ada pengendara yang terpaksa meminta tolong warga lain untuk mendorong mobil mereka yang terjebak di titik itu. “Kalau mobilnya double gardan mungkin masih bisa, tapi kalau jenis avanza apalagi sedan jangan coba-coba,” ujarnya. Namun, jika sedang musim ke marau semua kendaraan bisa le wat. Akan tetapi, dampak debunya juga tidak bisa dibayangkan lagi, karena sebagian ruas jalan masih berupa tanah kuning.
Jalan lingkar tersebut memang sengaja dibangun Pemkab Muaraenim untuk membagi arus kendaraan di ruas Jalan SMB II. Kendaraan dari arah Tanjung Enim maupun dari arah Lahat bisa mengambil jalur tersebut dan tidak harus melalu Jalan SMB II. Hanya saja, sampai sekarang kondisi jalan belum bisa digunakan seluruhnya, dan hanya sebagian ruas jalan saja yang bisa difungsikan.
Kepala Dinas PU Bina Marga Mua raenim A Yani He rianto me la lui Kabid Pemeliha raan Jalan dan Jembatan Il ham Yaholi me ngatakan, me mang pembangunan ruas jalan tersebut tidak lang sung diselesai kan da - lam setahun penganggaran. Bahkan menurutnya, untuk tahun 2014 lalu penganggaran dilakukan hanya untuk pengerasan dan pengaspalan beberapa kilometer saja dan tidak sekaligus.
“Memang diselesaikan secara bertahap dan tidak sekaligus. Tahun ini ada kelanjutan lagi. Namun, tampaknya belum akan selesai tahun ini,” ucapnya
Irhamudin s parmato
(ftr)