Gadis Manado Ini Diduga Dijual ke Raja Ampat

Senin, 13 April 2015 - 19:24 WIB
Gadis Manado Ini Diduga Dijual ke Raja Ampat
Gadis Manado Ini Diduga Dijual ke Raja Ampat
A A A
MANADO - Ranti Paransa (15) gadis cantik asal Manado diduga dijual kepada lelaki hidung belang di Raja Ampat, Papua Barat.

Sebelumnya dara cantik ini minggat dari rumahnya di Kelurahan Tuminting, Lingkungan II, Kecamatan Tuminting, Kota Manado tanpa diketahui penyebabnya sejak dua minggu lalu.

Menurut Linda Mokodompis (40) ibu Ranti Paransa, tiga hari lalu, anaknya ini sempat ditemukan bersama tiga orang temannya di atas angkot dan kemudian dibawa pulang ke rumah.

Sayangnya, kata dia, saat pulang ke rumah dirinya langsung masuk ke kamar mandi lalu Ranti kembali kabur lagi dijemput seseorang di depan rumah.

"Saat saya habis mandi. Sempat melihat anak saya itu kabur lagi dijemput mobil," jelasnya, Senin, (13/4/2015).

Sebelum dijemput mobil, Ranti sempat ngobrol sama tetangga. Menurut tetangganya tersebut, Ranti curhat akan pergi bekerja di salah satu tempat hiburan di Raja Ampat.

"Mama sangat sayang sama kamu (Ranti). Jika ada masalah tolong pulang ke rumah Nak. Mama dan Ayah, rindu," ujar Linda, ibu Ranti sambil meneteskan air mata.

Menurut Ranti ketika itu, tiket sudah dipesan oleh seorang rekan perempuannya bernama Indah (22) dan tinggal menunggu pemberangkatan ke Raja Ampat.

"Begitu kata tetangga saya saat Ranti curhat kepadanya (tetangga) lalu kabur dijemput seseorang," timpalnya.

Linda menjelaskan, perilaku anaknya itu mulai berubah sejak bergaul dengan Indah yang diduga adalah seorang germo perdagangan anak.

"Anak saya sebelum berteman dengan Indah. Dia (Ranti) sangat sayang sama orang tua. Di rumah, kami tidak pernah memaksa mengerjakan sesuatu terlebih memarahinya," kata Linda.

Namun saat dengan Indah, Ranti berubah drastis. "Karenanya saat Ranti kabur, saya sempat menemui Indah dan menyita KTP dan dompetnya. Di dalam dompet saya temukan beberapa nama hotel dan lainnya. Saya takutkan anak saya akan dijual," jelasnya.

Kemarin (12 April), lanjut ibu korban, sempat melihat facebook Ranti, dan statusnya lagi di Mantos (Manado Town Square) bersama Indah. Namun saat handphonenya dihubungi aktif tapi tidak dijawab.

Saat di SMS pun hanya dijawab. "Mama tidak usah cari-cari saya lagi, jika berani mencari dan saya ketahui, saya akan bunuh diri," isi pesan Ranti.

"Tapi saya yakin, itu bukan Ranti yang balas SMS saya, tapi Indah. Ranti orangnya tidak seperti itu, saya yakin karena saya ibunya," tukasnya.

Beberapa hari yang lalu, sebelum Ranti pulang tiga hari lalu. Ibu korban sempat menghubungi Indah untuk menanyakan keberadaan anaknya.

Ironisnya Indah marah-marah dalam telepon. "Kenapa ibu cari-cari Ranti. Ibu tidak usah cari dia lagi," kata Indah melalui handphone dengan nada marah.

"Indah itu aneh. Ada hak apa dia (Indah) dengan Ranti. Itukan anak saya," kata ibu korban.

Atas kejadian tersebut ibu korban didampingi suaminya Imran Jan (45) membawa foto anak keduanya (Ranti) ke Polresta Manado.

"Saya sangat memohon pada aparat hukum agar segera mencari anak saya sebelum dibawa ke Raja Ampat. Kami sangat menyayangi dan merindukannya," `kata orang tua Ranti ini.

Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, pihaknya akan berusaha mencari keberadaan korban ke mana pun dia pergi.

"Kami akan membantu ibu dan bapak mencari keberadaan korban. Diharapkan juga jika ibu atau bapak duluan menemukannya, jangan lupa kabari kami," kata Sunarto.

Sunarto mengimbau, siapa pun yang mengetahui keberadaan korban dan tidak segera melaporkannya ke polisi atau sengaja menyembunyikan.

"Ingat apa akibatnya saat kami menemukan kalian. Jangan main-main dengan polisi. Ke mana pun kami akan dapatkan kalian. Tapi jika korban dipulangkan, yakin saja tidak ada masalah. Ingat itu," tegas Kapolresta Manado.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9538 seconds (0.1#10.140)