Bonek Desak Polisi Tegas
A
A
A
SURABAYA - Persebaya benar-benar nekat. Meski tidak mengantongi izin tertulis, tim berjuluk Bledhuk Ijo itu tetap menggelar pertandingan perdana pada Qatar National Bank League (QNBL) 2015 menghadapi Mitra Kukar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, tadi malam.
Hasilnya pertandingan berjalan aman dan Persebaya berhasil meraih kemenangan perdana di pentas kompetisi kasta tertinggi Indonesia setelah menang tipis 1-0. Gol semata wayang Persebaya ke gawang Mitra Kukar dicetak pemain asing asal Kamerun Emile Mbamba pada menit ke-15. Sebelum pertandingan digelar, para pendukung Persebaya 1927 menggelar aksi unjuk rasa di Polda Jatim.
Mereka meminta aparat tegas menyikapi larangan bertanding bagi Persebaya di ajang QNB League. Sebab sehari sebelum pertandingan digelar, sempat terjadi kekhawatiran pertandingan batal digelar karena panpel hanya mendapatkan izin lisan dari aparat keamanan. Sekadar mengingatkan, Persebaya pernah terpecah menjadi dua, yakni Persebaya 1927 dan Persebaya yang kini berlaga di QNB League.
“Pertandingan bisa berjalan lancar mulai awal hingga akhir. Ini berkat dukungan semua, termasuk aparat keamanan,” ujar Panpel Persebaya Baso Juherman, kemarin. Kepolisian memang tidak mengeluarkan izin tertulis pertandingan laga Persebaya melawan Mitra Kukar. Karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak merekomendasi dua tim asal Jatim, Arema dan Persebaya, sebagai peserta Indonesia Super League (2015) yang sekarang berubah QNBL dengan dalih status badan hukum tim bermasalah.
Meski tidak mendapatkan izin menggelar pertandingan tertulis, namun pertandingan tetap mendapatkan pengawalan dari kepolisian. Dari catatan Panpel Persebaya tercatat ada 700 aparat gabungan, 500 personel dari Polrestabes Surabaya, 100 personel Polda, dan 100 dari TNI. “Kami hanya ingin menggelar pertandingan sepak bola dengan baik dan terus koordinasi dengan aparat keamanan,” ujar Baso.
Beberapa jam sebelum pertandingan digelar, aksi demo sempat digelar ratusan suporter bondo nekat (Bonek 27) di depan Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani. Aksi yang sempat memacetkan jalan ini menuntut Polda Jatim agar melarang pertandingan Persebaya melawan Mitra Kukar digelar sesuai keputusan yang dibuat Kemenpora dan BOPI.
Andi Peci koordinator Bonek 1927 mengatakan, berdasarkan surat rekomendasi diterbitkan BOPI pada 1 April 2015 dengan keputusan No SB.012/- BOPI/KU/IV2015, tidak merekomendasikan Persebaya di bawah PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) untuk berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia.
“Untuk itu, kami mendesak Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya melarang dan tidak memberikan pengamanan pertandingan sepak bola antara Persebaya PT MMIB melawan Mitra Kukar (kemarin),” kata Andi Peci saat orasi di depan Mapolda Jatim. Dia berharap pihak kepolisian menghormati rekomendasi dan keputusan Menpora dan BOPI, agar menjadikan sepak bola di Surabaya bisa menciptakan situasi kondusif dengan melarang Persebaya PT MMIB bertanding.
“Semoga pihak polisi benar-benar tidak memberikan pengaman pertandingan Persebaya nanti malam agar situasi bisa kondusif,” ujar dia. Namun aksi demo dari Bonek 27 itu tidak mendapatkan tanggapan. Pertandingan Persebaya melawan Mitra Kukar tetap digelar yang disaksikan sekitar 7.000 suporter dari berbagai elemen Bonek yang mendukung Persebaya tetap berlaga di QNBL 2015. “Kami hanya ingin mendukung Persebaya yang bermain sepak bola, jangan diikutkan masalah di luar sepak bola,” ujar Ketua Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Abdoellah.
Terpisah, Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan puas dengan tiga poin yang diraih pada laga perdana. “Pertandingan pertama selalu tidak mudah, apalagi dengan situasi seperti ini. Namun, anak-anak bisa melewatinya dengan kemenangan. Meski secara permainan masih terlihat tegang. Ini wajar karena pertandingan pertama di kompetisi resmi,” ujarnya.
Diakui Ibnu, selepas mencetak gol pada menit ke-15, pemain Persebaya cenderung berhati- hati dalam menyerang. “Mereka ingin mempertahankan kemenangan. Pada babak kedua kami sudah mencoba bermain normal dan berhasil lebih banyak menguasai bola daripada lawan,” ucapnya.
Persegres Raup Tiga Poin
Pada pertandingan lain, Persegres Gresik United melewati pertandingan perdana QNB League dengan angka sempurna. Tiga angka yang tersaji di Stadion Petrokimia diperoleh setelah Persegres mengalahkan tamunya Pusamania Borneo FC (PBFC) dengan skor tipis 2-1, kemarin.
Kemenangan Persegres ditentukan dua gol pada babak pertama melalui Yusuf Efendi menit 33’ dan Riko Simanjuntak menit 45’. PBFC hanya membalas satu gol lewat aksi Eric Weeks Lewis pada menit 85’. Secara statistik, Persegres layak memenangi laga ini. Hanya ada ketimpangan pada babak pertama dan kedua. Pada fase awal, Laskar Jaka Samuderahanya memperoleh tiga peluang namun dua di antaranya terkonversi menjadi gol.
Sementara pada babak kedua ada enam peluang, tapi tak satu pun menjebol gawang PBFC. Kemudian PBFC sendiri total menciptakan tiga peluang bagus yang satu di antaranya diselesaikan dengan apik oleh Eric Weeks. Pemain tengah Persegres Riko Simanjuntak layak dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini. Sementara PBFC masih belum layak mendapatkan poin jika parameternya adalah kolektivitas tim.
Kerja sama yang digalang Eric Weeks dkk belum mampu memberikan banyak tekanan kepada tuan rumah, salah satunya disebabkan salah pengertian antarpemain. Saat aliran bola sudah mencapai sepertiga terakhir lapangan, sering terjadi miskomunikasi. Striker utama PBFC Saktiawan Sinaga bermain sangat buruk, padahal dia memiliki beberapa opsi ketika sedang menguasai bola. Namun, Saktiawan selalu salah keputusan.
“Saya bersyukur dengan kemenangan ini. Bagi Persegres tiga angka sangat penting, walau masih perlu pembenahan di beberapa sisi. Idealnya, kami bisa menambah gol pada babak kedua, tapi pemain kurang tenang dalam menyelesaikan peluang,” tutur Pelatih Persegres Liestiadi. Pelatih PBFC Arcan Iurie mengakui timnya tidak bermain dengan potensi terbaiknya pada sore itu. Pemain dinilainya masih sering panik dalam menerima serangan cepat Persegres, sedangkan lini depan kurang tenang dalam memberikan ancaman ke gawang tuan rumah.
“Sebenarnya, kami memiliki peluang mendapatkan poin karena ada beberapa kesempatan mencetak gol. Ketika Eric Weeks mencetak gol, situasi sudah terlambat dan sulit mengejar skor. Tapi memang Persegres bermain lebih baik,” ujar Arcan Iurie.
Rachmad tomy/ kukuh setyawan
Hasilnya pertandingan berjalan aman dan Persebaya berhasil meraih kemenangan perdana di pentas kompetisi kasta tertinggi Indonesia setelah menang tipis 1-0. Gol semata wayang Persebaya ke gawang Mitra Kukar dicetak pemain asing asal Kamerun Emile Mbamba pada menit ke-15. Sebelum pertandingan digelar, para pendukung Persebaya 1927 menggelar aksi unjuk rasa di Polda Jatim.
Mereka meminta aparat tegas menyikapi larangan bertanding bagi Persebaya di ajang QNB League. Sebab sehari sebelum pertandingan digelar, sempat terjadi kekhawatiran pertandingan batal digelar karena panpel hanya mendapatkan izin lisan dari aparat keamanan. Sekadar mengingatkan, Persebaya pernah terpecah menjadi dua, yakni Persebaya 1927 dan Persebaya yang kini berlaga di QNB League.
“Pertandingan bisa berjalan lancar mulai awal hingga akhir. Ini berkat dukungan semua, termasuk aparat keamanan,” ujar Panpel Persebaya Baso Juherman, kemarin. Kepolisian memang tidak mengeluarkan izin tertulis pertandingan laga Persebaya melawan Mitra Kukar. Karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak merekomendasi dua tim asal Jatim, Arema dan Persebaya, sebagai peserta Indonesia Super League (2015) yang sekarang berubah QNBL dengan dalih status badan hukum tim bermasalah.
Meski tidak mendapatkan izin menggelar pertandingan tertulis, namun pertandingan tetap mendapatkan pengawalan dari kepolisian. Dari catatan Panpel Persebaya tercatat ada 700 aparat gabungan, 500 personel dari Polrestabes Surabaya, 100 personel Polda, dan 100 dari TNI. “Kami hanya ingin menggelar pertandingan sepak bola dengan baik dan terus koordinasi dengan aparat keamanan,” ujar Baso.
Beberapa jam sebelum pertandingan digelar, aksi demo sempat digelar ratusan suporter bondo nekat (Bonek 27) di depan Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani. Aksi yang sempat memacetkan jalan ini menuntut Polda Jatim agar melarang pertandingan Persebaya melawan Mitra Kukar digelar sesuai keputusan yang dibuat Kemenpora dan BOPI.
Andi Peci koordinator Bonek 1927 mengatakan, berdasarkan surat rekomendasi diterbitkan BOPI pada 1 April 2015 dengan keputusan No SB.012/- BOPI/KU/IV2015, tidak merekomendasikan Persebaya di bawah PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) untuk berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia.
“Untuk itu, kami mendesak Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya melarang dan tidak memberikan pengamanan pertandingan sepak bola antara Persebaya PT MMIB melawan Mitra Kukar (kemarin),” kata Andi Peci saat orasi di depan Mapolda Jatim. Dia berharap pihak kepolisian menghormati rekomendasi dan keputusan Menpora dan BOPI, agar menjadikan sepak bola di Surabaya bisa menciptakan situasi kondusif dengan melarang Persebaya PT MMIB bertanding.
“Semoga pihak polisi benar-benar tidak memberikan pengaman pertandingan Persebaya nanti malam agar situasi bisa kondusif,” ujar dia. Namun aksi demo dari Bonek 27 itu tidak mendapatkan tanggapan. Pertandingan Persebaya melawan Mitra Kukar tetap digelar yang disaksikan sekitar 7.000 suporter dari berbagai elemen Bonek yang mendukung Persebaya tetap berlaga di QNBL 2015. “Kami hanya ingin mendukung Persebaya yang bermain sepak bola, jangan diikutkan masalah di luar sepak bola,” ujar Ketua Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Abdoellah.
Terpisah, Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan puas dengan tiga poin yang diraih pada laga perdana. “Pertandingan pertama selalu tidak mudah, apalagi dengan situasi seperti ini. Namun, anak-anak bisa melewatinya dengan kemenangan. Meski secara permainan masih terlihat tegang. Ini wajar karena pertandingan pertama di kompetisi resmi,” ujarnya.
Diakui Ibnu, selepas mencetak gol pada menit ke-15, pemain Persebaya cenderung berhati- hati dalam menyerang. “Mereka ingin mempertahankan kemenangan. Pada babak kedua kami sudah mencoba bermain normal dan berhasil lebih banyak menguasai bola daripada lawan,” ucapnya.
Persegres Raup Tiga Poin
Pada pertandingan lain, Persegres Gresik United melewati pertandingan perdana QNB League dengan angka sempurna. Tiga angka yang tersaji di Stadion Petrokimia diperoleh setelah Persegres mengalahkan tamunya Pusamania Borneo FC (PBFC) dengan skor tipis 2-1, kemarin.
Kemenangan Persegres ditentukan dua gol pada babak pertama melalui Yusuf Efendi menit 33’ dan Riko Simanjuntak menit 45’. PBFC hanya membalas satu gol lewat aksi Eric Weeks Lewis pada menit 85’. Secara statistik, Persegres layak memenangi laga ini. Hanya ada ketimpangan pada babak pertama dan kedua. Pada fase awal, Laskar Jaka Samuderahanya memperoleh tiga peluang namun dua di antaranya terkonversi menjadi gol.
Sementara pada babak kedua ada enam peluang, tapi tak satu pun menjebol gawang PBFC. Kemudian PBFC sendiri total menciptakan tiga peluang bagus yang satu di antaranya diselesaikan dengan apik oleh Eric Weeks. Pemain tengah Persegres Riko Simanjuntak layak dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini. Sementara PBFC masih belum layak mendapatkan poin jika parameternya adalah kolektivitas tim.
Kerja sama yang digalang Eric Weeks dkk belum mampu memberikan banyak tekanan kepada tuan rumah, salah satunya disebabkan salah pengertian antarpemain. Saat aliran bola sudah mencapai sepertiga terakhir lapangan, sering terjadi miskomunikasi. Striker utama PBFC Saktiawan Sinaga bermain sangat buruk, padahal dia memiliki beberapa opsi ketika sedang menguasai bola. Namun, Saktiawan selalu salah keputusan.
“Saya bersyukur dengan kemenangan ini. Bagi Persegres tiga angka sangat penting, walau masih perlu pembenahan di beberapa sisi. Idealnya, kami bisa menambah gol pada babak kedua, tapi pemain kurang tenang dalam menyelesaikan peluang,” tutur Pelatih Persegres Liestiadi. Pelatih PBFC Arcan Iurie mengakui timnya tidak bermain dengan potensi terbaiknya pada sore itu. Pemain dinilainya masih sering panik dalam menerima serangan cepat Persegres, sedangkan lini depan kurang tenang dalam memberikan ancaman ke gawang tuan rumah.
“Sebenarnya, kami memiliki peluang mendapatkan poin karena ada beberapa kesempatan mencetak gol. Ketika Eric Weeks mencetak gol, situasi sudah terlambat dan sulit mengejar skor. Tapi memang Persegres bermain lebih baik,” ujar Arcan Iurie.
Rachmad tomy/ kukuh setyawan
(ars)