Bedah Plastik Tak Harus Keluar Negeri
A
A
A
SURABAYA - Bedah plastik kini makin populer. Apalagi menjelang era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tentu dunia kedokteran, termasuk bedah plastik diharapkan mampu bersaing dengan negara lain.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Ahmad Sukardi dalam pembukaan “the 10th Congres and the 19th Annual Scientific Meeting of Indonesian Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeon” di Shangri-La Hotel, kemarin. Menurut dia, ke depan Jatim juga diharapkan mampu bersaing dalam memasuki MEA lewat berbagai elemen, di antaranya dunia kedokteran, khususnya bedah plastik yang akhir-akhirini boomingdiberbagainegara.
Sukardi mengungkapkan, meningkatnya SDM bedah plastik dan ketersediaan layanan kesehatan dari dalam negeri, masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk bedah plastik. Apalagi jika kualitasnya tidak kalah dengan negara lain. “Sebenarnya ini menjadi kesempatan bagi semua pakar bedah plastik dan rumah sakit yang memberikan layanan tersebut, baik di Jatim atau Indonesia.
Lebih baik lagi kalau bisa menjadi tempat jujukan semua masyarakat dalam dan luar negeri. Karena selama ini kebanyakan masyarakat kita sering menuju Korea atau Thailand untuk operasi bedah plastik,” ujarnya. Sukardi mengatakan, supaya penyedia layanan kesehatan bedah plastik mampu menerapkan standar pelayanan minimal sehingga kualitas layanan dan sarana prasarana juga terus ditingkatkan.
Sementara pemerintah berjanji terus membantu promosi dari layanan kesehatan di Jatim. Kongres kemarin dihadiri 300 peserta ahli bedah dan dokter dari perwakilan di berbagai daerah di Indonesia serta delegasi internasional. Ketua panitia kongres sekaligus Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) Jatim, Prof Dr M Sjaifuddin Noer SpBP-RE (K) menjelaskan,
kongres ini diharapkan bisa memperluas wawasan para ahli bedah plastik dari seluruh Indonesia, sekaligus bisa melihat perkembangan di bidang bedah plastik di Surabaya. Selain itu, juga untuk memajukan penelitian dan diskusi yang akan dilakukan dalam kongres. “Acara ini juga bentuk dukungan kami terhadap pemerintah dalam menyambut MEA yang sebentar lagi akan aktif,” ujarnya.
Mamik wijayanti
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Ahmad Sukardi dalam pembukaan “the 10th Congres and the 19th Annual Scientific Meeting of Indonesian Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeon” di Shangri-La Hotel, kemarin. Menurut dia, ke depan Jatim juga diharapkan mampu bersaing dalam memasuki MEA lewat berbagai elemen, di antaranya dunia kedokteran, khususnya bedah plastik yang akhir-akhirini boomingdiberbagainegara.
Sukardi mengungkapkan, meningkatnya SDM bedah plastik dan ketersediaan layanan kesehatan dari dalam negeri, masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk bedah plastik. Apalagi jika kualitasnya tidak kalah dengan negara lain. “Sebenarnya ini menjadi kesempatan bagi semua pakar bedah plastik dan rumah sakit yang memberikan layanan tersebut, baik di Jatim atau Indonesia.
Lebih baik lagi kalau bisa menjadi tempat jujukan semua masyarakat dalam dan luar negeri. Karena selama ini kebanyakan masyarakat kita sering menuju Korea atau Thailand untuk operasi bedah plastik,” ujarnya. Sukardi mengatakan, supaya penyedia layanan kesehatan bedah plastik mampu menerapkan standar pelayanan minimal sehingga kualitas layanan dan sarana prasarana juga terus ditingkatkan.
Sementara pemerintah berjanji terus membantu promosi dari layanan kesehatan di Jatim. Kongres kemarin dihadiri 300 peserta ahli bedah dan dokter dari perwakilan di berbagai daerah di Indonesia serta delegasi internasional. Ketua panitia kongres sekaligus Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) Jatim, Prof Dr M Sjaifuddin Noer SpBP-RE (K) menjelaskan,
kongres ini diharapkan bisa memperluas wawasan para ahli bedah plastik dari seluruh Indonesia, sekaligus bisa melihat perkembangan di bidang bedah plastik di Surabaya. Selain itu, juga untuk memajukan penelitian dan diskusi yang akan dilakukan dalam kongres. “Acara ini juga bentuk dukungan kami terhadap pemerintah dalam menyambut MEA yang sebentar lagi akan aktif,” ujarnya.
Mamik wijayanti
(bhr)