Gorong Gorong JTP2 Dibongkar
A
A
A
BATU - Kesalahan desain pembangunan gorong-gorong di depan Jawa Timur Park (JTP) 2 akhirnya diperbaiki oleh rekanan Pemkot Batu, kemarin. Perbaikan ini dilakukan karena perawatan proyek APBD 2014 itu masih menjadi tanggungjawab rekanan. Sejumlah pekerja tampak membongkar gorong-gorong, kemarin.
Mereka langsung diawasi oleh petugas Dinas Pengairan dan Bina Marga Pemkot Batu. “Pemerintah tidak mengeluarkan biaya lagi untuk perbaikan gorong-gorong di depan JTP2 itu. Tugas kami mengawasipekerjaannya supaya tidak terjadi kesalahan lagi dalam pengerjaan,’’ ujar Kepala Dinas Pengairan dan Bina Marga, Kota Batu, Arif Asidiqi.
Arif mengungkapkan setiap turun hujan di depan JTP 2 terjadi genangan setinggi 30 cm. Lubang air yang dibangun rekanan posisinya lebih tinggi dari pada permukaan jalan. ‘’Memang baru minggu ini block cluvretnya diperbaiki. Minggu kemarin masih ada tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Pemkot Batu. Kita jamin setelah diperbaiki tidak ada genangan air lagi,’’ ujar dia.
Ditambahkan, untuk membangun drainase di depan JTP 2, menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar. Proses pelaksanaan pekerjaannya dilaksanakan Oktober 2014 lalu. Sekarang masuk dalam proses perawatannya. Kepala Bidang Bina Marga Kota Batu, Iwan Sufrianto menambahkan, sejak awal tahun kemarin pihaknya melakukan normalisasi drainase.
Antara lain drainase di Jalan Diponegoro. Drainase di Jalan Brantas, normalisasi drainase di jalan Panglima Sudirman. Waktu normalisasi drainase di Jalan Brantas, ditemukan ada enam pipa PDAM diameter 3/4 dim. Termasuk ada kabel optik. ”Sekarang resapan air semakin berkurang. Jadi mohonlah masyarakat sadar jangan membuang sampah disungai dan selokan.
Karena bisa menyebabkan banjir,’’ jelas Iwan. Saran lain dari mantan Lurah Songgokerto, di setiap rumah yang masih memiliki lahan terbuka untuk membuat biopori dihalaman rumah. Kemudian bagi pengembang perumahan menyiapkan embung atau danau buatan untuk menyimpan air hujan. ‘’Air diembung bisa dimanfaatkan untuk kolam ikan dan menyiram taman,’’ pungkasnya.
Maman adi saputro
Mereka langsung diawasi oleh petugas Dinas Pengairan dan Bina Marga Pemkot Batu. “Pemerintah tidak mengeluarkan biaya lagi untuk perbaikan gorong-gorong di depan JTP2 itu. Tugas kami mengawasipekerjaannya supaya tidak terjadi kesalahan lagi dalam pengerjaan,’’ ujar Kepala Dinas Pengairan dan Bina Marga, Kota Batu, Arif Asidiqi.
Arif mengungkapkan setiap turun hujan di depan JTP 2 terjadi genangan setinggi 30 cm. Lubang air yang dibangun rekanan posisinya lebih tinggi dari pada permukaan jalan. ‘’Memang baru minggu ini block cluvretnya diperbaiki. Minggu kemarin masih ada tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Pemkot Batu. Kita jamin setelah diperbaiki tidak ada genangan air lagi,’’ ujar dia.
Ditambahkan, untuk membangun drainase di depan JTP 2, menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar. Proses pelaksanaan pekerjaannya dilaksanakan Oktober 2014 lalu. Sekarang masuk dalam proses perawatannya. Kepala Bidang Bina Marga Kota Batu, Iwan Sufrianto menambahkan, sejak awal tahun kemarin pihaknya melakukan normalisasi drainase.
Antara lain drainase di Jalan Diponegoro. Drainase di Jalan Brantas, normalisasi drainase di jalan Panglima Sudirman. Waktu normalisasi drainase di Jalan Brantas, ditemukan ada enam pipa PDAM diameter 3/4 dim. Termasuk ada kabel optik. ”Sekarang resapan air semakin berkurang. Jadi mohonlah masyarakat sadar jangan membuang sampah disungai dan selokan.
Karena bisa menyebabkan banjir,’’ jelas Iwan. Saran lain dari mantan Lurah Songgokerto, di setiap rumah yang masih memiliki lahan terbuka untuk membuat biopori dihalaman rumah. Kemudian bagi pengembang perumahan menyiapkan embung atau danau buatan untuk menyimpan air hujan. ‘’Air diembung bisa dimanfaatkan untuk kolam ikan dan menyiram taman,’’ pungkasnya.
Maman adi saputro
(bbg)