Lamar-Interview Kerja Tak Cukup Modal Nilai IPK

Sabtu, 07 Maret 2015 - 10:32 WIB
Lamar-Interview Kerja Tak Cukup Modal Nilai IPK
Lamar-Interview Kerja Tak Cukup Modal Nilai IPK
A A A
SURABAYA - Banyak mahasiswa jelang lulus belum menentukan kemana tujuan hendak berkerja. Mereka asal mengirimkan lamaran kerja.

Kalau pun ada panggilan tes dan interview, banyak diantara mereka tidak punya bekal dasar profesi yang bakal dilakoni. Pencari kerja, terutama yang barus lulus hanya percaya diri, berkeyakinan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mumpuni yang didapat cukup menjadi modal.

Mereka tidak sadar bahwa penampilan yang ditunjang pakaian, maupun make up bagi yang perempuan menjadi item penilaian interview tersendiri. Pihak perusahaan yang membuka lowongan akan menilai calon karyawan bisa menjalankan manajemen kerja jika layak atau mumpuni memamaj pribadinya.

Ini yang terungkap dalam Genie & Pixy Beauty Career to Campus 2015, di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C Universitas Airlangga (Unair), beberapa waktu lalu. Event yang dikhususkan bagi mahasiswa menjelang lulus ini digelar Tabloid Genie dari Media Nusantara Citra (MNC) Media bersama PT Mandom Indonesia Tbk selaku produsen Pixy Cosmetic.

Di Unair, Genie & Pixy Beauty Career to Campus 2015 menghadirkan sejumlah nara sumber. Yakni, News Anchor RCTI Inne Sudjono, Ketua Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPK) Unair Elly Munadziroh, serta Nurhidayati dari PT Mandom Indonesia Tbk). Inne Sudjono berbagi pengalaman di hadapan sekitar 300 peserta. ”Mencari pekerjaan setelah lulus kuliah adalah tujuan. Kalau tidak tahu, kita bingung, tidak fokus (mencari pekerjaan). Harus punya goals,” kata Inne.

Cita-cita harus ditentukan saat mahasiswa masih di kampus. Jelang lulus atau setelah wisuda, tujuan profesi langsung dituju. Inne yang alumnus Fakultas Teknik melanjutkan berbagi pengalaman. Setelah kandas masuk Fakultas Kedokteran, Inne mengambil Fakultas Teknik.

Selama kuliah, dia melamar sebagai penyiar radio di Bandung. Orang tuanya sempat menentang karena khawatir kuliah keteteran, sebelum akhirnya menyetujui. Meski demikian orang tuanya menekankan bahwa bekerja bukan hal utama. Kuliah harus dikedepankan,” tukasnya.

Saat melamar penyiar radio di Bandung, Inne sempat merasa minder. Ini karena saingannya memiliki bahasa yang oke, ditunjang penampilan. Maklum pesaingnya dari Jakarta. Berbekal wawasannya tentang tips menjadi penyiar radio yang dibaca di toko buku, Inne mampu melewati tes pertama.

Tes wawasan dan pengetahuan seputar lagu juga dilalui. Termasuk tes vokal, hingga akhirnya diterima. Karir awal itu yang menjadi dasar Inne kini menempati posisi News Anchor RCTI, salah satu stasiun televisi swasta dibawah bendera Grup MNC Media. Ketua Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPK) Unair Elly Munadziroh juga menekankan supaya mahasiswa bisa juga berwirausaha, menciptakan lapangan kerja.

Advertising & Promotion Ladys Manager PT Mandom Indonesia Tbk Dian Utari menyebut bahwa Pixy Goes to Campus: untuk memberi pembekalan ke mahasiswi seputar rahasia masuk dunia kerja. ”Penampilan, motivasi diri, dan teknis menghadapi interiew harus diperhatikan mahasiswa,” kata Dian disela kegiatan.

Pembekalan ini, kata Dian, perlu diberikan ke mahasiswa. ”Mahasiswa selama kuliah hanya memikirkan kuliah, tugas. Sebenanrnya ada unsur lain yang harus dibekalkan ke mereka. Misal, make up, interview,” papar Dian, lagi.

Pixy sebagai perusahaan komestik untuk remaja peduli pada pembekalan ke mereka, terutama jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pixy merupakan kosmetik remaja, cocok untuk usia 18-25 tahun. ”Ini (Pixy) kosmetik casual. Kenapa casual? Karena tidak memerlukan keahlian rumit, aplikasinya mudah,” tandas Dian.

Dian menyontohkan produk Pixy terbaru, Lovely Shikku, yang menonjolkan kesan Jepang. Lovely Shikku merupakan pelembab sekaligus alas bedak yang mampu bertahan 12 jam bertahan. Head Marcom Tabloid Genie Ronny Hendrawan menyatakan Genie & PIXY Beauty Career Goes To Campus 2015 di Surabaya merupakan yang pertama.

Selanjutnya akan digelar di Universitas Brawijaya Malang pada 27 Maret, Universitas Gadjah Mada (10 April), Universitas Padjajaran Bandung (22 April), Universitas Indonesia (8 Mei). ”Dan terakhir di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, pada 22 Mei,” ungkap Ronny.

Pada event tersebut juga dilakukan tutorial make-up. Sehingga para mahasiswi bisa belajar bagaimana memakai make-up yang baik. Selain itu Mobil Genie dan Pixy (Monix) juga menyedot perhatian para mahasiswa Unair.

Mobil dengan fasilitas nail art, cek kesehatan kulit dan makeover ini berkeliling ke sejumlah fakultas di antaranya Ekonomi, Hukum, FISIP, dan Ilmu Budaya. Event Tabloid Genie dan Pixy juga disambut antusias oleh masyarakat Surabaya. Seperti keramaian pada hari pertama dan kedua, kedatangan Monix juga menyita perhatian warga di Pasar Blauran dan DTC Wonokromo, Sabtu (28/2).

Berbagai fasilitas disediakan Monix, seperti nail art, cek kesehatan kulit dan makeover. ”Saya ingin sekali cek kesehatan kulit. Ini kali pertama saya dicek, sebelumnya tak pernah,” ujar Sri, pengunjung Pasar Blauran.

Soeprayitno/ Mamik wijayanti
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2706 seconds (0.1#10.140)