Banyuwangi Bangun Dermaga Kapal Pesiar
A
A
A
BANYUWANGI - Setelah Menteri Pariwisata mendukung pengembangan pariwisata maritim di Banyuwangi, kali ini dukungan datang dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, D Indroyono Soesilo.
Menko Indroyono siap mendukung pembangunan dermaga marina yang akan dikembangkan oleh Banyuwangi. Hal itu diungkapkan Menko Indroyono saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, kemarin. Banyuwangi berencana membangun marina di kawasan Pantai Boom.
Kawasan Pantai Boom ini berada di atas lahan milik PT Pelindo III yang luasnya mencapai 30 hektare. Dermaga sandar kapal pesiar ini direncanakan mampu menampung 100 kapal yacht. Menurut Indroyono, Banyuwangi sangat potensial dalam pengembangan dermaga sandar kapal yacht ini.
Mengingat lokasi Banyuwangi yang berdekatan dengan Bali, memungkinkan kapal-kapal yacht dari Australia yang selama ini sandar di Benoa Bali bisa bergeser ke Banyuwangi. ”Benoa saat ini sudah over load, why not bila geser ke sini (Banyuwangi). Kami akan mengundang kapal-kapal pesiar untuk berlabuh di marina Banyuwangi. Kami bantu promosinya pastinya,” ujar Indroyono.
Terkait pengembangan wisata bahari, Menko Maritim juga akan memangkas waktu pengurusan perizinan sandar kapal yacht di Indonesia. ”Dulu izin masuk kapal yacht ke sini bisa makan waktu 30 hari lebih, sekarang sudah kita potong sekitar 7 hari saja. Ke depan, secara online izinnya kami targetkan bisa selesai sehari saja,” imbuhnya.
Potensi pengembangan dermaga marina sangat menjanjikan. Saat ini & cedil;kata Indriyono, Bali telah menjadi tempat parkir kapal yacht Australia. ”Di Australia ada sekitar 20-30.000 yacht. Dan saat ini ribuan kapal yacht Australia parkir di Benoa. Lumayan, ongkos parkirnya sebesar USD400 per bulan. Padahal mereka bisa datang kesini dan berjalan-jalan selama 2 bulanan saja, sementara yachtnya tetap diparkir. Itu ongkos parkir jalan terus,” kata Soesilo.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan pembangunan dermaga marina di Banyuwangi akan digarap oleh BUMN dan swasta, sementara pemerintah daerah yang mengeluarkan izinnya. ”Ini merupakan bagian dari strategi menunjang pengembangan ekowisata yang sedang digarap Banyuwangi, yang salah satunya adalah pengembangan wisata maritim sesuai potensi alam yang kita miliki,” kata Anas.
Pengembangan dermaga marinaini, lanjutAnas, saat inisudah memasuki tahapan studi kelayakan. ”FS-nya (feasibility study) sudah tahun ini. Kita targetkan pembangunan fisiknya sudah mulai tahun depan. Rencananya, dermaga marina ini akan dikelola oleh anak perusahaan BUMN. Pelindo III bahkan sudah mulai jalan cari pasar,” kata Anas.
P juliatmoko
Menko Indroyono siap mendukung pembangunan dermaga marina yang akan dikembangkan oleh Banyuwangi. Hal itu diungkapkan Menko Indroyono saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, kemarin. Banyuwangi berencana membangun marina di kawasan Pantai Boom.
Kawasan Pantai Boom ini berada di atas lahan milik PT Pelindo III yang luasnya mencapai 30 hektare. Dermaga sandar kapal pesiar ini direncanakan mampu menampung 100 kapal yacht. Menurut Indroyono, Banyuwangi sangat potensial dalam pengembangan dermaga sandar kapal yacht ini.
Mengingat lokasi Banyuwangi yang berdekatan dengan Bali, memungkinkan kapal-kapal yacht dari Australia yang selama ini sandar di Benoa Bali bisa bergeser ke Banyuwangi. ”Benoa saat ini sudah over load, why not bila geser ke sini (Banyuwangi). Kami akan mengundang kapal-kapal pesiar untuk berlabuh di marina Banyuwangi. Kami bantu promosinya pastinya,” ujar Indroyono.
Terkait pengembangan wisata bahari, Menko Maritim juga akan memangkas waktu pengurusan perizinan sandar kapal yacht di Indonesia. ”Dulu izin masuk kapal yacht ke sini bisa makan waktu 30 hari lebih, sekarang sudah kita potong sekitar 7 hari saja. Ke depan, secara online izinnya kami targetkan bisa selesai sehari saja,” imbuhnya.
Potensi pengembangan dermaga marina sangat menjanjikan. Saat ini & cedil;kata Indriyono, Bali telah menjadi tempat parkir kapal yacht Australia. ”Di Australia ada sekitar 20-30.000 yacht. Dan saat ini ribuan kapal yacht Australia parkir di Benoa. Lumayan, ongkos parkirnya sebesar USD400 per bulan. Padahal mereka bisa datang kesini dan berjalan-jalan selama 2 bulanan saja, sementara yachtnya tetap diparkir. Itu ongkos parkir jalan terus,” kata Soesilo.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan pembangunan dermaga marina di Banyuwangi akan digarap oleh BUMN dan swasta, sementara pemerintah daerah yang mengeluarkan izinnya. ”Ini merupakan bagian dari strategi menunjang pengembangan ekowisata yang sedang digarap Banyuwangi, yang salah satunya adalah pengembangan wisata maritim sesuai potensi alam yang kita miliki,” kata Anas.
Pengembangan dermaga marinaini, lanjutAnas, saat inisudah memasuki tahapan studi kelayakan. ”FS-nya (feasibility study) sudah tahun ini. Kita targetkan pembangunan fisiknya sudah mulai tahun depan. Rencananya, dermaga marina ini akan dikelola oleh anak perusahaan BUMN. Pelindo III bahkan sudah mulai jalan cari pasar,” kata Anas.
P juliatmoko
(ftr)