Buang Pemain Lokal

Jum'at, 06 Maret 2015 - 09:54 WIB
Buang Pemain Lokal
Buang Pemain Lokal
A A A
SURABAYA - Kompetisi belum berjalan Persebaya Surabaya sudah meminta korban. Tiga pemain lokal harus angkat koper lantaran dianggap tidak berkembang selama dua bulan masa persiapan.

Ketiga pemain yang harus mengakhiri kontrak lebih dini itu salah satunya penyerang tim nasional U-23 Agung Supriyanto. Sementara dua lagi adalah Bima Ragil dan Deve Mustaine. ”Sejak kemarin mereka sudah tidak lagi bergabung dengan Persebaya,” ujar Pelatih Persebaya Ibnu Grahan.

Sebelumnya Ibnu sempat memberikan peringatan kepada enam pemain agar segera menunjukkan performa terbaik. Jika tidak, ancaman pemecatan siap diberikan, meski sudah teken kontrak. Namun, saat itu manajemen ataupun tim pelatih tidak menyebutkan nama pemain.

”Memang dari enam pemain yang kami berikan peringatan, tiga (pemain) kami pulangkan. Yang tiga sementara masih kami pertahankan. Ada berbagai pertimbangan terkait keputusan ini. Mudah-mudahan mereka memahami karena ini bagian dari profesionalisme,” ujar Ibnu.

Selain Dave, Bima, dan Agung, tiga pemain lain yang sebelumnya mendapat warningadalah Wahyu Subo Seto, Feri Ariawan, dan Reza Mustofa. Namun, tiga pemain ini dinilai menunjukkan grafik peningkatan selama latihan. ”Salah satunya kondisi mereka bertiga tidak siap bertanding di kompetisi kasta tertinggi. Ada juga yang kalah bersaing dengan pemain lain. Setiap pemain sudah punya rapor masingmasing,” ujarnya.

Meski sudah putus hubungan, manajemen Persebaya ternyata tak memberikan kompensasi. Bisanya dalam salah satu klausal kontrak disebutkan tim berhak memutuskan hubungan kerja jika dianggap tidak memberikan kontribusi kepada tim. Meskipun, ada kabar kontrak ketiga pemain ini memang belum ditandatangani oleh CEO Gede Widiade. ”Setiap pemain ada rapornya. Mereka ini enak. Sudah dapat uang muka dan gaji,” ujar Ibnu.

Khusus tiga pemain yang sebelumnya masuk daftar pencoretan, tetap dalam pantauan, terutama Wahyo Subu dan Reza Mustofa. Sementara posisi Feri Ariawan tampaknya bakal aman dan harus mampu menjaga kestabilan penampilan. ”Subo Seto dan Reza sudah kami peringatkan untuk meningkatkan performanya. Kalau Feri Ariawan sudah menunjukkan peningkatan tajam,” tandasnya.

Sementara itu, Arema Cronus terpaksa mengurangi jumlah pertandingan uji coba demi memberi kesempatan bernapas pemainnya. Uji coba yang ”dikorbankan” adalah menghadapi Sriwijaya FC (SFC) yang direncanakan pada Selasa (10/3). Pembatalan uji coba ini berkaitan dengan keikutsertaan Arema di Bali Island Cup.

Kurnia Meiga dkk harus bertolak ke Bali pada Rabu (11/3) sehingga tidak mau pemainnya kelelahan. Sementara untuk memajukan jadwal kontra SFC juga sulit. Arema pada Sabtu (7/3) sudah mengagendakan uji coba lawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang. ”Pertimbangannya murni untuk menjaga kondisi. Pemain sudah berangkat ke Bali pada 11 Maret sehingga berat kalau 10 Maret masih bertanding,” tutur Sudarmaji, Media Officer Arema Cronus.

Semula direncanakan Bali Island digelar pada Jumat (13/3), tapi dimajukan sehari menjadi Kamis (12/3). Praktis Arema yang semula menjadwalkan berangkat ke Pulau Dewata pada Rabu (11/3) juga ikut maju dan mengorbankan laga uji coba lawan Laskar Wong Kito.

”Kami harus menyesuaikan jadwal di Bali. Manajemen tidak ingin pemain terlalu dipaksakan bertanding yang efeknya tidak bagus,” ujar Sudarmaji. Dengan demikian, Arema hanya menjalani satu laga uji coba lagi sebelum ke Bali, yakni menghadapi Persija Jakarta.

Rachmad tomy/ Kukuh setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8670 seconds (0.1#10.140)