Polisi Panen Penjahat
A
A
A
SURABAYA - Selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2015 sejak dua pekan ini, jajaran kepolisian di Surabaya panen tangkapan para penjahat. Sejak 12-15 Februari ini, Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan 89 pelaku kejahatan dengan 93 kasus.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, target dari Operasi Sikat Semeru ini adalah kejahatan 3C, yaitu pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan perusakan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). “Satu lagi yang menjadi target adalah sajam (senjata tajam) dan senpi (senjata api),” katanya, kemarin.
Kapolrestabes memaparkan, dari 89 penjahat tersebut di antaranya kasus curat 51 orang, curas 19 orang, curanmor ada 15 orang, dan sajam da empat orang. “Ini merupakan hasil tangkapan dari Polsek jajaran dan Polrestabes,” katanya. Dalam pengungkapan kasus ini, ada beberapa pelaku memang menjadi target operasi sebanyak 10 orang, namun selebihnya, yaitu 79 orang sebagai pelaku baru.
Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, dalam pengungkapan kasus ini tidak ada yang terlalu menonjol dan rata-rata memang kasus kejahatan biasa. Namun ada satu kasus menarik. “Sebenarnya modus kejahatannya biasa, yaitu dengan mencongkel. Namun kasusnya menarik karena dia pencuri spesialis koskosan. Sudah banyak kosan yang menjadi sasarannya,” kata Setija.
Modus yang dilakukan adalah dengan berpura-pura bertamu. Awal pelaku mengetuk pintu kos-kosan. Jika di dalam kos kosan itu ada orang, dia berpura- pura tanya sesuatu. Namun ketika tidak ada jawaban berarti kos-kosan itu kosong tidak ada orang. Saat itu dia beraksi dengan mencongkel pintu dan mengambil barang-barang berharga seperti barang elektronik, laptop, ponsel, dan lainnya.
Selain itu yang menarik adalah selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2015 tidak ada kejahatan jalanan berupa begal sepeda motor. Padahal sebelumnya kejahatan yang satu itu sering terjadi dan sangat meresahkan masyarakat. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono menambahkan, berkurangnya kejahatan begal sepeda motor dan meningkatnya kasus curat ini karena para pelaku kejahatan mulai berpikir, yakni dalam beraksi mereka memilih aman dengan tidak berkontak langsung dengan korban.
“Kalau curat kan tidak berhadapan dengan korban dan risikonya lebih kecil. Saya rasa, para pelaku ini berpikiran supaya lebih aman saja,” kata Sumaryono. Dalam ungkap kasus ini, Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan berbagai barang bukti di antaranya dua unit mobil satu unit truk, 19 unit sepeda motor, uang Rp6,4 juta, sajam, dan lainnya.
Sejalan dengan pengungkapan yang dilakukan Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga berhasil menangkap 44 pelaku kejahatan selama Operasi Sikat Semeru 2015 kemarin. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi mengatakan, selama operasi itu ada laporan kejahatan 62 kasus. “Sebagian besar adalah pelaku curanmor,” katanya.
Lutfi yuhandi
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, target dari Operasi Sikat Semeru ini adalah kejahatan 3C, yaitu pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan perusakan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). “Satu lagi yang menjadi target adalah sajam (senjata tajam) dan senpi (senjata api),” katanya, kemarin.
Kapolrestabes memaparkan, dari 89 penjahat tersebut di antaranya kasus curat 51 orang, curas 19 orang, curanmor ada 15 orang, dan sajam da empat orang. “Ini merupakan hasil tangkapan dari Polsek jajaran dan Polrestabes,” katanya. Dalam pengungkapan kasus ini, ada beberapa pelaku memang menjadi target operasi sebanyak 10 orang, namun selebihnya, yaitu 79 orang sebagai pelaku baru.
Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, dalam pengungkapan kasus ini tidak ada yang terlalu menonjol dan rata-rata memang kasus kejahatan biasa. Namun ada satu kasus menarik. “Sebenarnya modus kejahatannya biasa, yaitu dengan mencongkel. Namun kasusnya menarik karena dia pencuri spesialis koskosan. Sudah banyak kosan yang menjadi sasarannya,” kata Setija.
Modus yang dilakukan adalah dengan berpura-pura bertamu. Awal pelaku mengetuk pintu kos-kosan. Jika di dalam kos kosan itu ada orang, dia berpura- pura tanya sesuatu. Namun ketika tidak ada jawaban berarti kos-kosan itu kosong tidak ada orang. Saat itu dia beraksi dengan mencongkel pintu dan mengambil barang-barang berharga seperti barang elektronik, laptop, ponsel, dan lainnya.
Selain itu yang menarik adalah selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2015 tidak ada kejahatan jalanan berupa begal sepeda motor. Padahal sebelumnya kejahatan yang satu itu sering terjadi dan sangat meresahkan masyarakat. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono menambahkan, berkurangnya kejahatan begal sepeda motor dan meningkatnya kasus curat ini karena para pelaku kejahatan mulai berpikir, yakni dalam beraksi mereka memilih aman dengan tidak berkontak langsung dengan korban.
“Kalau curat kan tidak berhadapan dengan korban dan risikonya lebih kecil. Saya rasa, para pelaku ini berpikiran supaya lebih aman saja,” kata Sumaryono. Dalam ungkap kasus ini, Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan berbagai barang bukti di antaranya dua unit mobil satu unit truk, 19 unit sepeda motor, uang Rp6,4 juta, sajam, dan lainnya.
Sejalan dengan pengungkapan yang dilakukan Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga berhasil menangkap 44 pelaku kejahatan selama Operasi Sikat Semeru 2015 kemarin. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi mengatakan, selama operasi itu ada laporan kejahatan 62 kasus. “Sebagian besar adalah pelaku curanmor,” katanya.
Lutfi yuhandi
(ars)