Tiga Pendaki Tersesat di Gunung Slamet
A
A
A
TEGAL - Tiga orang pendaki asal Yogyakarta yang melakukan pendakian Gunung Slamet melalui Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, dilaporkan tersesat sejak Sabtu (7/2/2015).
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Kabupaten Tegal akan ikut melakukan penyisiran dan pencarian.
Humas Tegal-Slawi (Galawi) Rescue Arif Rahman mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi adanya pendaki yang tersesat di Gunung Slamet dari SAR Purbalingga. Pihaknya diminta bisa ikut melakukan pemantauan dan pencarian.
"Kami sekarang sedang koordinasikan dengan tim SAR lain untuk melakukan penyisiran sembari memantau kondisi cuaca di sekitar puncak Gunung Slamet dan perkembangan terakhir dari SAR Purbalingga," kata Arif kepada Sindonews.com, Minggu (15/2/2015).
Sedikitnya terdapat 20 personel yang akan melakukan penyisiran dan pencarian. Mereka merupakan anggota SAR dari Galawi Rescue dan Galas (Gabungan Pecinta Alam Gunung Slamet).
Rencananya, mereka melakukan penyisiran sejak dari jalur pendakian Dukuh Liwung, Desa Kedawung yang berbatasan dengan Kabupaten Pemalang dan jalur pendakian Guci, Kabupaten Tegal.
"Nanti dari Galas dan Galawi akan bagi tugas melakukan penyisiran melalui dua jalur itu. Penyisiran kemungkinan bisa dilakukan sampai di Pos 4 yang jaraknya sekitar satu kilometer dari puncak," kata Arif.
Informasi terakhir yang didapatkan dari SAR Purbalingga, ketiga pendaki tersebut terakhir kali mengabarkan tengah berada di sisi gunung bagian timur-utara. Jika benar, lokasi tersebut diperkirakan masuk di wilayah Kabupaten Pemalang.
Arif berharap para pendaki bisa bertahan karena sudah sepekan lebih tersesat. Terlebih kondisi di sekitar puncak Gunung Slamet kerap dilandai hujan badai dan hujan material vulkanik yang terbawa angin.
"Di atas masih berbahaya karena statusnya masih waspada sampai saat ini," tandas dia.
Informasi yang diperoleh, tiga pendaki asal Yogyakarta tersesat di Gunung Slamet saat ini masih dalam pencarian Tim SAR gabungan Purbalingga.
Ketiga pendaki tersebut bernama Ronald Dicki, Airlangga Virgiyanto, Zanuar Renaldo. Mereka mulai mendaki sejak 7 Februari 2015.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Kabupaten Tegal akan ikut melakukan penyisiran dan pencarian.
Humas Tegal-Slawi (Galawi) Rescue Arif Rahman mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi adanya pendaki yang tersesat di Gunung Slamet dari SAR Purbalingga. Pihaknya diminta bisa ikut melakukan pemantauan dan pencarian.
"Kami sekarang sedang koordinasikan dengan tim SAR lain untuk melakukan penyisiran sembari memantau kondisi cuaca di sekitar puncak Gunung Slamet dan perkembangan terakhir dari SAR Purbalingga," kata Arif kepada Sindonews.com, Minggu (15/2/2015).
Sedikitnya terdapat 20 personel yang akan melakukan penyisiran dan pencarian. Mereka merupakan anggota SAR dari Galawi Rescue dan Galas (Gabungan Pecinta Alam Gunung Slamet).
Rencananya, mereka melakukan penyisiran sejak dari jalur pendakian Dukuh Liwung, Desa Kedawung yang berbatasan dengan Kabupaten Pemalang dan jalur pendakian Guci, Kabupaten Tegal.
"Nanti dari Galas dan Galawi akan bagi tugas melakukan penyisiran melalui dua jalur itu. Penyisiran kemungkinan bisa dilakukan sampai di Pos 4 yang jaraknya sekitar satu kilometer dari puncak," kata Arif.
Informasi terakhir yang didapatkan dari SAR Purbalingga, ketiga pendaki tersebut terakhir kali mengabarkan tengah berada di sisi gunung bagian timur-utara. Jika benar, lokasi tersebut diperkirakan masuk di wilayah Kabupaten Pemalang.
Arif berharap para pendaki bisa bertahan karena sudah sepekan lebih tersesat. Terlebih kondisi di sekitar puncak Gunung Slamet kerap dilandai hujan badai dan hujan material vulkanik yang terbawa angin.
"Di atas masih berbahaya karena statusnya masih waspada sampai saat ini," tandas dia.
Informasi yang diperoleh, tiga pendaki asal Yogyakarta tersesat di Gunung Slamet saat ini masih dalam pencarian Tim SAR gabungan Purbalingga.
Ketiga pendaki tersebut bernama Ronald Dicki, Airlangga Virgiyanto, Zanuar Renaldo. Mereka mulai mendaki sejak 7 Februari 2015.
(zik)