Saling Serang Berebut Pasar

Senin, 09 Februari 2015 - 14:28 WIB
Saling Serang Berebut Pasar
Saling Serang Berebut Pasar
A A A
Kekuatan brand atau merek mobil akan diuji tahun 2015 karena diyakini tahun ini bisa menjadi awal kebangkitan pasar otomotif yang sempat lesu tahun lalu (2014). Tahun lalu, perekonomian melambat lantaran ada gejolak politik yang tidak stabil.

Setelah semua proses politik terlewati, tanda-tanda sentimen positif terhadap ekonomi Indonesia mulai muncul. Banyak investasi masuk ke Indonesia kemudian didorong dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bisa merangsang masyarakat untuk membeli mobil. Diler utama di Jatim merespons kondisi ini dengan berbagai aktivitas, mulai dari melakukan penyerangan secara frontal hingga memilih bertahan dengan target penjualan yang ditetapkan.

Honda misalnya, sebagai brand yang mulai naik daun memilih melakukan serangan bertubi-tubi untuk merebut konsumen. Melalui diler utama Honda Citra Cakra (HCC) di bawah PT Citraraya Mandiri Motor (CMM) dan Honda Surabaya Center (HSC) menjadikan pasar Jatim sebagai bidikan utama, karena kondisi perekonomiannya lebih stabil dibandingkan daerahdaerah lain di Indonesia.

Sales Manager Honda Citra Cakra, PT Citraraya Mandiri Motor (CMM), Surabaya William Eduart mengatakan, saat ini pasar Jatim sangat terbuka bebas sehingga penjualan Honda mengalami peningkatan. Penjualan masih didominasi Mobilio sebesar 50%, Brio 20%, Jazz 15, CRV 5%, dan sisanya dari jenis mobil Honda lainnya. ”Mobilio akan memegang peran besar dalam mendongkrak penjualan mobil Honda di Surabaya,” katanya.

Dengan ada prospek penj u a l a n y a n g menjanjikan secara keseluruhan target penjualan mobil Honda sebanyak 3.000 unit dalam setahun. Target yang dibebankan cukup tinggi, karena Honda Citra Cakra membuat strategi dengan meringankan down payment (uang muka) untuk kredit bagi konsumen. Dengan kebijakan ini diyakini akan mengundang masyarakat untuk membeli mobil Honda.

Honda Citra Cakra, ujar dia, juga membuat kebijakan baru kepada konsumen kalau mereka bisa menukarkan semua brand mobil lain ke Honda. Kebijakan baru ini akan mendongkrak penjualan di Surabaya. Selain itu, Honda juga meningkatkan pelayanan service dengan program jemput bola untuk perumahanperumahan area Surabaya Barat. ”Kami juga memberikan diskon sebesar 10% hingga 15% untuk service. Pengembangan pelayanan ini akan ditingkatkan kembali,” kata William.

Produk Honda CRV yang baru diluncurkan mulai mendapatkan respons tinggi. Catatan Honda Citra Cakra, konsumen yang memesan atau inden mencapai 200 unit. Jumlah peminat CRV baru diprediksi akan mengalami peningkatan 20% tahun 2015. Segmen New CRV membidik anak muda dan keluarga muda. ”Pemesanan akan terealisasi pada Maret atau April mendatang,” ungkap Willian.

Serangan juga dilakukan Toyota dengan 21 varian mobil yang dimiliki akan bertarung habis-habisan. Varian yang ditawarkan mulai dari kelas bawah hingga kelas atas sehingga Toyota memenangkan sebesar 34,2% market share . Dari jumlah market itu, Avanza mendulang 35,9%, Inova 18%, Agya 21%, dan sisanya varian lain.

”Kami juga akan mengeluarkan varian baru sebagai alat untuk menyerang pasar. Kalau tidak, bisa terbunuh,” kata Branch Manager Toyota PT Astra International, Tbk Kertajaya Hasan. Hasan berpedoman jika tidak ada produk baru, brand mobil tersebut tidak bisa apa-apa. Justru mereka akan tergilas alias runtuh karena merek-merek lain melakukan serangan dengan mengeluarkan varian baru.

”Kami akan keluar varian baru, mulai dari kelas low hingga premium. Semua sudah disiapkan,” ujar dia. Produk baru nanti, kata dia, akan mengedepankan faktor irit dan nyaman. Dari hasil analisa yang dilakukan, keinginan masyarakat yang akan memiliki mobil, yakni memilih mobil irit dan nyaman.

Toyota akan mendesain sesuai dengan keinginan masyarakat supaya mendapatkan respons baik. Kondisi berbeda terjadi di Daihatsu. Mereka tidak berani memasang kenaikan target tahun 2015. Target penjualan masih sama sebesar 185.226 unit. Ini sesuai dengan analisa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memproyeksikan pasar otomotif domestik tahun 2015 masih tetap sama dengan tahun 2014.

”Target yang ditetapkan tidak naik, tetapi kami melihat potensi Jatim masih sangat bagus, karena ada pertumbuhan 15% di Jatim dan Surabaya 9%,” kata Kepala Wilayah Jawa Timur dan Bali PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI - DSO ), Hariya Albertus. Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra juga merasa belum optimistis dalam penjualan 2015.

Menurut dia, kondisi pasar masih cenderung bertahan dengan penjualan tahun lalu. Untuk mempertahankan jumlah penjualan tidak mudah karena persaingan masih sangat ketat. ”Kami bisa bertahan dengan penjualan tahun lalu sudah sangat bagus. Saat ini hanya dua brand yang bisa menaikkan market, yakni Honda dan Daihatsu,” katanya. Amelia menuturkan, banyak kendala yang akan dihadapi pada 2015, di antaranya kondisi pasar global menunjukkan tanda-tanda kenaikan suku bunga hingga 1,75%.

Kondisi ini membuat USD akan mengalami penguatan pada semua mata uang. Ini tentu berpengaruh cukup besar karena dari analisa yang dilakukan jumlah pembeli sekitar 70% adalah kredit. Sementara Mazda memilih berhati-hati karena mereka memperkirakan adaperlambatanpenjualan pada 2015 mencapai 7% dibandingkan tahun 2014. Branch Manager PT Daya Motor (diler Mazda Jawa Timur), Farolan Riza Pahlevi mengatakan, untuk melangkah dalam penjualan, pihaknya akan melihat hasil pada semester pertama.

Jika semester pertama menunjukkan tanda positif, tahun ini ditargetkan minimal sama dengan tahun lalu. ”Sebetulnya, tahun lalu mengalami penurunan 7% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini berdampak pada target tahun ini yang masih belum ada gambaran,” kata Riza, sapaan Farolan Riza Pahlevi.

Riza menambahkan, sejumlah dealer Mazda di Jawa Timur akan memiliki strategi serupa menatap program 2015. Salah satu penyebab utama adalah sempat naiknya bahan bakar minyak sebesar Rp2.00 pada November lalu. Ini mengakibatkan belum stabil harga yang berakibat konsumen enggan membeli. Suzuki juga tidak mau ceroboh menyikapi tahun 2015. Hasil analisa yang dilakukan pertumbuhan penjualan mobil Suzuki di Jatim diprediksi melambat.

Meski demikian, Suzuki mengeluarkan varian baru mobil low cost green car (LCGC ) Karimun Wagon GS. ”LCGC ini saya perkirakan tahun 2015 naik sekitar 5% dari 15% ke 20%. Kenaikan ini saya rasa cukup bagus,” kata Direktur PT United Motors Center (UMC), salah satu diler utama Suzuki di Jatim, Prabowo Liengangsaputra. Prabowo mengatakan, tahun ini (2014) diprediksi pertumbuhan lebih baik dari tahun depan (2015).

Dia menegaskan, akan melihat perkembangan penjualan pada kuartal I. Jika penjualan mencapai 1,2 juta, kinerja baik akan terlihat. Namun, jika penjualan hanya sekitar 70.000-80.000, kinerja buruk akan menanti. Area Sales Manager PT United Motors Center (UMC) Dealer Utama Mobil Wilayah Jawa Timur, Aloysius Irmawan menambahkan, UMC tidak berani menambah target penjualan mobil tahun 2015 besar-besaran. Menurut dia, penambahan target hanya 400 unit dari tahun 2014.

”Dari 2.300 unit mobil LCGC, target tahun 2015 sebesar 2700 unit. Jadi hanya naik 400 unit saja,” katanya. Sementara untuk 38 kabupaten/ kota di Jatim, wilayah yang memiliki kenaikan penjualan hanya mobil dengan pelat P kenaikan 12,2% dari 10,9% pada September-Oktober dari bulan sebelumnya dan pelat AG 7,2% menjadi 8,8%.

Sementara untuk pelat L ada penurunan penjualan dari 9,8% menjadi 9,5%, pelat W turun dari 15% menjadi 13,7%, pelat N 9,6% menjadi 9,2%, pelat AE turun dari 10,7% menjadi 9,1%, dan pelat M turun dari 14,9% menjadi 13,6%.

Arief ardliyanto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8615 seconds (0.1#10.140)