Pentas Balet untuk Mengenang Chrisye

Kamis, 05 Februari 2015 - 11:26 WIB
Pentas Balet untuk Mengenang...
Pentas Balet untuk Mengenang Chrisye
A A A
SURABAYA - Sebuah pertunjukan balet yang melibatkan 70 penari akan digelar di Surabaya dan Jakarta.

Pentas yang digelar bertepatan dengan Valentine Day 14 Februari ini berbeda dari biasanya, yaitu balet bernuansa pop. Dengan tajuk Seberkas Cahaya- A Ballet Tribute to Chrisye , pentas ini akan mendatangkan penari dari Jakarta dan Marlupy Dance Academy Surabaya. Pentas mendatang diadakan Banyu Wening Production bertempat di Ballroom Ciputra World Surabaya.

Sebelumnya acara ini sukses digelar di Jakarta pada September 2014 lalu. Menurut produser pementasan, diadakan saat valentine karena lagu-lagu dipilih hampir semua dari almarhum Chrisye yang notabene bernuansa romantis.

“Sebenarnya kenapa lagu Chrisye, karena selain saya sendiri yang ngefans dengan lagu-lagu Chrisye, tentu siapa sih yang tidak kenal dengan semua lagu-lagu beliau. Apalagi irama lagunya setelah dicocokkan dengan tari balet juga menghasilkan komposisi yang pas untuk pementasan balet,” kata Ella saat jumpa pers kemarin. Pentas di Surabaya dan Jakarta juga dibuat berbeda.

Jika sebelumnya masih memasukkan unsur klasik, untuk pentas di Surabaya kali ini lebih banyak bernuansa pop ditunjukkan lewat tata suara. Musik tidak ditampilkan secara live dengan orkestra tetapi hanya recording . Pemilihan pentas bernuansa klasik agar penonton tidak bosan. Selain itu, untuk menunjukkan kreasi yang ternyata balet bisa dipadukan dengan lagu-lagu lokal seperti lagu Chrisye.

Nanti akan ada 15 lagu Chrisye yang dibawakan. Dua penyanyi ibu kota, Andien dan Bams, mantan vokalis Samson, masing-masing akan membawakan empat lagu Chrisye. Pendiri Marlupi Dance Academy, Marlupi menambahkan, keikutsertaan peserta didiknya dalam pementasan ini merupakan prestasi tersendiri. Pasalnya, tidak hanya melibatkan pebalet dewasa namun pebalet dari usia 6 tahun pun ada.

“Tentu pentas ini akan menjadi pengalaman baru bagi mereka karena balet tidak ditampilkan secara klasik seperti pentas-pentas balet sebelumnya, jadi mereka belajar dan berbagi pengalaman,” kata Marlupi.

Mamik Wijayanti
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6374 seconds (0.1#10.140)