Pusat Mebel Terbakar, Pekerja Tewas
A
A
A
BOJONEGORO - Perusahaan mebel ternama, Sadam Art ludes dilalap si jago merah. Akibat kejadian itu, seorang pekerja ditemukan tewas terpanggang. Kerugian material ditaksir mencapai Rp15 miliar lebih.
Sadam Art yang ludes terbakar berada di Jalan Brigjen Sutoyo RT 02/01, Desa Sukorejo, Kecamatan/ Kabupaten Bojonegoro, Bojonegoro. Kebakaran terjadi pada Rabu (4/2) pukul 02.30 WIB. Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik (korsleting). Api dengan cepat membesar lantaran banyak kayu gelondongan dan kayu olahan yang berada di rumah serta gudang.
Menurut salah seorang saksi di lokasi kejadian, Mustakim, saat kejadian pemilik rumah dan pekerja sedang tertidur lelap, yaitu Pemilik Sadam Art, Guntur bersama istri, Anik, dan ketiga anaknya yakni Adit, Kesya, dan Naswa. Selain itu, ibu mertua Guntur yakni Paseh. Enam pekerja juga tidur di dalam gudang yakni Chandra, Narto, Abdul Ghoni, Satir, Heri, dan Kaswi. “Selain digunakan untuk perusahaan mebel, rumah itu juga digunakan sebagai tempat tidur,” ujar Mustakim.
Saat api sudah membesar, Guntur dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri. Begitu pula lima pekerja yang saat itu tidur di gudang. Namun, salah satu pekerja, yakni Abdul Ghoni, asal Jepara, terjebak di lokasi kebakaran. Sementara itu, tidak berselang lama, delapan unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Bojonegoro datang ke lokasi berupaya menjinakkan api.
Namun, upaya memadamkan kebakaran cukup sulit. Api baru bisa dipadamkan setelah lima jam kemudian yakni sekitar pukul 08.00 WIB. Selain meludeskan bangunan rumah dan gudang beserta isinya, api juga meludeskan enam sepeda motor dan mobil pikap. Setelah api berhasil dipadamkan, beberapa orang masuk ke lokasi untuk mencari korban.
Selang beberapa jam, sekitar pukul 09.30 WIB jasad Abdul Ghoni ditemukan di bawah runtuhan bangunan yang sudah menjadi arang. “Jasadnya berada di ruang depan dan tertimbun arang,” ujar Mustakim. Kondisi jenazah yang hangus ini hanya menyisakan kerangka korban dan segera dievakuasi. Selanjutnya dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Proses pencarian dan evakuasi disaksikan warga setempat. Bahkan, pihak kepolisian menutup jalan di sekitar lokasi untuk memudahkan evakuasi. Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo menyatakan, kebakaran yang meludeskan perusahaan mebel Sadam Art diduga karena percikan api dari hubungan arus pendek listrik (korsleting). “Namun kami belum bisa memastikan karena masih menunggu tim labfor untuk mengidentifikasi lebih lanjut. Dugaan awal karena konsleting arus listrik,” ujarnya.
Konsleting arus listrik itu diduga terjadi setelah Bojonegoro diguyur hujan lebat pada sore harinya. Sementara itu, Tim Identifikasi Polres Bojonegoro langsung melakukan identifikasi. Guntur dan keluarganya masih syok dengan kebakaran yang meludeskan rumah berlantai dua dan gudang kayu miliknya. Rumah dan gudang yang habis terbakar itu juga tidak diasuransikan.
Meski kini tinggal puing bangunan yang luluh lantak, Guntur berencana tetap meneruskan usaha mebel yang telah dirintisnya puluhan tahun tersebut. Selain perusahaan mebel Sadam Art, di sepanjang Jalan Brigjen Sutoyo ada ratusan perajin mebel lainnya yang eksis.
Daerah di pinggiran Kota Bojonegoro tersebut selama ini memang dikenal sebagai sentra perajin mebel yang cukup terkenal. Hasil kerajinan mebel banyak dipasarkan ke luar Bojonegoro bahkan sampai ke luar negeri.
Muhammad Roqib
Sadam Art yang ludes terbakar berada di Jalan Brigjen Sutoyo RT 02/01, Desa Sukorejo, Kecamatan/ Kabupaten Bojonegoro, Bojonegoro. Kebakaran terjadi pada Rabu (4/2) pukul 02.30 WIB. Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik (korsleting). Api dengan cepat membesar lantaran banyak kayu gelondongan dan kayu olahan yang berada di rumah serta gudang.
Menurut salah seorang saksi di lokasi kejadian, Mustakim, saat kejadian pemilik rumah dan pekerja sedang tertidur lelap, yaitu Pemilik Sadam Art, Guntur bersama istri, Anik, dan ketiga anaknya yakni Adit, Kesya, dan Naswa. Selain itu, ibu mertua Guntur yakni Paseh. Enam pekerja juga tidur di dalam gudang yakni Chandra, Narto, Abdul Ghoni, Satir, Heri, dan Kaswi. “Selain digunakan untuk perusahaan mebel, rumah itu juga digunakan sebagai tempat tidur,” ujar Mustakim.
Saat api sudah membesar, Guntur dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri. Begitu pula lima pekerja yang saat itu tidur di gudang. Namun, salah satu pekerja, yakni Abdul Ghoni, asal Jepara, terjebak di lokasi kebakaran. Sementara itu, tidak berselang lama, delapan unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Bojonegoro datang ke lokasi berupaya menjinakkan api.
Namun, upaya memadamkan kebakaran cukup sulit. Api baru bisa dipadamkan setelah lima jam kemudian yakni sekitar pukul 08.00 WIB. Selain meludeskan bangunan rumah dan gudang beserta isinya, api juga meludeskan enam sepeda motor dan mobil pikap. Setelah api berhasil dipadamkan, beberapa orang masuk ke lokasi untuk mencari korban.
Selang beberapa jam, sekitar pukul 09.30 WIB jasad Abdul Ghoni ditemukan di bawah runtuhan bangunan yang sudah menjadi arang. “Jasadnya berada di ruang depan dan tertimbun arang,” ujar Mustakim. Kondisi jenazah yang hangus ini hanya menyisakan kerangka korban dan segera dievakuasi. Selanjutnya dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Proses pencarian dan evakuasi disaksikan warga setempat. Bahkan, pihak kepolisian menutup jalan di sekitar lokasi untuk memudahkan evakuasi. Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo menyatakan, kebakaran yang meludeskan perusahaan mebel Sadam Art diduga karena percikan api dari hubungan arus pendek listrik (korsleting). “Namun kami belum bisa memastikan karena masih menunggu tim labfor untuk mengidentifikasi lebih lanjut. Dugaan awal karena konsleting arus listrik,” ujarnya.
Konsleting arus listrik itu diduga terjadi setelah Bojonegoro diguyur hujan lebat pada sore harinya. Sementara itu, Tim Identifikasi Polres Bojonegoro langsung melakukan identifikasi. Guntur dan keluarganya masih syok dengan kebakaran yang meludeskan rumah berlantai dua dan gudang kayu miliknya. Rumah dan gudang yang habis terbakar itu juga tidak diasuransikan.
Meski kini tinggal puing bangunan yang luluh lantak, Guntur berencana tetap meneruskan usaha mebel yang telah dirintisnya puluhan tahun tersebut. Selain perusahaan mebel Sadam Art, di sepanjang Jalan Brigjen Sutoyo ada ratusan perajin mebel lainnya yang eksis.
Daerah di pinggiran Kota Bojonegoro tersebut selama ini memang dikenal sebagai sentra perajin mebel yang cukup terkenal. Hasil kerajinan mebel banyak dipasarkan ke luar Bojonegoro bahkan sampai ke luar negeri.
Muhammad Roqib
(ftr)