Bank Jatim Hentikan Program KUR

Rabu, 04 Februari 2015 - 13:23 WIB
Bank Jatim Hentikan...
Bank Jatim Hentikan Program KUR
A A A
SURABAYA - Bank Jatim untuk sementara menghentikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Langkah ini diambil untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh atas pelaksanaan program KUR yang telah berjalan selama ini.

“Program KUR kita hentikan sementara. Kami sedang melakukan evaluasi,” ujar Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto. Selama 2014, rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) Bank Jatim dari KUR lebih dari 10%. Bank Jatim akan lebih fokus mengembangkan kredit mikro miliki sendiri, yakni Kredit Pundi Kencana karena KUR belum bisa membuat kualitas pertumbuhan optimal.

Selama 2014, penyaluran kredit Bank Jatim sebesar Rp 26,19 triliun berasal dari kredit produktif Kredit Pundi Kencana yang tumbuh 55,22% dan kredit sindikasi yang naik 44,59%. Sementara kredit konsumer yaitu kredit kepemilikan rumah tumbuh 26,71% dan kredit multiguna tumbuh 19,20%. “Tapi kita tetap berupaya menurunkan tingkat NPL KUR kita dengan cara memaksimalkan berbagai program lainnya seperti, klaim pada asuransi dan penjualan jaminan nantinya,” ujarnya.

Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, per Juli 2014, volume KUR yang disalurkan Bank Jatim mencapai Rp4,38 triliun atau hanya tumbuh 19,34% secara year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,67 triliun. Untungnya, pertumbuhan volume KUR juga diikuti penurunan NPL meski belum banyak. NPL KUR berhasil turun dari 16,3% per Juli 2013 menjadi 13,4% per Juli 2014.

Tingginya pertumbuhan volume penyaluran KUR Bank Jatim juga diikuti pertumbuhan jumlah debitur yang lumayan. Debitur KUR usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) meningkat dari 35.044 debitur per Juli 2013 menjadi 41.668 debitur per Juli 2014.

Sementara ratarata kredit yang diterima tiap debitur KUR juga meningkat dari Rp 104,8 juta per Juli 2013 menjadi Rp 105,3 juta per Juli 2014. Selain masalah tersebut, kabar baik dari Bank Jatim adalah selama setahun 2014 mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,38 triliun. Laba itu naik 19, 65 % dibandingkan periode yang sama di 2013 lalu.

“Kinerja baik selama 2014 adalah bukti bahwa Bank Jatim terus tumbuh dan siap menunjukkan performa yang baik,” paparnya. Dari total 109 Bank di Indonesia, tercatat Bank Jatim berada ditingkat ke 22 untuk total aset atau naik dua peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk total kredit naik satu peringkat atau peringkat ke-23.

Sementara untuk Dana Pihak Ketiga, Bank Jatim berada di peringkat ke 19 atau naik dua peringkat dibandingkan tahun lalu. “Total aset sebesar Rp 38,04 triliun atau naik 15,11 %. Untuk DPK sebesar Rp 30,27 triliun atau naik 16,48 %. Untuk penyaluran kredit naik 18,61% atau sebesar Rp 26,19 triliun dan laba bersih Rp 958,14 miliar atau naik 16,23 %,” terang Hadi.

Direktur Agrobisnis dan Usaha Syariah Bank Jatim, Tony S mengatakan, melihat pertumbuhan Bank Jatim secara keseluruhan, pihaknya yakin pertumbuhan lain juga akan mengikuti. Saat ini, Bank Jatim sedang membuat terobosan untuk meningkatkan pendapataan, seperti memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.

Arief Ardliyanto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6582 seconds (0.1#10.140)