Pemkab Lupa Pelebaran Jembatan

Senin, 02 Februari 2015 - 11:12 WIB
Pemkab Lupa Pelebaran Jembatan
Pemkab Lupa Pelebaran Jembatan
A A A
MOJOKERTO - Tahun ini Pemkab Mojokerto kembali fokus membangun jalan dengan menelan anggaran hingga ratusan miliar rupiah.

Sayangnya, pemkab masih belum menyentuh pelebaran jembatan yang mendesak dilakukan. Seperti yang terlihat di Jalan Raya Kecamatan Dlanggu hingga Kutorejo. Sedikitnya tiga jembatan di jalur ini masih belum dilakukan pelebaran. Praktis, kondisi jalan yang lebar dan jembatan yang sempit kerap memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Kondisi yang sama terlihat di jalur lainnya yang mengalami pelebaran jalan. Di antaranya ruas Jalan Raya Dlanggu - Gondang, Gondang - Pacet, Sooko - Jatirejo, Jetis - Dawarblandong, dan jalur antara kecamatan lainnya. ”Masih fokus itu (perbaikan jalan). Ada pelebaran jembatan, tapi tidak banyak,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Zaenal Abidin.

Dia menyebut, anggaran di dinasnya terdapat dua proyek pelebaran jalan. Padahal, ada puluhan jembatan yang perlu untuk dilakukan pelebaran. Kedua proyek pelebaran jembatan itu dilakukan di Jalan Raya Jetis - Dawarblandong dan Kecamatan Pungging. ”Saya tidak tahu kalau ada proyek pelebaran jalan di Dinas Pengairan atau Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR),” ucapnya.

Zaenal menyebut, ada beberapa alasan kenapa proyek pelebaran jembatan tidak menjadi fokus pembangunan infrastruktur tahun ini. Salah satunya besarnya anggaran untuk pelebaran jembatan. ”Kalau untuk jembatan, mungkin hanya bisa beberapa puluh meter. Tapi kalau untuk membangun jalan, bisa beberapa kilometer. Itu alasannya,” paparnya.

Tahun ini saja, proyek aspalisasi di Dinas PU Bina Marga mencapai sekitar Rp200 miliar. Angka yang hampir sama juga dianggarkan di Dinas PU CKTR untuk proyek aspalisasi. Zaenal menegaskan, dengan anggaran sebesar itu, diharapkan tahun ini semua proyek jalan akan bisa tuntas. ”Target bupati demikian. Dirampungkan dulu proyek jalan raya,” ucapnya.

Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), kini juga terus mencari sasaran proyek aspalisasi. Bahkan, dalam setiap pertemuan dengan warga melalui program Rembug Desa, MKP selalu menjanjikan proyek aspalisasi dan pelebaran jalan yang diminta warga. ”Sebab, memang akses jalan akan berdampak banyak hal. Tanah warga akan semakin meningkat nilainya,” ujar MKP.

Sementara anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, Kurniawan Eka Nugraha, menyesalkan masih terbengkalainya puluhan jembatan meski jalan raya sudah dilakukan pelebaran. Menurutnya, hal itu bentuk lemahnya perencanaan yang dilakukan eksekutif.

Tritus Julan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3135 seconds (0.1#10.140)