Bersihkan Kasur hingga Rapikan Jaringan Optik di Lorong Sempit

Jum'at, 23 Januari 2015 - 11:29 WIB
Bersihkan Kasur hingga Rapikan Jaringan Optik di Lorong Sempit
Bersihkan Kasur hingga Rapikan Jaringan Optik di Lorong Sempit
A A A
BATU - Musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi petugas Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu. Betapa tidak, mereka harus berjibaku melawan sampah demi menghindari banjir.

Perang melawan sampah menjadi sulit ketika limbah ini tersangkut di lorong-lorong drainase. Mereka harus turun ke dalam drainase untuk membersihkan sampah, mengangkat sedimentasi lumpur, dan merapikan jaringan kabel optik. Kepala Bidang Bina Marga Kota Batu Iwan Sufrianto mengatakan, petugas harus berkejaran dengan hujan. Minggu ini, harus sudah menormalisasi drainase di Jalan Brantas dan Jalan Diponegoro Kota Batu.

Secara bertahap Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu terus menormalisasi drainase agar tidak menimbulkan genangan air diatas jalan. Menurut Iwan, setiap turun hujan drainase di Jalan Raya Brantas Kota Batu selalu meluber. Setelah diteliti, ternyata di dalam drainase terdapat jaringan pipa PDAM diameter 3- 4 dim. Ditambah enam batang pipa PDAM ukuran 3/4 dim dan terdapat jaringan kabel optik.

“Kami sudah berkirim surat ke PDAM Kota Batu dan PT Telkom untuk membetulkan jaringan pipa dan kabelnya yang menyumbat drainase. Kalau tidak segera diperbaiki, luapan air hujan akan merusak permukaan aspalnya,” kata Iwan. Selain di Jalan Brantas, normalisasi drainase juga dilaksanakan di ruas Jalan Diponegoro.

Drainase di Jalan Diponegoro tersumbat sedimentasi tanah dan akar pohon sehingga air limbah rumah tangga dan toko serta sisa air hujan meluap ke jalan. “Sesungguhnya kalau masyarakat disiplin tidak membuang sampah ke selokan. Air hujan mengalir lancar di selokan. Tapi sayangnya, setiap normalisasi drainase masih kami temukan sampah, bantal, dan guling, termasuk kasur kecil,” ujarnya.

Tahun ini, menurut mantan Lurah Ngaglik, Kota Batu, disiapkan dana Rp42 miliar untuk biaya perbaikan drainase dan jalan. Prioritasnya di jalan masuk menuju wahana wisata Coban Talun dan Pura Agung Giri Arjuna di Desa Tulungrejo. Sisa anggarannya untuk perbaikan jalan-jalan pedesaan.

“Sesuai perintah wali kota, Bina Marga diminta memperbaiki akses jalan menuju Coban Talun dan Pura Agunung Giri Arjuno. Wisatawan dari P Bali sering melakukan peribadatan di Pura itu sehingga jalannya diminta diperbaiki lagi,” katanya. Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Didik Mahmud menegaskan, perbaikan drainase harus merata, mulai dari tengah kota hingga pelosok desa.

Karena saat ini jumlah permukiman penduduk tambah padat sehingga jumlah resapan air semakin terbatas. Dampaknya, air hujan langsung mengalir ke drainase di depan rumahnya masing-masing. “Pemerintah harus sering menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke drainase sehingga tidak tersumbat,” ujar Didik.

Maman Adi Saputro
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8946 seconds (0.1#10.140)