Boneka Anjing Buat Rio

Minggu, 04 Januari 2015 - 11:09 WIB
Boneka Anjing Buat Rio
Boneka Anjing Buat Rio
A A A
Semerbak wangi aroma bunga mawar memenuhi ruangan persemayaman jenazah di Rumah Duka Cita Yayasan Gotong Royong, Kota Malang.

Dua buah lilin menyala terang, dihiasi ratusan tangkai mawar, terpasang di depan sebuah peti yang juga berhias rangkaian mawar. Di samping peti jenazah Tampak Rita Handayani Ramli, 64, khusyuk memanjatkan doa. Setitik bening air tampak merembes dari pelupuk matanya yang terpejam. Rita terus memanjatkan doa untuk keponakannya, Kevin Alexander Sutjipto, 22, yang kini telah terbaring dalam damai untuk selamanya.

Kevin merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura. ”Kami semuanya bersedih kehilangan dia. Hingga kini kami juga masih menunggu kabar keluarga Kevin yang turut menjadi korban kecelakaan pesawat itu,” ujar Rita, tante almarhum. Hingga kini ayah Kevin, Rudy Sutjipto; ibunya, Lindawati Anggara; dan adiknya, Cindy Clarisa Sutjipto; yang turut serta dalam penerbangan nahas tersebut belum ada kabarnya.

Rita sangat berharap keluarga adiknya itu dapat segera ditemukan. Rumah mereka di Jalan Tinombala No 15, Kota Malang, juga masih tertutup rapat. Dalam kenangan Rita, Kevin adalah anak yang pandai, dan cenderung pendiam. ”Anaknya juga senang baca buku, makanya kacamatanya sangat tebal. Dia itu hobinya belajar. Di sekolah selalu menjadi juara kelas,” ungkapnya.

Keponakannya itu masih berstatus mahasiswa semester akhir jurusan manajemen di Monash University, Australia. Seharusnya pada 2015 ini keponakannya tersebut sudah menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana strata satu (S-I) di salah satu kampus terbaik di Australia itu. Sebelum kejadian nahas itu, Rita mengaku tidak mendapatkan firasat apa pun.

Bahkan, pada Kamis (25/12) lalu, Kevin sempat datang ke rumahnya untuk merayakan Natal bersama. ”Selain Natal, mereka datang ke rumah saya untuk merayakan ulang tahun Rio, cucu saya. Kevin datang dan memberikan hadiah boneka anjing buat cucu saya,” ungkap Rita.

Saat itu keluarga adiknya tersebut tidak menceritakan akan berangkat ke Singapura. Bahkan, sampai kabar kecelakaan maut tersebut menjadi berita di media masa, dia mengaku tidak mengetahui apabila ada keluarga adiknya di dalam pesawat nahas itu. Jenazah Kevin tiba di Kota Malang pada Jumat (2/1) petang dan langsung di bawa ke Rumah Duka Cita Yayasan Gotong Royong.

”Rencananya besok Minggu (4/1) jenazah akan dikremasi di Sentong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, sekitar pukul 08.30 WIB,” ujar kerabat Rudy Sutjipto, Soedjono, 67. Soedjono adalah kakak pertama Rudy Sutjipto. Kesedihan tampak menyelimuti raut muka pria pengusaha ini. ”Saya sama sekali tidak tahu kalau keluarga adik saya jadi korban kecelakaan ini karena dia tidak memberi kabar kalau akan ke Singapura,” ungkapnya sambil mencoba menahan lelehan air mata yang sudah tampak menggantung di pelupuknya.

Sepengetahuannya, keluarga adiknya tersebut akan berangkat ke Bali pada 1 Januari untuk berlibur merayakan Tahun Baru dan merayakan ulang tahun Kevin. Tidak disangka, rencana bahagia bersama keluarga tersebut akhirnya tinggal kenangan. Saat ini yang bisa dilakukan keluarga besarnya hanyalah menunggu kabar keberadaan keluarga adiknya tersebut.

”Soal lain-lain, termasuk penyebab kecelakaan pesawat, kami menunggu hasil investigasi pemerintah. Apabila ada pelanggaran yang menyebabkan kecelakaan ini, tentunya kami berharap pemerintah memberikan sanksi tegas,” ungkapnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang J Hartono mengatakan, total warga Kota Malang yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat ini mencapai 36 orang. Hingga kini baru satu orang yang ditemukan dan teridentifikasi. Dia mengaku masih berada di Polda Jawa Timur untuk memantau langsung proses identifikasi dan pencarian terhadap korban kecelakaan pesawat ini.

”Kami memantau langsung di Surabaya. Apabila ada perkembangan, langsung bisa kami informasikan kepada para keluarga korban,” tuturnya. Kecelakaan pesawat di Selat Karimata ini, ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat Kota Malang untuk tetap bepergian ke Singapura. Menurut pemilik Kirana Travel Kota Malang, Immanuel, setiap harinya rata-rata ada sekitar 10-20 orang dari Kota Malang yang berangkat ke Singapura. Menurutnya, akhir pekan selalu menjadi waktu paling favorit bagi warga Kota Malang yang akan bertamasya ke Singapura.

”Mereka biasanya berangkat pada Sabtu pagi dan pulang kembali pada Minggu malam. Ada juga yang berangkat dengan tujuan Singapura dan pulangnya dari Malaysia,” ungkapnya.

Yuswantoro
Kota Malang
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5843 seconds (0.1#10.140)
pixels