Tak Dapat Dana PSKS, Warga Miskin Ngeluruk Kantor Camat
A
A
A
BANGKALAN - Sekitar 50 warga Desa Kelbung, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, ngeluruk kantor camat setempat, Senin (15/12/2014). Mereka mendesak pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tepat sasaran.
Sebab, pembagian dana PSKS yang telah dikucurkan pada masyarakat dinilai tidak tepat sasaran. Mereka yang dapat dana merupakan warga mampu. Sementara, masyarakat yang tidak mampu malah tidak dapat bantuan PSKS.
Para warga miskin yang datang ke kantor camat adalah kaum ibu. Mereka menuntut pihak kecamatan dan desa supaya berbuat adil dalam pembagian dana PSKS.
"Sejak dulu saya tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Mulai bantuan kompor gas elpiji hingga dana PSKS yang sekarang," terang salah seorang warga Desa Kelbung, Suhriah.
Padahal, sambung Suhriah, ia tergolong orang tidak mampu. Tidak hanya dirinya yang tidak dapat. Para tetangganya yang kondisi ekonominya sama dengannya juga bernasib sama.
"Mereka yang dapat bantuan PSKS orang kaya semua. Sebenarnya mereka sudah tidak pantas dapat PSKS karena sudah kaya. Sedangkan yang tidak mampu seperti saya dan para tetangga tidak dapat. Bahkan, saya sudah membuat KK agar dapat bantuan, tapi tetap tidak dapat," paparnya.
Sementara itu, Kades Kelbung Maruto mengatakan pembagian dana PSKS kepada masyarakat sudah tepat sasaran. Sebab, pembagian dana tersebut sesuai dengan data yang ada dari pusat.
"Warga yang dapat dana PSKS sekitar 500 KK lebih dari 2.000 KK lebih yang ada di Kelbung. Kalau yang merasa kaya menerima itu sudah ada nama. Saya hanya mengalirkan pada penerima. Kalau dibagikan tidak sesuai nama yang ada pada daftar penerima, maka saya yang salah," jelasnya.
Camat Galis Budiono menyatakan, pihaknya akan mendata ulang jumlah warga yang tidak mampu. Data itu akan diusulkan ke pemerintah pusat supaya mendapat bantuan dana PSKS.
"Untuk sementara didata, nanti diusulkan ke pusat. Turun atau tidak tergantung pusat. Pencairan dana PSKS ini memakai data lama," tandasnya.
Sebab, pembagian dana PSKS yang telah dikucurkan pada masyarakat dinilai tidak tepat sasaran. Mereka yang dapat dana merupakan warga mampu. Sementara, masyarakat yang tidak mampu malah tidak dapat bantuan PSKS.
Para warga miskin yang datang ke kantor camat adalah kaum ibu. Mereka menuntut pihak kecamatan dan desa supaya berbuat adil dalam pembagian dana PSKS.
"Sejak dulu saya tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Mulai bantuan kompor gas elpiji hingga dana PSKS yang sekarang," terang salah seorang warga Desa Kelbung, Suhriah.
Padahal, sambung Suhriah, ia tergolong orang tidak mampu. Tidak hanya dirinya yang tidak dapat. Para tetangganya yang kondisi ekonominya sama dengannya juga bernasib sama.
"Mereka yang dapat bantuan PSKS orang kaya semua. Sebenarnya mereka sudah tidak pantas dapat PSKS karena sudah kaya. Sedangkan yang tidak mampu seperti saya dan para tetangga tidak dapat. Bahkan, saya sudah membuat KK agar dapat bantuan, tapi tetap tidak dapat," paparnya.
Sementara itu, Kades Kelbung Maruto mengatakan pembagian dana PSKS kepada masyarakat sudah tepat sasaran. Sebab, pembagian dana tersebut sesuai dengan data yang ada dari pusat.
"Warga yang dapat dana PSKS sekitar 500 KK lebih dari 2.000 KK lebih yang ada di Kelbung. Kalau yang merasa kaya menerima itu sudah ada nama. Saya hanya mengalirkan pada penerima. Kalau dibagikan tidak sesuai nama yang ada pada daftar penerima, maka saya yang salah," jelasnya.
Camat Galis Budiono menyatakan, pihaknya akan mendata ulang jumlah warga yang tidak mampu. Data itu akan diusulkan ke pemerintah pusat supaya mendapat bantuan dana PSKS.
"Untuk sementara didata, nanti diusulkan ke pusat. Turun atau tidak tergantung pusat. Pencairan dana PSKS ini memakai data lama," tandasnya.
(zik)