330 Km Jalan Masih Rusak
A
A
A
MOJOKERTO - Meski empat tahun fokus dalam pembenahan infrastruktur berupa jalan raya, upaya tersebut belum juga rampung. Masih ada 330 km jalan aspal yang masih rusak.
Sejak 2010, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa mengalihkan ratusan miliar anggaran dari APBD untuk perbaikan jalan. Mulai jalan protokol, antarkecamatan, antardesa, hingga jalan kampung. Terhitung empat tahun ini anggaran perbaikan jalan menembus angka Rp1 triliun. Namun, target perbaikan jalan itu belum tuntas hingga akhir tahun ini.
Sejak 2010, Pemkab Mojokerto memasang target pembangunan ruas jalan berupa pelebaran dan peningkatan kualitas jalan di sepanjang 1.100 km. Ribuan jalan tersebut terdiri atas jalan poros kabupaten, kecamatan, hingga poros desa. Dari target tersebut, kini yang telah tercapai baru sekitar 70% atau sepanjang 770 km jalan.
Dengan demikian, masih ada 30% atau 330 km ruas jalan yang kondisinya masih rusak. Jalan rusak ini tersebar hampir di seluruh kecamatan, baik jalan poros kabupaten, kecamatan, maupun desa.
Sebagian besar berada di kawasan pinggiran yang belum tersentuh industrialisasi maupun kegiatan eksplorasi sumber daya alam. ”Sampai sekarang baru 70% yang sudah dilebarkan,” ungkap Mustofa Kamal Pasa saat inspeksi ke sejumlah ruas pembangunan jalan di Kecamatan Puri kemarin.
Dia mengatakan, dalam kurun empat tahun terakhir, pihaknya intensif menggarap pembangunan jalan yang kondisinya rusak, memperlebar ruas jalan, dan meningkatkan kualitasnya. Karena masih banyak ruas jalan yang rusak, dia bakal meneruskan pembangunan infrastruktur jalan pada 2015. ”Tahun depan kami kucurkan Rp200 miliar. Sejak 2010, sebesar itu anggaran untuk perbaikan jalan,” tandasnya.
Dengan anggaran tersebut, lanjut Mustofa, Pemkab bakal meneruskan pembangunan jalan yang selama ini belum tergarap. Mustofa menyebutkan, spesifikasi jalan yang dilebarkan mulai 6–14 meter. Sedangkan, untuk betonisasi dengan rincian ketebalan 25–30 cm. ”Bahkan, sudah ada yang umurnya tiga tahun, kondisi jalan tidak ada masalah, seperti keretakan atau lainnya,” akunya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Kurniawan Eka Nugraha mengapresiasi orientasi pembangunan tersebut. Namun, dia mengkritisi masih banyaknya proyek jalan yang gagal terserap. ”Jangan sampai tidak terserap. Kemudian, pencairan proyek jangan sampai mepet akhir tahun, ini menyebabkan pelaksanaan proyek terganggu,” kata Eka.
Pria yang duduk di Komisi B ini menjelaskan, berdasarkan catatan tahun lalu, sejumlah proyek tidak terserap, terutama di Dinas PU Cipta Karya dan Dinas PU Bina Marga.
”Jangan sampai terjadi lagi tahun ini karena ada indikasi demikian. Jadi, serapan anggaran terganggu karena pelaksanaan dan pencairan proyek molor dari jadwal. Ini juga dipengaruhi seringnya bupati me-rolling jabatan di dinas-dinas tersebut sehingga ikut memengaruhi kinerja di instansiitu,” paparnya.
Tritus Julan
Sejak 2010, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa mengalihkan ratusan miliar anggaran dari APBD untuk perbaikan jalan. Mulai jalan protokol, antarkecamatan, antardesa, hingga jalan kampung. Terhitung empat tahun ini anggaran perbaikan jalan menembus angka Rp1 triliun. Namun, target perbaikan jalan itu belum tuntas hingga akhir tahun ini.
Sejak 2010, Pemkab Mojokerto memasang target pembangunan ruas jalan berupa pelebaran dan peningkatan kualitas jalan di sepanjang 1.100 km. Ribuan jalan tersebut terdiri atas jalan poros kabupaten, kecamatan, hingga poros desa. Dari target tersebut, kini yang telah tercapai baru sekitar 70% atau sepanjang 770 km jalan.
Dengan demikian, masih ada 30% atau 330 km ruas jalan yang kondisinya masih rusak. Jalan rusak ini tersebar hampir di seluruh kecamatan, baik jalan poros kabupaten, kecamatan, maupun desa.
Sebagian besar berada di kawasan pinggiran yang belum tersentuh industrialisasi maupun kegiatan eksplorasi sumber daya alam. ”Sampai sekarang baru 70% yang sudah dilebarkan,” ungkap Mustofa Kamal Pasa saat inspeksi ke sejumlah ruas pembangunan jalan di Kecamatan Puri kemarin.
Dia mengatakan, dalam kurun empat tahun terakhir, pihaknya intensif menggarap pembangunan jalan yang kondisinya rusak, memperlebar ruas jalan, dan meningkatkan kualitasnya. Karena masih banyak ruas jalan yang rusak, dia bakal meneruskan pembangunan infrastruktur jalan pada 2015. ”Tahun depan kami kucurkan Rp200 miliar. Sejak 2010, sebesar itu anggaran untuk perbaikan jalan,” tandasnya.
Dengan anggaran tersebut, lanjut Mustofa, Pemkab bakal meneruskan pembangunan jalan yang selama ini belum tergarap. Mustofa menyebutkan, spesifikasi jalan yang dilebarkan mulai 6–14 meter. Sedangkan, untuk betonisasi dengan rincian ketebalan 25–30 cm. ”Bahkan, sudah ada yang umurnya tiga tahun, kondisi jalan tidak ada masalah, seperti keretakan atau lainnya,” akunya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Kurniawan Eka Nugraha mengapresiasi orientasi pembangunan tersebut. Namun, dia mengkritisi masih banyaknya proyek jalan yang gagal terserap. ”Jangan sampai tidak terserap. Kemudian, pencairan proyek jangan sampai mepet akhir tahun, ini menyebabkan pelaksanaan proyek terganggu,” kata Eka.
Pria yang duduk di Komisi B ini menjelaskan, berdasarkan catatan tahun lalu, sejumlah proyek tidak terserap, terutama di Dinas PU Cipta Karya dan Dinas PU Bina Marga.
”Jangan sampai terjadi lagi tahun ini karena ada indikasi demikian. Jadi, serapan anggaran terganggu karena pelaksanaan dan pencairan proyek molor dari jadwal. Ini juga dipengaruhi seringnya bupati me-rolling jabatan di dinas-dinas tersebut sehingga ikut memengaruhi kinerja di instansiitu,” paparnya.
Tritus Julan
(ftr)