Dua Warga Blitar Tewas Karena Tenggak Miras Oplosan
A
A
A
BLITAR - Rita Sugiono (37) dan Edy Santoso (40) warga Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar muntah darah usai menenggak minuman keras oplosan.
Meski sempat tertangani secara medis, Rita dan Edy akhirnya tewas. Dalam penyelidikan, petugas mengamankan sebotol miras tradisional arak dan butiran obat batuk dextrometropan.
"Korban mengalami overdosis akibat miras oplosan, " ujar Kapolsek Talun AKP Soebondo kepada wartawan.
Berdasarkan kesaksian keluarga dan rekan, kedua korban keluar rumah sejak Rabu 10 Desember. Tidak diketahui pasti untuk merayakan apa, Rita dan Edy berpesta miras di alun alun Kota Blitar.
"Informasinya pesta miras berlangsung larut malam sampai mendekati dini hari, " ungkap Soebondo.
Dalam kondisi setengah teler keduanya mampir ke rumah Narto (48) warga setempat yang juga tetangga mereka.
Rita dan Edy mengeluhkan rasa tidak enak badan. Mereka meminta tolong Narto untuk mengeriki bergantian.
"Korban sempat mengeluh seperti masuk angin. Karena itu meminta dikeriki, " timpal Soebondo. Sesampai di rumah, rasa tidak nyaman itu tidak kunjung hilang.
Bahkan selain terserang pusing, Edy juga mual, muntah darah dan pingsan. Edy meninggal dunia pada Kamis siang 11 Desember.
Sementara Rita Sugiono dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Setelah melalui gejala layaknya korban overdosis, Rita tewas Jumat (12/12/2014) dini hari.
Menurut Soebondo pihaknya masih menyelidiki darimana miras tradisional arak didapatkan. Selain itu polisi juga memastikan asal dextrometropane yang informasinya berjumlah total 57 butir.
"Kita juga mencari tahu berapa jumlah yang ikut pesta miras. Jika lebih dari dua orang, tentunya ada kemungkinan korban overdosis akan bertambah, "pungkasnya.
Meski sempat tertangani secara medis, Rita dan Edy akhirnya tewas. Dalam penyelidikan, petugas mengamankan sebotol miras tradisional arak dan butiran obat batuk dextrometropan.
"Korban mengalami overdosis akibat miras oplosan, " ujar Kapolsek Talun AKP Soebondo kepada wartawan.
Berdasarkan kesaksian keluarga dan rekan, kedua korban keluar rumah sejak Rabu 10 Desember. Tidak diketahui pasti untuk merayakan apa, Rita dan Edy berpesta miras di alun alun Kota Blitar.
"Informasinya pesta miras berlangsung larut malam sampai mendekati dini hari, " ungkap Soebondo.
Dalam kondisi setengah teler keduanya mampir ke rumah Narto (48) warga setempat yang juga tetangga mereka.
Rita dan Edy mengeluhkan rasa tidak enak badan. Mereka meminta tolong Narto untuk mengeriki bergantian.
"Korban sempat mengeluh seperti masuk angin. Karena itu meminta dikeriki, " timpal Soebondo. Sesampai di rumah, rasa tidak nyaman itu tidak kunjung hilang.
Bahkan selain terserang pusing, Edy juga mual, muntah darah dan pingsan. Edy meninggal dunia pada Kamis siang 11 Desember.
Sementara Rita Sugiono dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Setelah melalui gejala layaknya korban overdosis, Rita tewas Jumat (12/12/2014) dini hari.
Menurut Soebondo pihaknya masih menyelidiki darimana miras tradisional arak didapatkan. Selain itu polisi juga memastikan asal dextrometropane yang informasinya berjumlah total 57 butir.
"Kita juga mencari tahu berapa jumlah yang ikut pesta miras. Jika lebih dari dua orang, tentunya ada kemungkinan korban overdosis akan bertambah, "pungkasnya.
(sms)