Ratusan Hektare Padi Terancam Gagal Panen
A
A
A
MALANG - Curah hujan dengan intensitas meninggi belakangan ini menyebabkan ratusan hektare padi di Kabupaten Malang terendam banjir.
Akibatnya, ribuan petani terancam gagal panen. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengatakan, telah membentuk tim khusus untuk memantau areal sawah yang terendam banjir. Tim ini akan memberikan rekomendasi untuk mencegah kerusakan lebih parah. “Tim sudah diturunkan di lapangan untuk memantau terutama sentra padi yang ada potensi genangan banjir,” ujarnya, Kamis(11/12) kemarin.
Tomie mengatakan, ada beberapa langkah antisipasi untuk menyelamatkan panen petani di antaranya dengan upaya panen padi lebih dini. “Nanti semua tergantung pantauan tim di lapangan. Apakah memang perlu panen dini atau tidak. Intinya, kami akan mengedepankan nasib petani sebagai pertimbangan utama,” ujarnya.
Selain memberikan rekomendasi terkait penyelamatan panen petani, kata Tomie, hasil pantauan tim juga menjadi evaluasi terkait pola tanam di Kabupaten Malang. Dinas Pertanian dan Perkebunan tidak ingin pola tanam tidak sesuai dengan perubahan cuaca yang memicu puso.
Dari beberapa titik lokasi persawahan yang ada, kondisi areal persawahan di Kecamatan Pakisaji paling parah. Ratusan hektare sawah siap panen terendam air. Padi yang sudah ada bulirnya tampak menguning namun tak berisi. Kondisi alam seperti ini memaksa sebagian petani terpaksa memotong padinya sebelum waktunya.
Camat Pakisaj, A.M Arif mengatakan, telah menginstruksikan perangkat desa dan kelurahan mengecek ke lapangan. “Saya masih mengecek perangkat desa dan kelurahan mengenai areal persawahan yang terendam,” katanya.
Memang tidak semua areal persawahan terkena dampak curah hujan, salah satunya di wilayah Kecamatan Kepanjen. Camat Suwadji mengaku sebelum hujan turun padi di wilayah tersebut sudah dipanen.
“Insya Allah, wilayah kami luput dari gagal panen. Pada awal musim hujan, areal persawahan yang luasnya mencapai 366 hektare ini sebagian besar telah dipanen. Sisanya satu bulan ke depan sudah bisa panen,” ujarnya.
Mengenai genangan air hujan yang berimbas pada sawah di hampir seluruh Kabupaten Malang, Suwadji mengaku, wilayahnya masuk kategori aman.
Yosef Naiobe
Akibatnya, ribuan petani terancam gagal panen. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengatakan, telah membentuk tim khusus untuk memantau areal sawah yang terendam banjir. Tim ini akan memberikan rekomendasi untuk mencegah kerusakan lebih parah. “Tim sudah diturunkan di lapangan untuk memantau terutama sentra padi yang ada potensi genangan banjir,” ujarnya, Kamis(11/12) kemarin.
Tomie mengatakan, ada beberapa langkah antisipasi untuk menyelamatkan panen petani di antaranya dengan upaya panen padi lebih dini. “Nanti semua tergantung pantauan tim di lapangan. Apakah memang perlu panen dini atau tidak. Intinya, kami akan mengedepankan nasib petani sebagai pertimbangan utama,” ujarnya.
Selain memberikan rekomendasi terkait penyelamatan panen petani, kata Tomie, hasil pantauan tim juga menjadi evaluasi terkait pola tanam di Kabupaten Malang. Dinas Pertanian dan Perkebunan tidak ingin pola tanam tidak sesuai dengan perubahan cuaca yang memicu puso.
Dari beberapa titik lokasi persawahan yang ada, kondisi areal persawahan di Kecamatan Pakisaji paling parah. Ratusan hektare sawah siap panen terendam air. Padi yang sudah ada bulirnya tampak menguning namun tak berisi. Kondisi alam seperti ini memaksa sebagian petani terpaksa memotong padinya sebelum waktunya.
Camat Pakisaj, A.M Arif mengatakan, telah menginstruksikan perangkat desa dan kelurahan mengecek ke lapangan. “Saya masih mengecek perangkat desa dan kelurahan mengenai areal persawahan yang terendam,” katanya.
Memang tidak semua areal persawahan terkena dampak curah hujan, salah satunya di wilayah Kecamatan Kepanjen. Camat Suwadji mengaku sebelum hujan turun padi di wilayah tersebut sudah dipanen.
“Insya Allah, wilayah kami luput dari gagal panen. Pada awal musim hujan, areal persawahan yang luasnya mencapai 366 hektare ini sebagian besar telah dipanen. Sisanya satu bulan ke depan sudah bisa panen,” ujarnya.
Mengenai genangan air hujan yang berimbas pada sawah di hampir seluruh Kabupaten Malang, Suwadji mengaku, wilayahnya masuk kategori aman.
Yosef Naiobe
(ftr)