Semua Sekolah Punya Kelas Inklusi

Minggu, 07 Desember 2014 - 09:56 WIB
Semua Sekolah Punya Kelas Inklusi
Semua Sekolah Punya Kelas Inklusi
A A A
SURABAYA - Semua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surabaya bakal menerima siswa berkebutuhan khusus (inklusi). Mereka akan dididik menguasai keterampilan tertentu sehingga bisa bekerja, mencari nafkah, mencukupi kebutuhannya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan mengatakan, sekarang sudah ada beberapa SMK yang menerima siswa inklusi, meski belum semua SMK di Surabaya. ”Sudah ada SMK yang menerima siswa inklusi, cuma belum banyak peminatnya. Ke depan jumlah peminat pastinya akan bertambah,” kata Ikhsan di sela-sela Apresiasi Siswa Inklusi Surabaya di Taman Flora, Bratang, kemarin.

Menurut dia, siswa tidak masuk kelas reguler seperti siswa noninklusi. ”Siswa inklusi akan diberi materi life skill . Harapannya mereka bisa mandiri. Mereka bisa servis AC, servis kendaraan, dan keahlian lain. Prinsipnya, mereka juga bisa jadi tenaga kerja,” sambung mantan Kepala Bapemas dan KB Pemkot ini. Waktu tempuh pendidikan siswa ini di SMK tidak harus tiga tahun, bisa lebih cepat tergantung penguasaan keterampilan yang diberikan.

”Antara siswa yang satu dan lainnya tidak sama dalam menempuh pendidikan di SMK, bisa enam bulan, setahun, atau lebih. Kepala sekolah menerbitkan sertifikat kompetensi bagi siswa inklusi yang dinilai sudah menguasai keahlian,” katanya. Supaya keberadaan kelas inklusi di SMK terintegrasi dengan jenjang pendidikan di bawahnya, Dindik terus mengembangkan keberadaan kelas inklusi di SMP.

Ihsan memastikan, ke depan semua sekolah di Surabaya memiliki kelas inklusi. Secara bertahap, jumlah sekolahan dengan kelas inklusi dan sarana prasarananya dilengkapi. ”Persiapannya bertahap. Disiapkan gurunya, sarana prasarananya. SMP yang memiliki kelas inklusi dari 10 SMP akan ditambah menjadi 20 SMP. Hingga ke depannya semua SMP dan SD di Surabaya memiliki kelas inklusi. Untuk jenjang SMA, sementara ini SMAN 10 dan 8 yang baru memiliki kelas inklusi.

”Kebijakan kita diapresiasi pusat dengan pemberian Inklusif Educational Award di Yogyakarta pada 3 Desember lalu. Penghargaan ini yang menjadi salah satu latar belakang digelarnya Apresiasi Anak Inklusi ini,” sebutnya. Humas Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih menambahkan, Inklusif Educational Award yang tahun ini diberikan Kemendikbud adalah kebanggaan semua, warga kota terutama siswa inklusi.

”Pemerintah kota terus mencoba mengakomodir kepentingan inklusi. Prestasi perkembangan inklusi di Surabaya dari tahun ke tahun meningkat. Guru dan siswa meningkat,” katanya. Eko menambahkan, program dinasnya sehubungan penambahan sekolah inklusi. Untuk SMP dari 10 menjadi 20.

”Kalau untuk jumlah kelas inklusif di SD sudah ada 52 dari 395 SDN,” imbuh Eko. Penambahan jumlah kelas inklusi di masing-masing jenjang sekolahan, kata dia, mengikuti amanat permendikbud. Tiap wilayah kecamatan harus terdapat sekolahan dengan kelas inklusi. ”Yang wilayah luas dikasih dua lembaga untuk SD dan SMP,” tandas perempuan berjilbab ini.

Permendikbud, kata Eko, mengamanatkan satu wilayah kabupaten/kota terdapat satu lembaga SMA/SMK dengan dukungan kelas inklusi. ”Namun, untuk Surabaya sudah ada lebih dari dua lembaga SMA/SMK yang didukung kelas inklusif. Di SMAN 10, SMAN 8, dan SMKN 8 sudah didukung kelas inklusif,” rincinya.

Guru Ditambah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bakal menambah insentif guru inklusi. Wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini menilai, upaya guru inklusi mendidik anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak bisa dianggap enteng. Mantan Kepala Bappeko ini menilai guru inklusi mendidik anak dengan telaten. Bahkan, memberi cara pembimbingan pada orang tua siswa inklusi.

”Saya upayakan untuk menaikkan insentif tambahan guru inklusi,” kata Risma. Bukan itu saja, pejabat asli Kediri ini juga menyebutkan akan memenuhi berbagai sarana pembelajaran kepada sekolah swasta maupun negeri yang melayani siswa inklusi. Sekolah diberi waktu hingga Jumat (12/12) untuk mengajukan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

Risma ingin proses belajar mengajar didukung peralatan atau biaya operasional yang menunjang. Bagi orang tua yang tidak mampu dari sisi biaya untuk menyekolahkan anaknya, Risma minta mereka mengajukan surat keterangan tidak mampu ke Dindik Surabaya.

Pemkot ingin memberikan perhatian, minimal membantu biaya transpor atau biaya lainnya. Pejabat berjilbab ini tidak ingin ada anak berkebutuhan khusus yang tidak sekolah hanya karena masalah ekonomi.

Soeprayitno
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3822 seconds (0.1#10.140)