Elvira Devinamira Minta Restu ke Kampung 1001 Malam
A
A
A
SURABAYA - Mendekati tanggal berangkat ke ajang pemilihan putri kecantikan sejagat, Elvira Devinamira melakukan banyak persiapan.
Salah satunya meminta doa kepada seluruh masyarakat penghuni kampung 1001 malam. Elvira juga memberikan bantuan kepada masyarakat di sana yang notabene kurang mampu. Kondisi masyarakat kampung 1001 malam terlihat jelas dari lingkungannya. Sebagian warga yang tinggal di bawah tol dengan suasana gelap gulita, baik siang atau malam.
Selain itu, jalan masuk melalui kampung ini hanya setengah badan orang dewasa sehingga harus menunduk ketika lewat. Belum lagi lingkungan yang kotor dan kumuh karena berdekatan dengan sungai. Beberapa alasan itu yang membuat Putri Indonesia 2014 tergerak hatinya membantu mereka.
Selain itu, kedatangan Elvira sekaligus sebagai wujud nyata dari dirinya untuk menepati janji ketika terpilih menjadi Putri Indonesia 2014. “Dulu ketika saya menjadi Putri Jatim dan melangkah ke ajang pemilihan Putri Indonesia, saya sempat ke sini dan meminta doa restu mereka. Setelah saya menjadi Putri Indonesia, maka saya ke sini lagi memohon doa restu lagi kepada mereka,” kata Elvira menjelaskan saat ditemui di area kolong jembatan tol Dupak, kemarin.
Kedatangan Elvira tidak hanya memberikan selimut, handuk, sabun, pasta gigi, dan makanan, tetapi juga menghibur masyarakat di kawasan Tambak Asri itu dengan mendongeng. Anak-anak dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Putri Indonesia, yang pagi kemarin, mengenakan busana putih dengan selempang tidak pernah lepas ketika sedang bertugas.
Elvira menegaskan, tujuan kedatangannya memang tidak hanya sekadar menepati janji, tetapi mengajak masyarakat agar hidup bersih karena lokasi tempat tinggal mereka tergolong kumuh. “Tadi saya membawakan cerita untuk anak-anak, karena ingin menghibur mereka sekaligus mengingatkan supaya hidup bersih,” ujarnya.
Melalui cerita yang dibawakan, Elvira berharap anak-anak yang tinggal di kolong jembatan dapat terinspirasi mau hidup lebih baik dan maju. Ia memberikan contoh, ketika belum menjadi Putri Indonesia, dia sebenarnya sama seperti perempuan lain, tetapi berkat kerja keras dan usaha yang tidak kunjung henti, ia bisa menjadi seperti sekarang.
Kasmadi, salah satu warga yang tinggal di gerobak, mengaku senang dengan kedatangan Elvira. Apalagi selama ini sangat jarang orang yang mau singgah di kampung kumuh itu. “Sangat senang dan berterima kasih karena masih ada orang yang peduli dengan kami,” ujarnya seusai menerima bingkisan yang diberikan Elvira.
Mamik Wijayanti
Salah satunya meminta doa kepada seluruh masyarakat penghuni kampung 1001 malam. Elvira juga memberikan bantuan kepada masyarakat di sana yang notabene kurang mampu. Kondisi masyarakat kampung 1001 malam terlihat jelas dari lingkungannya. Sebagian warga yang tinggal di bawah tol dengan suasana gelap gulita, baik siang atau malam.
Selain itu, jalan masuk melalui kampung ini hanya setengah badan orang dewasa sehingga harus menunduk ketika lewat. Belum lagi lingkungan yang kotor dan kumuh karena berdekatan dengan sungai. Beberapa alasan itu yang membuat Putri Indonesia 2014 tergerak hatinya membantu mereka.
Selain itu, kedatangan Elvira sekaligus sebagai wujud nyata dari dirinya untuk menepati janji ketika terpilih menjadi Putri Indonesia 2014. “Dulu ketika saya menjadi Putri Jatim dan melangkah ke ajang pemilihan Putri Indonesia, saya sempat ke sini dan meminta doa restu mereka. Setelah saya menjadi Putri Indonesia, maka saya ke sini lagi memohon doa restu lagi kepada mereka,” kata Elvira menjelaskan saat ditemui di area kolong jembatan tol Dupak, kemarin.
Kedatangan Elvira tidak hanya memberikan selimut, handuk, sabun, pasta gigi, dan makanan, tetapi juga menghibur masyarakat di kawasan Tambak Asri itu dengan mendongeng. Anak-anak dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Putri Indonesia, yang pagi kemarin, mengenakan busana putih dengan selempang tidak pernah lepas ketika sedang bertugas.
Elvira menegaskan, tujuan kedatangannya memang tidak hanya sekadar menepati janji, tetapi mengajak masyarakat agar hidup bersih karena lokasi tempat tinggal mereka tergolong kumuh. “Tadi saya membawakan cerita untuk anak-anak, karena ingin menghibur mereka sekaligus mengingatkan supaya hidup bersih,” ujarnya.
Melalui cerita yang dibawakan, Elvira berharap anak-anak yang tinggal di kolong jembatan dapat terinspirasi mau hidup lebih baik dan maju. Ia memberikan contoh, ketika belum menjadi Putri Indonesia, dia sebenarnya sama seperti perempuan lain, tetapi berkat kerja keras dan usaha yang tidak kunjung henti, ia bisa menjadi seperti sekarang.
Kasmadi, salah satu warga yang tinggal di gerobak, mengaku senang dengan kedatangan Elvira. Apalagi selama ini sangat jarang orang yang mau singgah di kampung kumuh itu. “Sangat senang dan berterima kasih karena masih ada orang yang peduli dengan kami,” ujarnya seusai menerima bingkisan yang diberikan Elvira.
Mamik Wijayanti
(ftr)