18 Kecamatan Rawan Bencana

Jum'at, 28 November 2014 - 13:33 WIB
18 Kecamatan Rawan Bencana
18 Kecamatan Rawan Bencana
A A A
PASURUAN - Memasuki musim penghujan, warga diminta meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata, ada 18 kecamatan rawan bencana di Pasuruan.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Yudha Triwidya Sasongko menyatakan, dari 24 kecamatan, terdapat delapan kecamatan yang berstatus rawan longsor dan 10 kecamatan rawan banjir. Kawasan yang rawan longsor adalah Kecamatan Lumbang, Tosari, Puspo, Pasrepan, Tutur, Purwodadi, Prigen, dan Gempol. Sedangkan, kawasan yang rawan banjir yakni Beji, Bangil, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Grati, Nguling, Winongan, Gondangwetan, dan Rembang.

”Berdasar prakiraan BMKG, musim hujan akan berlangsung pada akhir November. Saat ini sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan sudah mulai turun hujan. Kami sudah menyiagakan seluruh kekuatan untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” kata Yudha.

Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan, potensi terjadinya bencana sebenarnya bisa terjadi di mana saja.Namun, berdasar pemetaan BPBD, potensi bencana ini terbagi dalam dua kategori, rawan banjir dan rawan longsor. ”Kami minta masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Masyarakat harus segera melapor jika mengetahui ada potensi bencana,” kata Irsyad Yusuf seusai memimpin apel siaga bencana di Lapangan Kejayan kemarin.

Menurut Bupati, kesiapsiagaan lebih utama pada jajaran pemerintah dalam menyiapkan peralatan pendukungnya. Jadi, saat terjadi bencana, seluruh peralatan dan prasarana pendukungnya dapat dipergunakan secara maksimal. ”Seluruh instansi terkait harus selalu siaga dan berkoordinasi dalam penanganan bencana. Dengan begitu, bencana tersebut dapat diantisipasi dengan meminimalisasi korban,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Pasuruan Farid Sauqi menyatakan kesiapannya terlibat aktif dalam penanganan bencana alam. Satu peleton Barisan Ansor Tanggap Bencana (Bagana) telah dibentuk dan siap menjadi alarm hidup jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. ”Bagana siap kapan pun diperlukan,” kata Farid.

Arie Yoenianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6097 seconds (0.1#10.140)