Ciptakan Charger dari Komponen Bekas

Rabu, 26 November 2014 - 13:51 WIB
Ciptakan Charger dari Komponen Bekas
Ciptakan Charger dari Komponen Bekas
A A A
BLITAR - Peranti itu murah dan sederhana. Hanya berupa komponen elco, LED, dan dioda yang sudah usang. Itu pun dipungut dari rongsokan charger telepon seluler yang telah mati. Ditautkan oleh tetesan cairan timah yang terlumerkan hawa panas solder listrik, komponen penstabil dan penghantar arus (listrik) tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan sistem kelistrikan.

Fawaid Santoso, 16, siswa jurusan IPA Madrasah Aliyah Darul Huda, Desa Gambar, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, menghubungkan pengatur sumber energi tersebut dengan dinamo sepeda angin berkapasitas 12 volt. Dari gerak kepala dinamo yang tergesek putaran roda sepeda angin, Fawaid menciptakan perangkat charger ponsel pengganti power bank(PB).

”Semua perantinya tidak ada yang mahal. Semuanya dari barang bekas yang sudah tidak terpakai. Tapi setidaknya bisa membunuh fungsi power bank (PB) yang harganya lebih mahal,” tutur Fawaid sembari tertawa. Harga komponen dioda baru di toko elektronik sekitar Rp3.000. Begitu juga dengan elco dan LED yang memiliki fungsi indikator, hanya bertarif tidak lebih dari Rp5.000. Dari semua itu, yang paling mahal hanya dinamo sepeda.

Duduk bersimpuh di lantai keramik aula sekolah, para siswa bergerombol mengerubuti rangkaian komponen listrik tersebut. Satu siswa memegang ponsel, sedangkan lainnya mengayuh pedal sepeda. Sementara, beberapa guru lelaki memberikan arahan. Suasananya riuh, penuh canda dan tawa.

Sepengetahuan Fawaid, dinamo baru dengan kapasitas simpan setrum (listrik) 12 volt dan daya keluar 2,5 volt seharga Rp25.000. Sementara di pasar loak, kata pelajar yang gemar mengotak-atik elektronika itu, cukup merogoh kocek Rp5.000. Tidak hanya ponsel dengan model colokan konvensional (tunggal), Fawaid bersama empat rekannya mampu mengembangkan charger sepeda angin untuk USB smart phone Blackberry, Android, dan IPhone. Hanya cukup mengayuh pedal sepeda dari rumah.

Listrik yang dipancarkan kumparan dinamo dan diolah dioda serta elco dalam waktu 15 menit langsung memenuhi daya ponsel. Kepala Yayasan Pendidikan Darul Huda Asyharul Muttaqin mengaku bangga dengan hasil temuan anak didiknya, yayasan akan terus membantu. ”Misalnya rangkaiannya diperhalus lagi, termasuk ditambah tempat khusus ponsel,” ujarnya.

Solichan Arif
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8237 seconds (0.1#10.140)