Melestarikan Sapi Madura
A
A
A
PAMEKASAN - Adrenalin para penjaga tradisi meluap tatkala suara seruling menyatu dengan alunan gending. Merdunya pita suara sinden mengiringi langkah sepasang sapi madura menjejak arena. Kemolekan sapi sonok yang berjalan landai dan lejitan sapi karapan sontak mencairkan kerumunan warga di bawah matahari yang terik.
Sapi sonok diperlakukan layaknya bidadari, dibalut berbagai pernak-pernik. Sapi karapan kekar terlatih dengan luka akibat pecutan di bagian tubuh tertentu. Sapi sonok dan karapan merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya di Pulau Garam, Madura.
“Bukan sekadar pagelaran biasa,” begitu sang pembawa acara berulang kali menyebut festival sapi sonok dan karapan sapi yang dihelat setahun sekali ini. Namun, banyak makna di balik lomba yang tidak mementingkan siapa pemenangnya ini. Eksistensi dan pelestarian budaya adalah tujuan utama. Tidak ada pemenang utama, semua peserta berhak atas piala.
FOTO & NASKAH: KORAN SINDO JATIM/ALI MASDUKI
Sapi sonok diperlakukan layaknya bidadari, dibalut berbagai pernak-pernik. Sapi karapan kekar terlatih dengan luka akibat pecutan di bagian tubuh tertentu. Sapi sonok dan karapan merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya di Pulau Garam, Madura.
“Bukan sekadar pagelaran biasa,” begitu sang pembawa acara berulang kali menyebut festival sapi sonok dan karapan sapi yang dihelat setahun sekali ini. Namun, banyak makna di balik lomba yang tidak mementingkan siapa pemenangnya ini. Eksistensi dan pelestarian budaya adalah tujuan utama. Tidak ada pemenang utama, semua peserta berhak atas piala.
FOTO & NASKAH: KORAN SINDO JATIM/ALI MASDUKI
(bbg)