Gubernur Minta Mobdin Baru
A
A
A
SURABAYA - Diam-diam Pemprov Jatim menganggarkan dua unit mobil dinas untuk gubernur dan wakil gubernur.
Mobil jenis Toyota Land Cruiser berkapasitas 4.461 cc ini masing- masing dianggarkan Rp1,5 miliar untuk tipe standar dan Rp1,9 miliar untuk full spesifikasi.
Pengadaan dua kendaraan dinas ini tidak sendiri. Masih ada lima unit mobil dinas untuk Sekdaprov Jatim dan empat asisten, yakni satu mobil jenis Honda Accord berkapasitas 2400 cc dan empat mobil jenis Honda City berkapasitas 1.800 cc.
Anehnya, kalangan DPRD Jatim terkesan menutup-nutupi rencana tersebut. Anggota Badan Anggaran (Banggar) Thoriqul Haq, misalnya, mengaku tidak tahu-menahu perihal pengadaan mobil dinas tersebut. "Kalau tidak salah ada. Tetapi coba konfirmasi ke Komisi A saja. Komisi A yang membahas rencana ini," ujarnya.
Sayang, Ketua Komisi A DPRD Jatim Fredy Purnomo juga enggan berterus terang. Alasannya, pembahasan APBD 2015 tersebut masih ada di Banggar. Sekalipun rencana tersebut terprogram di Biro Administrasi Pembangunan (AP) yang menjadi mitra Komisi A, dia mengaku tidak tahu. "Saya bukan anggota Banggar, Mas. Jadi tidak tahu," kata anggota Fraksi Partai Golkar ini.
Namun, sekalipun dianggarkan, Fredy menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah. Alasannya, kendaraan dinas yang dipakai gubernur sudah cukup lama. "Mobil Land Cruiser yang dipakai gubernur saat ini usianya sudah 12 tahun. Padahal, mestinya lima tahun sudah ganti," katanya.
Sambat Pernah Mogok
Menanggapi hal itu, Gubernur Jatim Soekarwo tampaknya malu-malu. Ditemui seusai salat Jumat kemarin, orang nomor satu di Jatim ini mengaku bahwa pembelian kendaraan dinas tersebut tidak jadi. "Meski sudah 12 tahun, masih enak. Saya akan minta izin dulu. Kalau wartawan setuju, saya beli. Kalau tidak ya tidak beli. Jadi nanti di 2016 saja," katanya bercanda.
Kendati demikian, Soekarwo sempat sambat (mengeluh) atas kendaraan dinas yang dipakainya itu. Sesuai berkunjung ke Jombang, misalnya, mobilnya sempat mogok. "Waktu itu selesai acara di DPRD Jombang dengan menteri PU. Tiba-tiba saat di jalan mogok. Terpaksa saya pindah ke mobil Kijang di belakang," ujarnya.
Meski begitu, Soekarwo berharap pengadaan mobil dinas untuk empat asistennya tetap berjalan. Sebab, mobil jenis Toyota Camry tersebut usianya sudah tua, bekas pinjam pakai pimpinan DPRD. "Lama-lama mesakkelah. Jadi kalau untuk asisten, tetap saya suruh," ucapnya.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan (AP) Setdaprov Jatim GatotSulistyo Hadi memastikan, pengadaan mobil dinas untuk sekda dan empat asisten akan tetap dilanjutkan. "Total harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan lima unit mobdin jenis sedan yang dilelang itu Rp2,135 miliar. Empat mobil 1.800 cc (masing-masing Rp 389 juta) dan satu mobil 2.400 cc (Rp 579,5 juta)," bebernya.
ihya’ ulumuddin
SABTU 25 OKTOBER 2014
Mobil jenis Toyota Land Cruiser berkapasitas 4.461 cc ini masing- masing dianggarkan Rp1,5 miliar untuk tipe standar dan Rp1,9 miliar untuk full spesifikasi.
Pengadaan dua kendaraan dinas ini tidak sendiri. Masih ada lima unit mobil dinas untuk Sekdaprov Jatim dan empat asisten, yakni satu mobil jenis Honda Accord berkapasitas 2400 cc dan empat mobil jenis Honda City berkapasitas 1.800 cc.
Anehnya, kalangan DPRD Jatim terkesan menutup-nutupi rencana tersebut. Anggota Badan Anggaran (Banggar) Thoriqul Haq, misalnya, mengaku tidak tahu-menahu perihal pengadaan mobil dinas tersebut. "Kalau tidak salah ada. Tetapi coba konfirmasi ke Komisi A saja. Komisi A yang membahas rencana ini," ujarnya.
Sayang, Ketua Komisi A DPRD Jatim Fredy Purnomo juga enggan berterus terang. Alasannya, pembahasan APBD 2015 tersebut masih ada di Banggar. Sekalipun rencana tersebut terprogram di Biro Administrasi Pembangunan (AP) yang menjadi mitra Komisi A, dia mengaku tidak tahu. "Saya bukan anggota Banggar, Mas. Jadi tidak tahu," kata anggota Fraksi Partai Golkar ini.
Namun, sekalipun dianggarkan, Fredy menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah. Alasannya, kendaraan dinas yang dipakai gubernur sudah cukup lama. "Mobil Land Cruiser yang dipakai gubernur saat ini usianya sudah 12 tahun. Padahal, mestinya lima tahun sudah ganti," katanya.
Sambat Pernah Mogok
Menanggapi hal itu, Gubernur Jatim Soekarwo tampaknya malu-malu. Ditemui seusai salat Jumat kemarin, orang nomor satu di Jatim ini mengaku bahwa pembelian kendaraan dinas tersebut tidak jadi. "Meski sudah 12 tahun, masih enak. Saya akan minta izin dulu. Kalau wartawan setuju, saya beli. Kalau tidak ya tidak beli. Jadi nanti di 2016 saja," katanya bercanda.
Kendati demikian, Soekarwo sempat sambat (mengeluh) atas kendaraan dinas yang dipakainya itu. Sesuai berkunjung ke Jombang, misalnya, mobilnya sempat mogok. "Waktu itu selesai acara di DPRD Jombang dengan menteri PU. Tiba-tiba saat di jalan mogok. Terpaksa saya pindah ke mobil Kijang di belakang," ujarnya.
Meski begitu, Soekarwo berharap pengadaan mobil dinas untuk empat asistennya tetap berjalan. Sebab, mobil jenis Toyota Camry tersebut usianya sudah tua, bekas pinjam pakai pimpinan DPRD. "Lama-lama mesakkelah. Jadi kalau untuk asisten, tetap saya suruh," ucapnya.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan (AP) Setdaprov Jatim GatotSulistyo Hadi memastikan, pengadaan mobil dinas untuk sekda dan empat asisten akan tetap dilanjutkan. "Total harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan lima unit mobdin jenis sedan yang dilelang itu Rp2,135 miliar. Empat mobil 1.800 cc (masing-masing Rp 389 juta) dan satu mobil 2.400 cc (Rp 579,5 juta)," bebernya.
ihya’ ulumuddin
SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)