Salah Mendarat, Dua Penerjun Payung Cedera
Salah Mendarat, Dua Penerjun Payung Cedera
A
A
A
MAKASSAR - Dua penerjun payung cedera setelah salah mendarat. Peristiwa itu mewarnai peringatan HUT ke-345 Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Stadion Andi Mattalatta, Minggu (19/10/2014) pagi.
Total, sebanyak 10 penerjun payung melakukan demo penerjunan. Dua di antaranya melakukan pendaratan di luar area sehingga mengalami cedera dan dilarikan ke RS Pelamonia.
Kedua penerjun payung itu yakni Praka Yohanes dari Denmatra 2 Paskhas Malang mengalami luka lecet di kaki akibat keluar dari area pendaratan karena terbawa angin dan mendarat di atas rumah salah satu penduduk Jalan Ratulangi atau di luar stadion. Penerjun kedua, Praka Jainul dari Denmatra 2 Paskhas Malang, salah mendarat dan mengalami luka retak tulang pada betis kaki kanan.
Satu korban Praka Jainul yang mendarat di sudut area lapangan mengalami cedera serius. Sementara, Praka Yohanes yang mengalami cedera ringan sudah keluar dari perawatan rumah sakit.
Kapen Koopsau II Angkatan Udara Lanud Hasnuddin Andi Arman mengatakan, kedua penerjun payung mengalami kecelakaan karena ada perubahan kecepatan angin. Saat terjun, kondisi angin normal. Tiba-tiba, saat hendak mendarat kecepatan angin berubah hingga 9 knot.
"Kejadian ini murni kecelakaan, hanya iklim yang berubah," kata Andi Arman yang dihubungi via ponselnya, Minggu (19/10/2014).
Total, sebanyak 10 penerjun payung melakukan demo penerjunan. Dua di antaranya melakukan pendaratan di luar area sehingga mengalami cedera dan dilarikan ke RS Pelamonia.
Kedua penerjun payung itu yakni Praka Yohanes dari Denmatra 2 Paskhas Malang mengalami luka lecet di kaki akibat keluar dari area pendaratan karena terbawa angin dan mendarat di atas rumah salah satu penduduk Jalan Ratulangi atau di luar stadion. Penerjun kedua, Praka Jainul dari Denmatra 2 Paskhas Malang, salah mendarat dan mengalami luka retak tulang pada betis kaki kanan.
Satu korban Praka Jainul yang mendarat di sudut area lapangan mengalami cedera serius. Sementara, Praka Yohanes yang mengalami cedera ringan sudah keluar dari perawatan rumah sakit.
Kapen Koopsau II Angkatan Udara Lanud Hasnuddin Andi Arman mengatakan, kedua penerjun payung mengalami kecelakaan karena ada perubahan kecepatan angin. Saat terjun, kondisi angin normal. Tiba-tiba, saat hendak mendarat kecepatan angin berubah hingga 9 knot.
"Kejadian ini murni kecelakaan, hanya iklim yang berubah," kata Andi Arman yang dihubungi via ponselnya, Minggu (19/10/2014).
(zik)
Explore More