Gunung Slamet Masih Keluarkan Asap Putih
A
A
A
PEMALANG - Gunung Slamet pada pagi hari ini relatif lebih tenang dibandingkan sehari sebelumnya. Meski masih cukup tinggi, aktivitas vulkanik yang terjadi cenderung menurun.
Pantauan Sindonews di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, puncak Gunung Slamet masih terus mengeluarkan asap putih yang langsung terbawa angin condong ke arah barat.
Asap putih itu tak membawa material vulkanik. Dari pos pengamatan Gunung Slamet yang berjarak sekitar 9 kilometer tidak terdengar lagi suara dentuman dan gemuruh keras yang berdekatan intensitasnya.
Kondisi relatif tenang tersebut tak menyurutkan warga berdatangan ke pos pengamatan untuk melihat aktivitas Gunung Slamet secara langsung.
Selain mengamati secara langsung ke arah Gunung Slamet, warga juga mencari informasi perkembangan aktivitas gunung melalui papan informasi.
Petugas pengamat Gunung Slamet di Pos Gambuhan Sukedi mengatakan, aktivitas vulkanik yang terpantau sejak 00.00-06.00 cenderung menurun dari aktivitas yang terjadi pada enam jam sebelumnya.
"Pagi ini aktivitas Gunung Slamet walaupun masih tinggi ada kecenderungan menurun dibanding enam jam sebelumnya. Tapi kita masih terus ikuti, karena kondisi tenang biasanya bukan berarti normal," kata dia kepada Sindonews, Jumat (12/9/2014).
Diberitakan sebelumnya, Gunung Slamet mengeluarkan 26 kali lontaran lava pijar setinggi 100-500 meter. Aktivitas vulkanik tersebut berdasarkan pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang dari pukul 00.00-06.00 WIB.
"Dari pengamatan secara visual terjadi 26 kali lontaran material pijar dan 26 kali sinar api dengan ketinggian 200-1.500 meter," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan Sudrajat, Jumat (12/9/2014).
Adapun dari pengamatan menggunakan seismograf, dalam kurun waktu itu juga terjadi 25 kali gempa letusan dan 83 kali gempa hembusan di Gunung Slamet.
Dari Pos Gambuhan yang berjarak sekitar 9 kilometer dari puncak Gunung Slamet juga terdengar 4 kali suara dentuman dan 3 kali gemuruh sedang hingga kuat.
Pantauan Sindonews di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, puncak Gunung Slamet masih terus mengeluarkan asap putih yang langsung terbawa angin condong ke arah barat.
Asap putih itu tak membawa material vulkanik. Dari pos pengamatan Gunung Slamet yang berjarak sekitar 9 kilometer tidak terdengar lagi suara dentuman dan gemuruh keras yang berdekatan intensitasnya.
Kondisi relatif tenang tersebut tak menyurutkan warga berdatangan ke pos pengamatan untuk melihat aktivitas Gunung Slamet secara langsung.
Selain mengamati secara langsung ke arah Gunung Slamet, warga juga mencari informasi perkembangan aktivitas gunung melalui papan informasi.
Petugas pengamat Gunung Slamet di Pos Gambuhan Sukedi mengatakan, aktivitas vulkanik yang terpantau sejak 00.00-06.00 cenderung menurun dari aktivitas yang terjadi pada enam jam sebelumnya.
"Pagi ini aktivitas Gunung Slamet walaupun masih tinggi ada kecenderungan menurun dibanding enam jam sebelumnya. Tapi kita masih terus ikuti, karena kondisi tenang biasanya bukan berarti normal," kata dia kepada Sindonews, Jumat (12/9/2014).
Diberitakan sebelumnya, Gunung Slamet mengeluarkan 26 kali lontaran lava pijar setinggi 100-500 meter. Aktivitas vulkanik tersebut berdasarkan pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang dari pukul 00.00-06.00 WIB.
"Dari pengamatan secara visual terjadi 26 kali lontaran material pijar dan 26 kali sinar api dengan ketinggian 200-1.500 meter," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan Sudrajat, Jumat (12/9/2014).
Adapun dari pengamatan menggunakan seismograf, dalam kurun waktu itu juga terjadi 25 kali gempa letusan dan 83 kali gempa hembusan di Gunung Slamet.
Dari Pos Gambuhan yang berjarak sekitar 9 kilometer dari puncak Gunung Slamet juga terdengar 4 kali suara dentuman dan 3 kali gemuruh sedang hingga kuat.
(sms)