Ribuan Pendaki Bakal Padati Boyolali
A
A
A
BOYOLALI - Ribuan pecinta alam yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia bakal melakukan pendakian massal di Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang berada di wilayah Boyolali.
Pendakian masal itu dilakukan untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia di puncak gunung tersebut.
Komandan Search And Recue (SAR) Boyolali, Kurniawan Fajar, menyebutkan sesuai prediksi ribuan pecinta alam bakal melakukan pendakian di dua gunung itu melalui Pos pendakian Selo Boyolali.
Ribuan pendaki itu datang ke Boyolali, setelah pendakian Gunung Slamet yang berada di Purbalingga ditutup karena gunung itu meningkat aktivitasnya.
“Kemungkinan yang merencanakan naik ke Gunung Slamet bakal beralih ke Gunung Merapi dan Merbabu, sehingga nanti diprediksi ada ribuan,” ujarnya, Jumat siang (15/8/2014).
Dia mengatakan, kondisi terakhir dua gunung tersebut menurutnya sangat layak untuk didaki oleh para pecinta alam.
Tidak ada kendala yang berarti pada dua jalur pendakian gunung tersebut, cuaca juga sangat cerah dan mendukung untuk dilakukannya pendakian secara masal.
Dengan kondisi itu menurutnya para pendaki tidak akan mengalami kesulitan saat akan merayakan hari kemerdekaan di Puncak Merapi ataupun Merbabu.
“Cuacanya sangat bagus, kalau dari puncak akan kelihatan dengan pemandangan yang ada di sekitarnya,” imbuhnya.
Meskipun demikian, pihaknya menghimbau kepada para pendaki untuk tetap menjaga kewaspadaan mereka ketika berada di puncak gunung.
Apalagi kondisi alam tidak dapat diprediksi dengan jelas, dengan kewaspadaan tinggi jika nanti ada masalah akan mudah terselesaikan.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga bakal menerjunkan sekitar 45 personel untuk bertugas di dua gunung tersebut.
Para personel itu akan berpatroli di sekitar jalur pendakian dan di kawasan puncak. Dengan seperti itu kata dia jika ada yang membutuhkan bantuan, para pendaki tinggal menghubungi para petugas yang ada di lapangan.
Sementara itu salah seorang pendaki asal Kota Solo, Mulato Ishaan, menyebutkan Gunung Merapi memang menjadi pilihan setelah ditutupnya jalur pendakian Gunung Slamet.
Ia mengatakan Gunung Merapi dipilih waktu pendakiannya sangat pendek dan cepat. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai puncak.
“Pilihannya jatuh ke Merapi, setelah Slamet ditutup, kalau ke Lawu terlalu lama waktu tempuhnya,” ucapnya.
Pendakian masal itu dilakukan untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia di puncak gunung tersebut.
Komandan Search And Recue (SAR) Boyolali, Kurniawan Fajar, menyebutkan sesuai prediksi ribuan pecinta alam bakal melakukan pendakian di dua gunung itu melalui Pos pendakian Selo Boyolali.
Ribuan pendaki itu datang ke Boyolali, setelah pendakian Gunung Slamet yang berada di Purbalingga ditutup karena gunung itu meningkat aktivitasnya.
“Kemungkinan yang merencanakan naik ke Gunung Slamet bakal beralih ke Gunung Merapi dan Merbabu, sehingga nanti diprediksi ada ribuan,” ujarnya, Jumat siang (15/8/2014).
Dia mengatakan, kondisi terakhir dua gunung tersebut menurutnya sangat layak untuk didaki oleh para pecinta alam.
Tidak ada kendala yang berarti pada dua jalur pendakian gunung tersebut, cuaca juga sangat cerah dan mendukung untuk dilakukannya pendakian secara masal.
Dengan kondisi itu menurutnya para pendaki tidak akan mengalami kesulitan saat akan merayakan hari kemerdekaan di Puncak Merapi ataupun Merbabu.
“Cuacanya sangat bagus, kalau dari puncak akan kelihatan dengan pemandangan yang ada di sekitarnya,” imbuhnya.
Meskipun demikian, pihaknya menghimbau kepada para pendaki untuk tetap menjaga kewaspadaan mereka ketika berada di puncak gunung.
Apalagi kondisi alam tidak dapat diprediksi dengan jelas, dengan kewaspadaan tinggi jika nanti ada masalah akan mudah terselesaikan.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga bakal menerjunkan sekitar 45 personel untuk bertugas di dua gunung tersebut.
Para personel itu akan berpatroli di sekitar jalur pendakian dan di kawasan puncak. Dengan seperti itu kata dia jika ada yang membutuhkan bantuan, para pendaki tinggal menghubungi para petugas yang ada di lapangan.
Sementara itu salah seorang pendaki asal Kota Solo, Mulato Ishaan, menyebutkan Gunung Merapi memang menjadi pilihan setelah ditutupnya jalur pendakian Gunung Slamet.
Ia mengatakan Gunung Merapi dipilih waktu pendakiannya sangat pendek dan cepat. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai puncak.
“Pilihannya jatuh ke Merapi, setelah Slamet ditutup, kalau ke Lawu terlalu lama waktu tempuhnya,” ucapnya.
(sms)