Jalur Pendakian di Gunung Slamet Ditutup
A
A
A
PEMALANG - Jalur pendakian di Gunung Slamet ditutup untuk sementara waktu menyusul sering terjadinya letusan dan gempa di gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gambuhan Sukedi mengatakan, para pendaki untuk menahan diri tidak melakukan pendakian karena kondisi di puncak Gunung Slamet masih berbahaya bagi aktivitas pendakian.
"Kami imbau pendaki untuk bersabar. Semua jalur pendakian masih harus ditutup karena masih terjadi aktivitas letusan dan kegempaan," ungkap Sukedi.
Gunung Slamet sudah berstatus Waspada sejak 12 Mei lalu atau sudah bertahan lebih dari dua bulan. Terakhir kali status Waspada bertahan hingga dua bulan lebih terjadi pada 1953.
"Saat itu status Waspada bertahan 3-4 bulan. Ini terulang lagi di 2014," ujar Sukedi.
Terpisah, Ketua Gabungan Pencinta Gunung Slamet (Galas) Guci, Kabupaten Tegal Bambang Hariyanto mengatakan, dari pemantauan di jalur pendakian Guci belum ada pendaki yang naik ke Gunung Slamet.
"Kepada para pendaki yang bertanya terkait status Gunung Slamet kami sudah imbau agar tidak memaksakan diri untuk naik karena masih belum aman," kata Hariyanto.
Hal senada diungkapkan Humas SAR Galawi Rescue Kabupaten Tegal Arif Rahman. Memasuki Agustus, biasanya banyak pendaki yang melakukan kegiataan pendakian massal ke Gunung Slamet.
"Banyak yang sudah bertanya sejak sebelum Agustus. Kami sudah informasikan bahwa sampai saat ini jalur pendakian masih ditutup," kata Arif, Kamis (31/7/2014).
Petugas Pos Pengamatan Gambuhan Sukedi mengatakan, para pendaki untuk menahan diri tidak melakukan pendakian karena kondisi di puncak Gunung Slamet masih berbahaya bagi aktivitas pendakian.
"Kami imbau pendaki untuk bersabar. Semua jalur pendakian masih harus ditutup karena masih terjadi aktivitas letusan dan kegempaan," ungkap Sukedi.
Gunung Slamet sudah berstatus Waspada sejak 12 Mei lalu atau sudah bertahan lebih dari dua bulan. Terakhir kali status Waspada bertahan hingga dua bulan lebih terjadi pada 1953.
"Saat itu status Waspada bertahan 3-4 bulan. Ini terulang lagi di 2014," ujar Sukedi.
Terpisah, Ketua Gabungan Pencinta Gunung Slamet (Galas) Guci, Kabupaten Tegal Bambang Hariyanto mengatakan, dari pemantauan di jalur pendakian Guci belum ada pendaki yang naik ke Gunung Slamet.
"Kepada para pendaki yang bertanya terkait status Gunung Slamet kami sudah imbau agar tidak memaksakan diri untuk naik karena masih belum aman," kata Hariyanto.
Hal senada diungkapkan Humas SAR Galawi Rescue Kabupaten Tegal Arif Rahman. Memasuki Agustus, biasanya banyak pendaki yang melakukan kegiataan pendakian massal ke Gunung Slamet.
"Banyak yang sudah bertanya sejak sebelum Agustus. Kami sudah informasikan bahwa sampai saat ini jalur pendakian masih ditutup," kata Arif, Kamis (31/7/2014).
(sms)