Relokasi PKL Batu Terkendala Masalah Teknis

Rabu, 16 Juli 2014 - 01:30 WIB
Relokasi PKL Batu Terkendala...
Relokasi PKL Batu Terkendala Masalah Teknis
A A A
BATU - Pemerintah Kota Batu tidak serius melaksanakan programnya merelokasi sebagian Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Alun-alun Kota Batu ke halaman Kantor Dinas Perumahan, Kota Batu. Dampaknya, arus lalu lintas di Jalan Kartini dan Jalan Sudiro sering macet karena lapak dan tenda PKL berdiri tegak di tepi jalan itu. Situasinya pun terlihat tidak teratur lagi.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu Muhammad Chori saat dikonfirmasi menjelaskan, akhir pekan kemarin baru melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Camat Batu, Lurah Sisir, serta perwakilan PKL.

"Rencana kita awal Ramadan beberapa PKL akan kita relokasi ke dekat Stadion Gelora Brantas, depan kantor Dinas Perumahan. Tapi peralatan teknisnya belum siap," ungkap Chori, Selasa (15/7/2014).

Pemerintah, kata Chori, masih menyiapkan tenda, meja, dan kursi serta menyiapkan fasilitas pendukungnya seperti air, toilet, dan listriknya. Menurut dia, pada tahap awal hanya disediakan 70 tenda. Nanti yang mengisi sebagian PKL yang selama ini berjualan di Alun-alun Kota Batu. Sebagian lagi pengusaha baru yang siap berjualan.

"Sengaja kita minta bantuan Dinkes dan PHRI. Dinkes akan memeriksa kesehatan makanan dan minuman yang dijual pedagang. Lantas PHRI akan mengajari menata layout masakan yang dijual serta merasakan kelezatan masakannya," ucap dia.

Karena belum siap dengan peralatan teknisnya, menurut Chori, pembukaan stan PKL di depan Kantor Dinas Perumahan, akan dilaksanakan setelah Lebaran. "Untuk tahap awal stan pujasera di depan Kantor Dinas Perumahan akan kita buka Sabtu dan Minggu saja. Kalau kondisinya ramai akan kita buka setiap hari. Apalagi di tempat itu terdapat taman hutan kota serta segera dibangun sport center," jelasnya.

Arifin, penjual bakso di Jalan Kartini menyatakan, sebelum direlokasi ke halaman Kantor Dinas Perumahan, pemerintah harus menjamin suasana di tempatnya berjualan nanti ramai pengunjung. "Kita ini berjualan untuk membiayai kebutuhan rumah tangga dan anak sekolah. Kalau tempatnya berjualan sepi, dagangan kita tidak laku. Usaha kita bisa bangkrut," pungkas Arifin.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0042 seconds (0.1#10.140)