DPRD Surabaya Dukung Aksi Tolak Penutupan Dolly
A
A
A
SURABAYA - Puluhan warga Dolly, di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, kembali menggeruduk kantor DPRD Surabaya untuk menghadiri agenda hearing. Sayangnya, hearing yang sudah tiga kali diagendakan itu kembali gagal.
Tak ingin kembali pulang dengan tangan kosong, warga akhirnya mendesak agar Ketua Komisi D Kota Surabaya Baktiono untuk datang ke Dolly. Tujuanya, agar komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat itu memahami kondisi lapangan.
Menurut warga Dolly, selama ini, tidak ada satupun anggota dewan yang datang ke lokalisasi untuk menampung aspirasi dan keluh kesah warga. Awalnya, Baktiono keberatan dengan ajakan warga dengan berbagai macam pertimbangan.
Namun setelah didesak terus menerus, pria berkumis ini tak berkutik. “Ya, saya akan sidak ke sana (Dolly). Saya juga tidak akan menghadiri deklarasi penutupan Dolly,” kata Baktiono dengan lantang, Selasa (17/6/2014).
Tak berselang lama, politikus asal PDI-P ini keluar dari ruang komisi, bersama-sama warga menuju ke lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak pernah menggelar sosialisasi pada warga atas penutupan Dolly.
“Pemerintah seharusnya jangan asal tutup saja. Kalau mau nutup, pemerintah harus berani menjamin pendapatan warga setelah mereka tidak punya pekerjaan,” paparnya.
Tak ingin kembali pulang dengan tangan kosong, warga akhirnya mendesak agar Ketua Komisi D Kota Surabaya Baktiono untuk datang ke Dolly. Tujuanya, agar komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat itu memahami kondisi lapangan.
Menurut warga Dolly, selama ini, tidak ada satupun anggota dewan yang datang ke lokalisasi untuk menampung aspirasi dan keluh kesah warga. Awalnya, Baktiono keberatan dengan ajakan warga dengan berbagai macam pertimbangan.
Namun setelah didesak terus menerus, pria berkumis ini tak berkutik. “Ya, saya akan sidak ke sana (Dolly). Saya juga tidak akan menghadiri deklarasi penutupan Dolly,” kata Baktiono dengan lantang, Selasa (17/6/2014).
Tak berselang lama, politikus asal PDI-P ini keluar dari ruang komisi, bersama-sama warga menuju ke lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak pernah menggelar sosialisasi pada warga atas penutupan Dolly.
“Pemerintah seharusnya jangan asal tutup saja. Kalau mau nutup, pemerintah harus berani menjamin pendapatan warga setelah mereka tidak punya pekerjaan,” paparnya.
(san)